Mengelola Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan
Mungkin di benakmu pernah terpikir jika kita terlalu konsen pada lingkungan apakah pembangunan ekonomi masih bisa menguntungkan. Seperti pernah diungkapkan Prof. Dr. Emil Salim dalam sebuah artikel Ekonomi dalam Lingkungan, bahwa ekonomi dan lingkungan merupakan elemen yang saling komplementer. Ketika pertimbangan ekonomi dipisahkan dengan pertimbangan lingkungan, maka Bumi akan mengalami kerusakan. Sebenarnya konsep seperti ini sudah mulai dimunculkan dalam konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm tahun 1972, yaitu membangun ekonomi dengan pertimbangan lingkungan sama sekali bukan membuang uang ataupun akan mengurangi keuntungan. Inilah konsep pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu pembangunan yang mempertimbangkan lingkungan sebagai bagian dari proses pengambilan kebijakan pembangunan.
Dari beberapa kasus lingkungan, bencana misalnya, terjadi karena melalaikan lingkungan. Tengoklah bencana banjir di Jakarta yang terjadi karena kelalaian terhadap lingkungan. Banyak kawasan hijau dikonversi menjadi berbagai fasilitas hiburan. Sebut saja Ancol yang menggusur hutan bakau, proyek pantai Indah Kapuk yang menyulap hutan bakau dan rawa menjadi perumahan, tempat rekreasi, dan lapangan golf. Bukan kesejahteraan ekonomi yang didapat tetapi bencana banjir yang terjadi karena berkurangnya wilayah resapan air.
Tiga kriteria pembangunan berwawasan lingkungan menurut Emil Salim (1999), yaitu:
1. Sumber daya yang ada dikelola secara bijaksana, pembangunan berjalan tanpa merusak lingkungan.
2. Memiliki pola pembangunan berkesinambungan, artinya kualitas lingkungan dari masa ke masa tetap terjaga. Sehingga generasi sekarang harus berpikir apakah pembangunan yang dilakukan telah memikirkan generasi berikutnya.
3. Adanya peningkatan kualitas hidup dari generasi ke generasi, hingga akan diperoleh generasi yang kuat mental dan spiritual, generasi cinta lingkungan dan siap membangun.
0 Response to "Mengelola Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan"