Kepincangan yang dianggap sebagai masalah sosial oleh masyarakat tergantung dari sistem nilai sosial masyarakat tersebut. Akan tetapi ada beberapa hal yang dihadapi masyarakat yang pada umumnya sama, antara lain berikut ini.
1. Kemiskinan
Menurut sejarah, keadaan kaya dan miskin secara berdampingan tidak merupakan masalah sosial. Kemiskinan muncul sebagai masalah sosial sejak berkembangnya perdagangan ke seluruh dunia dan juga ditetapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat. Pada waktu dulu setiap individu sadar akan kedudukan ekonomisnya, sehingga mereka mampu mengatakan apakah dirinya kaya atau miskin.
Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial apabila perbedaan kedudukan ekonomi para warga masyarakat ditentukan secara tegas. Pada masyarakat yang bersahaja susunan dan organisasinya, kemiskinan bukan masalah sosial, karena mereka menganggap bahwa semua telah ditakdirkan, sehingga tidak ada usahausaha untuk mengatasinya.
Pada masyarakat modern yang rumit, kemiskinan menjadi suatu problema sosial karena sikap yang membenci kemiskinan tadi. Bagi para urban yang gagal mendapatkan pekerjaan, kemiskinan tidak lagi diukur dari kebutuhan sekunder saja, tetapi disebabkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan primernya.
2. Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Pesatnya arus globalisasi dalam bidang ekonomi yang ditandai dengan adanya efisiensi dalam kegiatan ekonomi, misalnya penggunaan mesin-mesin produksi. Hal itu menyebabkan berkurangnya penggunaan tenaga manusia. Oleh sebab itu pengangguran makin tinggi. Di negara-negara berkembang, pada umumnya juga memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sementara itu persaingan kerja makin lama makin ketat, sehingga orang yang tidak memiliki keahlian (skill) akan kesulitan mencari kerja.
3. Kejahatan
Kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan prosesproses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya. Orang yang menjadi jahat, disebabkan orang tersebut mengadakan kontak dengan pola-pola perilaku jahat dan juga karena dia mengasingkan diri dari pola-pola perilaku yang tidak menyukai kejahatan tersebut.
Pada masa modern seperti sekarang ini timbul kejahatan yang disebut white collar crime yaitu suatu kejahatan yang timbul akibat perkembangan ekonomi yang terlalu cepat dan menekankan pada aspek material–finansial belaka. Kejahatan ini merupakan kejahatan yang dilakukan oleh pengusaha dan pejabat di dalam menjalankan peranan fungsinya. Golongan tersebut menganggap kebal terhadap hukum dan sarana-sarana pengendalian sosial lainnya.
Untuk mengatasi masalah kejahatan dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
a. Preventif, yaitu dengan cara menjauhkan diri dari polapola
kejahatan dan mendekatkan diri dari pola-pola perilaku yang tidak menyukai kejahatan.
b. Represif, yaitu dengan cara rehabilitasi, seperti hal berikut.
1) Menciptakan program yang bertujuan menghukum orang tersebut.
2) Berusaha mengubah agar orang tersebut tidak jahat, misalnya dengan cara memberi pekerjaan atau latihan-latihan untuk menguasai bidang-bidang tertentu agar dapat membaur kembali dengan masyarakat umum.
4. Disorganisasi Keluarga (Broken Home)
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya. Adapun bentuk-bentuknya antara lain:
a. unit keluarga yang tidak komplit karena hubungan di luar nikah;
b. karena putusnya perkawinan sebab perceraian;
c. kurangnya komunikasi dalam anggota keluarga (empty shell family); d. krisis keluarga, oleh karena salah satu kepala keluarga bertindak di luar kemampuannya.
Pada dasarnya disorganisasi keluarga pada masyarakat yang sedang dalam keadaan transisi menuju masyarakat modern dan kompleks, disebabkan keterlambatan dalam menyesuaikan diri dengan situasi sosial ekonomis yang baru.
5. Generasi Muda dan Masyarakat Modern
Masalah generasi muda ditandai dengan dua ciri yang berlawanan, yaitu berikut.
a. Keinginan melawan, misalnya dalam bentuk radikalisme dan delinkuensi. Sikap ini mungkin disertai dengan suatu rasa takut bahwa masyarakat akan hancur karena perbuatan- perbuatan menyimpang.
b. Sikap apatis, biasanya sikap ini disertai rasa kecewa terhadap masyarakat. Apabila seseorang telah menginjak remaja secara fisik dia matang, tetapi untuk dapat dikatakan dewasa dalam arti sosial masih diperlukan faktor-faktor lainnya. Dari hal tersebut timbul ketidakseimbangan antara kedewasaan sosial dengan kedewasaan biologis terutama dalam proses modernisasi. Dalam masyarakat sederhana meningkatnya usia berarti meningkatnya kebijaksanaan seseorang, karena kedudukankedudukan penting diduduki oleh orang-orang yang telah berusia. Dalam masyarakat yang sudah kompleks, kemajuan seseorang ditentukan oleh kemampuan, bukan lagi oleh senioritas. Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya, karena pada periode itu seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak, untuk menuju ke tahap selanjutnya yaitu kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis karena belum adanya pegangan, sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan.
Pada waktu tersebut, kalau dia tidak ada bimbingan dari orang tua akan timbul demonstration effect yang merupakan masalah sosial. Masalah tersebut dapat diurutkan sebagai berikut.
a. Persoalan sense of value, pada masa ini masyarakat yang kedudukannya lebih tinggi menjadi imitasi untuk anak-anak yang berasal dari lapisan yang lebih rendah.
b. Timbul organisasi-organisasi pemuda nonformal yang bertingkah laku tidak disenangi masyarakat.
c. Timbul usaha generasi muda yang bertujuan mengadakan perubahan dalam masyarakat yang disesuaikan dengan nilai kaum muda.
