Bahasa Indonesia mengenal frasa, yaitu gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya predikatif. Artinya, gabungan itu merupakan gabungan kata saja dan belum sampai pada kalimat. Dengan kata lain, jika frasa dimasukkan ke dalam kalimat, dia hanya menduduki sebuah fungsi saja. Oleh sebab itu, jika sebuah frasa merupakan frasa itu frasa verbal maka subjek ataupun objek tidak dapat masuk ke dalamnya. Rumah bagus adalah frasa, sedangkan Rumah itu bagus adalah kalimat. Frasa dapat terjadi atas banyak kata dan kalimat, dapat pula terdiri atas sebuah kata.
Perhatikan contoh perbedaan frasa
dan kalimat berikut.
Siswa kelas 3 SMA, tahun terakhir
-frasa
Kamus bahasa dan sastra jilid
pertama -frasa
Ambil -kalimat
Baca –kalimat
Secara lebih rinci, berikut adalah
jenis dan konstruksi frasa dalam
bahasa
Indonesia
Frasa Endosentris
Frasa endosentris adalah frasa yang
kesemuanya mempunyai perilaku
sintaksis yang sama dengan salah satu kontituennya. Frasa ini terbagi lagi menjadi
frasa endosentris atribut, frasa endosentris koordinatif, dan frasa
endosentris apositif.
Frasa Adverbial (Frasa
Keterangan)
Yaitu frasa endosentris yang
berinduk satu berupa kata keterangan, seperti tidak tentu, amat sangat,
dan sudah pasti.
Frasa Adjektival
Yaitu frasa endosentris yang
menjadi induk berupa adjektif atau
kata
sifat, seperti: merah muda, kecil benar, sungguh berani, sangat penakut, cantik sekali.
Sementara, modifikatornya adverbia atau kata keterangan. Dalam
contoh tersebut yang menjadi induk adalah merah, kecil, berani, penakut,
dan cantik yang semuanya adalah adjektif. Kata-kata sungguh-sungguh,
sangat, muda, benar, dan sekali adalah keterangan bagi
adjektif itu.
Frasa Apositif
Yaitu frasa endosentris yang
berinduk banyak dan bagianbagiannya
tidak
dihubungkan dengan kata hubung. Tiap-tiap bagian menunjukkan pada
referen yang sama. Perhatikan contoh berikut.
Pak Susilo Bambang
Yudhoyono-Presiden Republik Indonesia Raja Inal-Gubernur Sumatra Utara Si Joni-teman si Ali Pada frasa tersebut,
bagian yang pertama sama-sama menunjuk kepada referen yang satu. Pak Susilo
Bambang Yudhoyono sama
dengan
Presiden yang satu. Pak Susilo Bambang Yudhoyono sama dengan Presiden
Republik Indonesia. Raja Inal Siregar sama dengan Gubernur Sumatra Utara dan
Joni sama dengan teman Si Ali. Jadi, frasa apositif ini
mempunyai dua induk (banyak).
Frasa Atributif
Yaitu frasa yang salah satu
unsurnya mempunyai perilaku
sintaksis
yang sama dengan keseluruhannya, dan yang lain itu menjadi atributnya.
Frasa ini berinduk satu. Contoh: buku kamus. Buku adalah
induknya dan kamus adalah atributnya.
Frasa Eksosentris
Yaitu frasa yang keseluruhannya
tidak sama perilakunya dengan
salah
satu bagiannya. Frasa ini mempunyai dua bagian, yang pertama disebut perangkai
berupa preposisi atau kata depan dan yang kedua disebut sumbu yang
berupa kata atau kelompok kata.
Contoh:
di Medan
ke Jakarta
dari Bandung
Dia di Medan.
Tidak dapat dikatakan: Dia di atau Dia Medan. Jadi, frasa di Medan
tidak dapat diwakili salah satu bagiannya. Begitu juga: ke
Jakarta dan dari Bandung.
Frasa Koordinatif
Yaitu frasa yang berinduk dan
bagian-bagiannya dihubungkan
dengan
penghubung, baik penghubung tunggal maupun penghubung ganda. Akan tetapi, ada
juga yang tidak menggunakan kata hubung. Contoh yang menggunakan kata penghubung:
Si Ali dan si B
Orang tua atau wali
Baik si A maupun si B
Contoh yang tidak menggunakan
penghubung:
Si A, Si B, si C telah datang.
Meja, kursi, bangku, ....
Ayam, itik, kambing, ....
Semua bagian-bagian frasa ini
menjadi induk atau inti.
Frasa Nominal
Yaitu frasa yang berintikan
nominal, seperti:
Siswa kelas 3 SMA 8 intinya
siswa
rumah beratap seng intinya
rumah
bunga mawar intinya
bunga
gubernur Sumatra Utara intinya
gubernur
wakil presiden intinya
wakil
Semua frasa nominal adalah frasa
endosentris.
Frasa Verbal
Yaitu frasa yang bisa endosentris
dan eksosentris yang berinduk
satu
berupa verbal.
Contoh frasa verbal endosentris:
tidak mengambil
selalu datang
terkadang pergi
Contoh frasa verbal ekosentris:
menggoreng nasi
menggali lubang
menumbuk tepung
0 Response to "Frasa-Frasa Bahasa Indonesia"