Ukuran-Ukuran Sosiologi terhadap Masalah Sosial
Menurut Robert K. Merton dan Robert A. Nisbet, dalam menentukan bahwa suatu masalah merupakan problema sosial atau tidak, digunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran, yaitu sebagai berikut ini.
1. Kriteria Utama
Kriteria utama suatu masalah sosial yaitu tidak adanya penyesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Adanya kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi, dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup. Misalnya, apabila dalam satu bulan terjadi pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh 400 orang dari 10.000 orang penduduk sebuah kota, hal ini belum tentu merupakan masalah sosial, hal ini tergantung dengan nilai-nilai sosial masyarakat yang bersangkutan.
2. Sumber-Sumber Masalah Sosial
Masalah sosial merupakan persoalanpersoalan yang timbul secara langsung dari atau bersumber langsung pada kondisi-kondisi maupun proses-proses sosial. Jadi sebab-sebab terpenting masalah sosial harus bersifat sosial. Jadi kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada perbuatan manusia bukanlah merupakan masalah sosial.
3. Pihak yang Menetapkan Masalah Sosial
Dalam masyarakat masalah sosial merupakan gejala yang wajar. Apabila terdapat sekelompok warga masyarakat menjadi pimpinan masyarakat tersebut, maka sekelompok warga masyarakat tersebut mempunyai kekuasaan dan wewenang yang lebih besar dari orang lain untuk membuat serta menentukan kebijaksanaan sosial. Setiap manusia sesuai dengan kedudukan dan perannya dalam masyarakat, mempunyai nilai dan kepentingan-kepentingan yang berbeda. Sikap masyarakat itu sendirilah yang menentukan suatu gejala merupakan suatu problema sosial atau tidak.
4. Manifest Social Problem dan Latent Social Problem
Manifest social problems merupakan masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangankepincangan dalam masyarakat, yang dikarenakan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Pada umumnya masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang. Latent social problems juga menyangkut hal-hal yang berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat, akan tetapi tidak diakui demikian. Sehubungan dengan hal tersebut, sosiologi tidaklah bertujuan membentuk manusia-manusia yang bijaksana dan selalu baik dalam tindakan-tindakannya, tetapi untuk membuka mata agar mereka memperhitungkan akibat segala tindakannya.
5. Perhatian Masyarakat dan Masalah Sosial
Kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapatkan perhatian sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya suatu kejadian yang mendapatkan sorotan masyarakat, belum tentu merupakan masalah sosial. Angka pelanggaran lalu lintas mungkin tidak terlalu diperhitungkan masyarakat, tetapi suatu kecelakaan kereta api yang meminta korban manusia mendapat sorotan masyarakat. Sosiologi mendorong masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan yang diterima sebagai gejala abnormal yang mungkin dihilangkan atau dibatasi.
0 Response to "Ukuran-Ukuran Sosiologi terhadap Masalah Sosial"