1. Pengertian Drama &
Unsur-unsur dalam Drama
Drama adalah salah satu
jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra
jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara
langsung dan dipertontonkan di depan umum. Meskipun demikian, ada juga naskah
drama yang sifatnya hanya untuk dibaca atau sering disebut closed drama.
Berdasarkan ciri-cirinya,
drama memiliki sifat penokohan yang mempunyai peranan penting dalam mengungkap
cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiap tokoh mempunyai sifat-sifat kritis
sebagai penyampai amanat dari pengarangnya, misalnya satire, humor, ambiguitas,
sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya yang tergambar melalui
dialog-dialog antartokoh.
2. Menjelaskan Unsur-unsur
dalam Drama
Unsur paling pokok dalam
sebuah drama ada empat, yaitu lakon (naskah drama atau text play), pemain
(aktor atau aktris), tempat (gedung pertunjukan), dan penonton. Unsur lakon
memegang peranan penting karena pemain tanpa lakon jelas tidak dapat membuat
drama. Begitu pun tempat saja tanpa lakon tidak akan menghasilkan drama.
Tetapi, sebaliknya kalau hanya ada lakon saja, maka kita masih bisa mengikuti
drama-drama bacaan, misalnya “closed drama.”
Lakon drama disusun atas
unsur-unsur yang sama dengan novel atau roman, yaitu:
a. Tema, merupakan pikiran
pokok yang mendasari lakon drama. Pikiran pokok ini dikembangkan sedemikian
rupa sehingga menjadi cerita yang menarik.
b. Amanat, adalah pesan
moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah atau pendengar
(dalam hal ini) dan juga penonton drama. Artinya penonton dapat menyimpulkan
pesan moral yang telah ia dengar, baca atau saksikan.
c. Plot. Lakon drama yang
baik selalu mengandung konflik. Sebab, roh drama adalah konflik. Drama memang
selalu menggambarkan konflik atau pertentangan.
Adanya pertentangan
menimbulkan rangkaian peristiwa yang menjadi sebab-akibat dan disebut
alur/plot.
Secara rinci perkembangan
plot drama ada 6 tahap, yaitu:
1) Eksposisi, tahap ini
disebut tahap perkenalan, karena penonton mulai diperkenalkan dengan lakon
drama.
2) Konflik, tahap ini adalah
tahap kejadian. Insiden inilah mulai plot drama sebenarnya, karena insiden
merupakan konflik yang menjadi dasar sebuah
drama
3) Komplikasi,
konflik-konflik yang semakin berkembang dan semakin banyak, kait-mengkait dan
masih menimbulkan tanda tanya.
4) Krisis, tahap ini
berbagai konflik mencapai puncaknya.
5) Resolusi, Pada tahap ini
dilakukan penyelesaian konflik.
6) Keputusan, tahap terkhir
ini semua konflik berakhir dan cerita sebentar lagi selesai.
d. Karakter atau perwatakan,
yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama.
e. Dialog, meupakan
perwujudan dari jalan cerita lakon drama. Dialog yang dilakukan harus mendukung
karakter tokoh yang dimainkan.
f. Setting, adalah tempat,
rung, waktu, suasana terjadinya adegan. Karena semua adegan dimainkan di
panggung, panggung harus bisa menggambarkan tempat adegan yang sedang terjadi.
g. Bahasa, naskah drama
diwujudkan dari bahan dasar bahasa dan penulis drama sebenarnya menggunakan
bahasa untuk menuangkan ide dramanya.
h. Interpretasi, adalah
penafsiran terhadap lakon drama yang dimainkan yang biasanya merupakan bagian
dari kehidupan masyarakat yang diangkat ke atas panggung oleh para seniman.
(Terampil Bermain Drama,
2007: 23-30)
0 Response to "Pengertian Drama & penjelasan Unsur-unsur dalam Drama"