6. Peperangan
Peperangan mengakibatkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negara yang menjadi pemenang maupun negara yang kalah.
7. Pelanggaran terhadap Norma-Norma Masyarakat
a. Pelacuran
Pelacuran diartikan sebagai pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual dengan mendapat upah. Sebab terjadinya pelacuran dapat dilihat dari faktor-faktor berikut.
1) Endogen dapat disebutkan karena faktor nafsu syahwat yang besar, sifat malas, dan keinginan yang besar untuk dapat hidup mewah.
2) Eksogen yang terutama adalah faktor ekonomis, urbanisasi yang tidak teratur, keadaan perumahan yang tidak memenuhi syarat misalnya masa anak-anak yang kurang menguntungkan, pola pribadi yang kurang dewasa.
b. Delinkuensi anak-anak
Delinkuensi anak-anak yang terkenal di Indonesia adalah cross boys dan cross girls yaitu organisasi semiformal yang mempunyai tingkah laku yang kurang atau tidak disukai masyarakat. Delinkuensi anak-anak meliputi pencurian, perampokan, pencopetan, penganiayaan, pelanggaran susila, penggunaan obat terlarang, dan perkosaan.
c. Alkoholic
Persoalan alkoholic atau pemabuk pada kebanyakan masyarakat tidak berkisar apakah alkohol boleh atau dilarang dipergunakan. Persoalan pokoknya adalah siapa yang boleh menggunakannya, di mana dan dalam kondisi yang bagaimana. Umumnya orang awam berpendapat bahwa alkohol merupakan suatu stimulan, padahal sesungguhnya alkohol merupakan racun protoplasmik yang mempunyai efek depresan pada sistem saraf, yang mengakibatkan pengguna makin berkurang kemampuannya untuk mengendalikan diri, baik fisik, psikologis maupun sosial.
d. Homoseksualitas
Secara sosiologis homoseksualitas adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang berjenis kelamin sama sebagai mitra seksual. Homoseksualitas merupakan sikap-tindak atau pola perilaku para homoseksual, bagi pelaku pria, sedang pelaku wanita disebut lesbian.
Homoseksualitas dapat digolongkan ke dalam tiga kategori sebagai berikut.
1) Golongan yang secara aktif mencari mitra kencan di
tempat tertentu.
2) Golongan pasif, artinya yang hanya menunggu.
3) Golongan situasional yang mungkin bersikap pasif atau melakukan tindakan-tindakan tertentu.
Homoseksualitas secara sosiologis bertolak pada asumsi bahwa tidak ada pembawaan lain pada dorongan seksual, selain kebutuhan untuk menyalurkan syahwat. Oleh karena itu maka baik tujuan maupun objek dorongan seksual diarahkan oleh faktor sosial. Seseorang menjadi homoseksual dikarenakan pengaruh orang-orang sekitarnya, sikap-tindaknya kemudian menjadi pola seksualnya.
8. Masalah Kependudukan
Penduduk suatu negara pada hakikatnya merupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan, sebab penduduk merupakan subjek serta objek pembangunan. Salah satu tanggung jawab negara adalah menyejahterakan kehidupan penduduk, tetapi ternyata kesejahteraan penduduk mengalami gangguan oleh perubahan-perubahan demografis yang sering tidak dirasakan. Gangguan-gangguan tersebut menimbulkan masalah-masalah di antaranya berikut ini.
a. Bagaimana menyebarkan penduduk, agar tercipta kepadatan penduduk yang merata?
b. Bagaimana mengusahakan penurunan tingkat kelahiran agar perkembangan penduduk dapat diawasi dengan ketat?
9. Masalah Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup biasanya dibedakan dalam kategori sebagai berikut.
a. Lingkungan fisik, yaitu semua benda mati yang ada di sekeliling manusia.
b. Lingkungan biologis yaitu segala sesuatu di sekeliling manusia yang berupa organisme yang hidup (di samping manusia).
c. Lingkungan sosial yaitu terdiri atas individu atau kelompok yang berada di sekitar manusia.
d. Lingkungan budaya yaitu segala sesuatu di sekeliling manusia yang berupa hasil-hasil kebudayaan manusia.
Agar dapat mempertahankan hidup, maka manusia melakukan penyesuaian-penyesuaian atau adaptasi yang antara lain berikut ini.
a. Adaptasi genetik yaitu setiap lingkungan hidup biasanya merangsang penghuninya untuk membentuk struktur tubuh yang spesifik.
b. Adaptasi somatis yaitu merupakan penyesuaian secara struktural atau fungsional yang sifatnya sementara (tidak turun-temurun).
Dalam hubungannya dengan makhluk hidup lainnya dalam lingkungan hidup, dapat dibedakan berikut.
a. Hubungan simbiosis yaitu hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup yang berbeda speciesnya. Bentuk bentuk hubungan simbiosis adalah:
1) Parasitisme yaitu bila satu pihak beruntung, pihak lain dirugikan.
2) Komensalisme yaitu bila satu pihak beruntung, pihak lain juga tidak dirugikan.
3) Mutualisme yaitu terjadi hubungan saling menguntungkan.
b. Hubungan sosial timbal balik antara organisme- organisme hidup yang sama spesiesnya.
Bentuk-bentuknya adalah kompetisi dan kooperatif. Suatu ekosistem mungkin mengalami perubahan-perubahan lantaran bekerjanya faktor-faktor fisik alamiah dan pengaruhnya besar terhadap manusia misalnya:
a. pengaruh sinar matahari,
b. pengaruh iklim,
c. pengaruh panas dan dingin.
0 Response to "Beberapa Masalah Sosial Penting yang berkembang dalam lingkungan masyarakat"