Latest News

Proses Morfologis Kata bahasa indonesia


Cobalah kalian perhatikan kalimat pertama artikel berikut.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus lebih tegas meminta media televisi menghentikan tayangan-tayangan berbau mistik.

Kalimat tersebut berisi pesan yang utuh. Jika diperhatikan, pada kalimat tersebut kita menemukan kata-kata dasar dan kata-kata jadian. Kata dasar adalah satuan bahasa terkecil yang memiliki makna. Kata tersebut belum mengalami penambahan atau perubahan bentuk yang mengakibatkan perubahan makna. Yang termasuk kata dasar adalah majelis, ulama, Indonesia, harus, lebih, tegas, media, televisi, dan mistik. Yang termasuk kata jadian adalah berbau, meminta, menghentikan, dan tayangan-tayangan. Kata jadian tersebut terdiri atas kata dasar bau, pinta, henti, dan tayang. Kata-kata tersebut mendapat tambahan imbuhan ber-, meN, meN-kan, -an, dan pengulangan kata (reduplikasi). Selain penambahan imbuhan dan pengulangan kata, dalam bahasa Indonesia juga ada kompositum atau kata majemuk. Misalnya, kata bedah buku.

Kata tersebut merupakan penggabungan dua kata. Akibat penggabungan itu, unsur pembentuknya sudah mengalami perubahan makna yang bukan sebenarnya. Proses penambahan imbuhan, pengulangan, dan penggabungan dua kata sehingga membentuk kompositum atau kata majemuk tersebut merupakan kejadian alamiah dalam berbahasa. Dalam ilmu bahasa, proses itu disebut proses morfologi. Agar lebih memahami bagaimana terjadinya proses morfologi tersebut, perhatikan beberapa contoh berikut!

Afiksasi / pembubuhan afiks
1. me- + minta ==>meminta
2. me-kan + kembali mengembalikan
3. ber- + bahaya berbahaya
4. –an + tayang tayangan

Reduplikasi/ Pengulangan
5. anak ==>anak-anak
6. tayangan tayangan-tayangan

Komposisi/Kemajemukan
7. bedah + buku bedah buku
8. kaca + mata ==>kacamata

0 Response to "Proses Morfologis Kata bahasa indonesia"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...