Latest News

Apa itu “Seni” Dalam Antropologi

Untuk mengingatkan kalian kembali coba renungkan apakah goresancoretan di tembok-tembok pinggir jalan adalah karya seni? Apa saja yang kalian ketahui tentang pengertian seni? Coba simaklah pembahasan berikut supaya kalian lebih memahaminya lagi.

Menurut Koentjaraningrat (1999), umumnya bagi orang berbahasa Indonesia, kebudayaan adalah kesenian, yang apabila dirumuskan memiliki pengertian sebagai berikut: “kebudayaan dalam arti kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang fungsional, estetis dan indah, sehingga ia dapat dinikmati dengan pancaindera yaitu penglihat, penghidung, pengecap, perasa, dan pendengar.

Setiap karya seni memiliki struktur umum. Pertama adalah setiap karya seni memiliki materi karya seni, yaitu sumber asli yang menjiwa setiap pengalaman estetik (keindahan). Materi seni tentu saja harus dipilih, diperhitungkan agar dapat memberikan nilai guna dan cita rasa sentuhan estetis seninya. Untuk memenuhi hal itu, setiap karya seni harus mempunyai struktur harmoni (kesesuaian) dan struktur ritme.

Fungsi Struktur harmoni dalam suatu karya seni adalah menegaskan dan menggolongkan unsur-unsur bahasa estetisnya sehingga karya seni memiliki keunikan, akibatnya unsur-unsur tersebut menjadi suatu perbandingan (skala) dari berbagai kemungkinan. Contohnya adalah tangga nada. Fungsi lainnya adalah struktur harmonisasi memberi titik berat dan menggariskan unsur-unsur perbandingan, misalnya tekanan-tekanan yang melahirkan daya tarik tertentu yang unik sifatnya. Contohnya adalah modulasi. Fungsi struktur ritme dalam suatu karya seni adalah menentukan unsur yang diarahkan pada suatu gerak. Gerakan ini memberikan wujud yang menjadikan gerakan tersebut hidup. Gerakan ini bisa berupa ketidakgerakan, hentakan dan dengan tempo yang tepat pula.

Struktur umum kedua dari karya seni adalah subyek. Subyek dari suatu karya seni adalah karya seni itu sendiri. Setiap karya seni memiliki ide pemikiran yang dapat juga disebut sebagai subjek dari karya seni itu. Kedua pemahaman mengenai subyek karya seni itu menghadirkan materi subjek yang khusus yang menjadi penanda dari sebuah karya seni dan membedakannya dengan karya seni lainnya.

Struktur umum ketiga dari karya seni adalah ekspresi. Ekspresi karya seni lahir dari pemahaman seniman atas dasar imajinasinya untuk menemukan makna dan keindahan dari subyek seni. Setiap ekspresi karya seni dapat dipahami dengan menemukan pemahaman imajinasi pembuatnya yang terdapat dalam diri, kemurnian dan kebenaran yang terdapat dalam subyek karya seni itu sendiri.

Seni adalah suatu proses kegiatan atau peristiwa yang sering disebut dengan kegiatan berkesenian. Bernyanyi, membuat patung, main drama, dan sebagainya adalah kegiatan berkesenian. Kegiatan berkesenian itu oleh para seniman dan penikmat seni dapat dipandang sebagai :
1. penyaluran kekuatan adi-kodrati.
2. penyaluran bakti (kepada Tuhan, kepada pemimpin).
3. melestarikan warisan nenek moyang.
4. sarana atau komponen pendidikan (baik dalam aspek penerusan nilai-nilai budaya maupun pengembangan kreativitas).
5. kegiatan bersenang dan berhibur.
6. sarana pencaharian hidup.

Setiap karya seni memiliki hakekat dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:
1. sebagai kekuatan adi kodrati yang menjelma.
2. sebagai ide yang mewujud.
3. sebagai energi yang mewujud.
4. sebagai sarana kesinambungan tradisi.
5. sebagai wujud kreativitas.
6. sebagai sarana bersenang.

0 Response to "Apa itu “Seni” Dalam Antropologi"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...