Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan. Mengamati tidak hanya melihat, melainkan merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian yang ada di lapangan. Teknik ini ada dua macam, yaitu observasi langsung (observasi partisipasi) yaitu apabila pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejalagejala pada objek yang dilakukan secara langsung di tempat kejadian, dan observasi tidak langsung (observasi non-partisipasi) yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala pada objek tidak secara langsung di lapangan. Beberapa cara yang biasa dilakukan dalam observasi adalah sebagai berikut:
1) Membuat catatan anekdot (anecdotal record), yaitu catatan informal yang digunakan pada waktu melakukan observasi. Catatan ini berisi fenomena atau peristiwa yang terjadi saat observasi.
2) Membuat daftar cek (checklist), yaitu daftar yang berisi catatan setiap faktor secara sistematis. Daftar cek ini biasanya dibuat sebelum observasi dan sesuai dengan tujuan observasi.
3) Membuat skala penilaian (rating scale), yaitu skala yang digunakan untuk menetapkan penilaian secara bertingkat untuk mengamati kondisi data secara kualitiatif.
4) Mencatat dengan menggunakan alat (mechanical device), yaitu pencatatan yang dilakukan melalui pengamatan dengan menggunakan alat, misalnya slide, kamera, komputer, dan alat perekam suara.
Observasi tersebut dapat terbentang mulai dari kegiatan pengumpulan data yang formal hingga yang tidak formal. Bukti observasi seringkali bermanfaat untuk memberikan informasi tambahan tentang topik yang akan diteliti. Observasi dapat menambah dimensi-dimensi baru untuk pemahaman konteks maupun fenomena yang akan diteliti. Observasi tersebut bisa begitu berharga sehingga peneliti bisa mengambil foto-foto pada situs studi kasus untuk menambah keabsahan penelitian (Dabbs, 1996: 113).
0 Response to "Teknik Observasi / Pengamatan Langsung di Lapangan dalam penelitian"