Mengelola Limbah Dengan Prinsip Ekoefisiensi
Meski limbah tidak tergolong sumber daya alam, tetapi limbah bisa dihasilkan dari penggunaan sumber daya alam. Pengelolaan limbah ini dimaksudkan agar tiap bagian dari sumber daya alam bisa dimanfaatkan meski itu berupa limbah.
Memedulikan limbah apa yang dihasilkan dari aktivitas pemanfaatan sumber daya alam menjadi satu indikasi tindakan arif mengelola sumber daya. Pemerintah telah mengambil kebijakan dengan peraturan pengolahan limbah pabrik terlebih dahulu. Dengan peraturan ini, setiap industri yang menghasilkan limbah, diwajibkan mengolah limbah menjadi limbah yang netral dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Pengolahan limbah ini dilakukan pada bak penampungan limbah sementara. Selain pengolahan limbah, usaha-usaha untuk mengatasi air limbah juga perlu dilakukan, usaha-usaha tersebut, antara lain memilih lokasi industri jauh dari permukiman penduduk dan mencegah daur limbah berhubungan langsung dengan sumber air minum penduduk.
Bagaimana jika sumber daya alam kita manfaatkan merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbarui, seperti bahan-bahan tambang? Prinsip kearifan dalam hal ini dapat kita lakukan dengan melakukan penghematan dalam penggunaan bahan tambang. Misalnya, jika pada saat ini kamu selalu menggunakan kendaraan bermotor untuk bepergian meskipun jaraknya dekat. Mulai sekarang gunakan saja sepeda jika kamu bepergian ke tempat-tempat yang dekat. Selain menghemat penggunaan bahan bakar, tubuhmu juga menjadi sehat karena bersepeda.
Dalam prinsip ekoefisiensi, limbah sekecil apa pun yang sering kita buang sehari-hari harus dipertimbangkan. Seperti sampah. Beberapa macam sampah bisa kita daur ulang sehingga mempunyai daya guna. Sampah-sampah yang berasal dari organik dapat diproses menjadi pupuk organik. Sampah-sampah kering seperti plastik, kertas, besi, dan sebagainya bisa didaur ulang menjadi produk-produk dalam bentuk lain. Semua bentuk pengelolaan sampah dapat dikerjakan dengan mudah, jika pada saat membuangnya kita telah memisahkan jenis-jenis sampah tersebut termasuk sampah basah atau sampah kering.
Di Indonesia ada dua sistem pengelolaan sampah, yaitu sistem pengelolaan formal dan informal. Pengelolaan formal dilakukan oleh aparat pemerintah, yaitu Dinas Kebersihan. Pengelolaan ini meliputi pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan pengelolaan informal dilakukan oleh masyarakat yang berperan sebagai pengumpul sampah. Sebenarnya, dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan berprinsip ekoefisiensi, harus ada sinergi dari beberapa pihak baik antarmasyarakat dan pemerintah. Sehingga ada kerja sama dari berbagai lapisan masyarakat, antara lain dengan penyatuan persepsi bahwa pelestarian lingkungan (sumber daya alam) adalah sangat penting, bersama-sama menggunakan sumber daya secara efisien dan aman bagi lingkungan, saling mendukung program pengembangan pengelolaan sumber daya alam agar mempunyai nilai lebih, serta bersama-sama menegakkan dan melaksanakan peraturan-peraturan konservasi keanekaragaman hayati.
0 Response to "Mengelola Limbah Dengan Prinsip Ekoefisiensi"