Pengertian & Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografis) menurut beberapa ahli
Teknologi informasi berkembang amat pesat. Keingintahuan manusia sangat mendorong perkembangan tersebut. Rasa ingin tahu manusia tidak hanya terbatas pada lingkungan sekitar. Manusia juga ingin mengetahui objek dan fenomena di permukaan Bumi yang tidak sepenuhnya dapat kamu lihat karena keterbatasan indra penglihatan. Seperti contohnya peristiwa tsunami di Aceh pada bulan Desember 2004. Bagi kamu yang tidak tinggal di Aceh tentunya ingin mengetahui bagaimana hal itu terjadi. Kamu tentu ingin mengetahui wilayah mana saja yang terkena gelombang tsunami dan seberapa parah kerusakan yang terjadi.
Pada saat seperti ini kamu akan menyadari betapa pentingnya teknologi informasi up to date yang mampu menggambarkan lokasi tertentu di permukaan Bumi, fenomena apa yang terjadi, bagaimana fenomena itu terjadi, dan pertanyaan lain berhubungan dengan keruangan. Kenyataan seperti ini mendorong manusia untuk menciptakan suatu sistem yang mampu mengolah hasil rekaman kenampakan Bumi dengan lebih teliti dan memadukannya dengan data-data lain yang telah tersedia. Maka, terciptalah teknologi yang tidak hanya mampu menggambarkan hasil rekaman Bumi dengan peta, tetapi juga mampu memadukan hasil rekaman tersebut dengan suatu data hingga menghasilkan informasi baru. Nah, teknologi ini disebut SIG.
Masalah lokasi merupakan hal penting dalam geografi. Misalnya kamu diberikan pertanyaan, ”Di mana kamu parkir?” Mungkin pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sering kita dengar. Meskipun kelihatan sepele, pertanyaan ini merupakan salah satu contoh bentuk pengenalan lokasi yang mendasar dalam geografi. Untuk menjawabnya tentu saja kamu harus benar-benar mempunyai datadata sekeliling tempat kamu parkir.
Begitu juga saat kita terlibat percakapan mengenai suatu peristiwa yang sedang hangat. Kita akan mengutip informasi yang diambil dari memori otak kita maupun informasi tambahan dari luar yang diolah oleh otak menjadi informasi spasial. Hal ini membutuhkan penggabungan dari sejumlah informasi tentang suatu masalah. Jadi, pertanyaan-pertanyaan seperti: Di mana Anda parkir tadi? Apakah dekat dengan tanda tertentu? Apakah dekat atau menghadap gedung? Apakah dekat atau jauh dengan pintu masuk gedung? Untuk menjawab pertanyaan ini melibatkan pencarian pada peta imajinasi atau mental map, berdasarkan apa yang telah terekam pada otak kita.
Dalam penggambaran peta imajinasi ini, media yang tepat untuk penyampaiannya adalah peta dengan informasi-informasi yang bersifat keruangan. Inilah yang menjadi jantung dari ilmu dan teknologi SIG. Dari contoh tadi, apa yang kamu lihat di sekitar lingkungan parkir merupakan masukan data. Rekaman data tersimpan pada otak yang dalam SIG digunakan komputer. Oleh komputer berbagai data masukan diolah, dianalisis, diklasifikasi sehingga menghasilkan informasiinformasi yang lebih detail. Informasi tersebut bisa disajikan dalam bentuk peta beserta grafik, tabel, dan sebagainya.
Pembahasan mengenai SIG erat kaitannya dengan konsep pemetaan. Peta merupakan gambaran hasil observasi dan pengukuran. Informasi keruangan keadaan muka Bumi yang digambarkan dalam peta dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Data yang dimasukkan ke dalam peta dapat berupa data titik, garis, bidang, atau area. Penggambaran data ke dalam peta dapat kamu lakukan secara manual. Namun, penyajian kondisi muka Bumi dengan cara manual akan mengalami berbagai hambatan ketika dilakukan perbaikan informasi maupun penggabungan dengan informasi dari sumber lainnya.
Pada kondisi seperti ini pemakaian teknologi sistem informasi akan sangat menguntungkan. Mengapa? Ketika kamu membuat peta secara manual, untuk menghasilkan peta daerah yang sama dengan tema lain kamu harus menggambarkannya kembali. Kamu pun harus memadukan peta lama dengan data lain. Nah, kemampuan yang demikian dimiliki oleh SIG. Dengan SIG, kamu bisa menyimpan data dalam komputer dan mengambil kembali data yang diinginkan. Bahkan, kamu dapat mengubah dan menampilkan kembali data keruangan dengan informasi baru.
Di dalam SIG tercermin adanya pemasukan data keruangan dalam bentuk pemrosesan data numerik (angka). Proses pemasukan data ini mendasarkan pada kerja mesin dalam hal ini komputer yang mempunyai spesifikasi tertentu. Data sebagai masukan harus bersifat numerik yang berarti data masukan, apa pun bentuknya harus diubah menjadi angka atau digital. Data lainnya adalah data atribut. Setelah data masuk dan disimpan dalam komputer, data dapat dipanggil serta diolah kembali untuk menghasilkan berbagai informasi sesuai masukan sumber data lain.
Pengolahan data ini dilakukan dengan perangkat lunak (software) dalam SIG. Dengan software ini berbagai data geospasial dianalisis, dimanipulasi, serta dikelola sehingga dapat dihasilkan informasi baru yang dapat ditampilkan sesuai kebutuhan baik dalam bentuk peta maupun data-data atributnya. Nah, dengan gambaran ini tentunya kamu bisa menangkap konsep dasar dalam SIG. Bagaimana kesimpulanmu?
Beberapa ahli geografi telah menyampaikan definisi SIG. Definisi Sistem Informasi Geografis
1. Menurut Marble et.al, 1983
Sistem informasi geografis adalah sistem penanganan data keruangan.
2. Menurut Barrough, 1986
Sistem informasi geografis adalah alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan, pengubahan, dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan di permukaan Bumi.
3. Menurut Berry, 1986
Sistem informasi geografis adalah sistem informasi, referensi internal, otomatisasi, dan keruangan.
4. Menurut Calkin dan Tomlinson, 1984
Sistem informasi geografis adalah sistem komputer suatu data yang penting.
5. Definisi Lain
a. Sistem informasi geografis adalah teknologi informasi yang menganalisis, menyimpan, menayangkan baik data keruangan, maupun nonkeruangan.
b. Sistem informasi geografis adalah suatu tata cara yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data bereferensi geografis secara manual atau komputerisasi.
6. Menurut Prof. Shunji Nurai
Sistem informasi geografis adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan serta pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
7. Menurut Aronaff, 1989
Sistem informasi geografis adalah sistem informasi yang mendasarkan pada kerja dasar komputer yang mampu memasukkan, mengolah (memberi dan mengambil kembali), memanipulasi, analisis data, serta memberi uraian.
Secara garis besar berbagai definisi mengenai SIG adalah sama. Bahwa sistem informasi menyangkut berbagai data geografis, perangkat keras (hardware), dan software pendukung, serta data hasil olahan.
0 Response to "Pengertian & Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografis) menurut beberapa ahli"