Latest News

KONSEP TERAPI LINGKUNGAN


A.    PENGERTIAN TERAPI LINGKUNGAN
Terapi lingkungan adalah segala sesuatu yang ada dilingkungan kita, yang diciptakan untuk pengobatan termasuk fisik dan sosial.
Suatu manipulasi ilmiah pada lingkungan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan pada perilaku pasien dan untuk mengembangkan ketrampilan emosional dan sosial (Stuart Sundeen, 1991).

B.     SEJARAH TERAPI LINGKUNGAN
Pada awal abad 19 dicoba terapi suasana rumah sakit seperti suasana dikeluarga (home like atmosphere). Moral treatment dicoba pada waktu makan. Pada saat makan diciptakan suasana yang akrab dan santai antara petugas dan pasien.
Diperhatikan adanya jenis dan penempatan perabot. Lingkungan yang terapeutik, menciptakan suasana dimana pasien dapat menyadari dan mengenal diri sendiri.
Kata milleu awalnya digunakan untuk mengartikan rancangan lingkungan secara ilmiah oleh Bettlehem dan Sylvester diakhir tahun 1930 dan diawal tahun 1940.
Pada awalnya terapi lingkungan semata-mata menggunakan teori yang berkaitan dengan teori psikologi atau psikiatri untuk menentukan jenis lingkungan yang sangat cocok dalam proses terapi, kemudian pada tahun 1958 Freman Cameron dan Mc Gie mengembangkan hubungan antara self psikologi dengan karakteristik dasar pada lingkungan, dan dapat disimpulkan bahwa terapi lingkungan membawa perubahan yang spesifik pada perilaku pasien.
  
C.    TUJUAN
Abrons dalam Stuart Sundeen 1995 menyebutkan tujuan terapi lingkungan meliputi :
1.      Tujuan Umum
Membekali pasien kemampuan untuk kembali kemasyarakat dan dapat menjalankan kehidupan fisik dan sosial seoptimal mungkin
2.      Tujuan Khusus
a.       Membatasi gangguan dan perilaku maladaptive
b.      Mengajarkan ketrampilan psikososial dengan cara :
Orientasion yaitu pencapaian tingkat orientasi dan kesadaran terhadap realita yang lebih baik. Orientasi berhubungan dengan pengetahuan dan pemahaman pasien terhadap waktu, tempat, tujuan, sedangkan kesadaran dapat dikuatkan melalui interaksi dan aktifitas pada semua pasien.
Asertation yaitu kemampuan mengekpresikan perasaan sendiri dengan tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendorong pasien dalam mengekspresikan diri secara efektif dengan tingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat. Misalnya : kelompok latihan asertif.
Accupation yaitu kemampuan pasien untuk dapat dipercaya diri dan berprestasi melalui ketrampilan membuat kerajinan tangan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan aktifitas pasien dalam bentuk kegiatan sederhana misalnya : menyulam, melukis.
Recreation yaitu kemampuan membuat dan menggunakan aktifitas yang menyenangkan dan relaksasi. Hal ini memberi kesempatan pada pasien untuk mengkuti bermacam-macam reaksi dan membantu pasien untuk menerapkan ketrampilan yang telah dia pelajari misalnya interaksi sosial. Contoh aktifitasnya seperti permainan kartu.
  
D.    PERAN PERAWAT DALAM TERAPI LINGKUNGAN
1.      DISTRIBUSI KEKUATAN
Petugas kesehatan mendistribusikan pengetahuan, pengalaman kepada seluruh staf sesuai dengan wewenang masing-masing agar keputusan yang dibuat bertujuan sama dan yang terbaik untuk pasien
2.      KOMUNIKASI TERBUKA
Komunikasi dilakukan oleh perawat untuk mendapatkan informasi guna menetapkan keputusan.
3.      MEMPERHATIKAN STRUKTUR INTERAKSI
Struktur interaksi meliputi :
a.       Sikap bersahabat
b.      Penuh prihatin
c.       Lembut dan tegas
4.      AKTIFITAS KERJA
Diperlukan dorongan yang kuat dari lingkungan dengan jalan mengijinkan pasien untuk memilih terapi. Akan lebih berarti bila dapat diterapkan pada pekerjaan yang nyata.
5.      PERAN SERTA KELUARGA DAN MASYARAKAT
Selama di rumah sakit diusahakan pasien sering berhubungan dengan keluarga, agar keluarga dapat mengikuti perkembangan kesembuhan pasien sehingga berminat untuk mengkoordinir kepulangannya bila sudah baik.
6.      PENYESUAIAN LINGKUNGAN DENGAN KEBUTUHAN DAN PERKEMBANGAN PASIEN.
  
E.     KOMPONEN FUNGSIONAL TERAPI LINGKUNGAN
NO
KOMPONEN
DESKRIPSI
BENTUK TERAPI
AKTIFITAS
1.       
CONTAINMENT
Fungsi :
Mendukung kesehatan fisik dan merubah perilaku berkuasa

Maksud :
Menggunakan control internal secara sementara sehingga sesuai realita

Tujuan :
Memberi keamanan pasien serta lingkungan serta menumbuhkan rasa pecaya
Isolasi dan pengikatan
Komunikasi untuk memberikan control external

Menyediakan makanan adekuat selama isolasi dan pengikatan

Melakukan observasi baik medis maupun perawatan

Memberikan perlindungan fisik dan mencegah cidera pada diri sendiri pada orang lain

Memberikan perhatian secara medis
2.       
SUPPORT
Fungsi :
Membantu pasien rasa aman dan nyaman serta mengurangi kecemasan

Maksud :
Memberikan dukungan mental pasien sehingga dapat merubah perilaku yang maldaptif

Tujuan :
Meningkatkan harga diri dan percaya diri pasien
Penggunaan komunikasi terapeutik
Pemberian perhatian dengan sikap empati edukasi
Aplikasi komunikasi terapeutik

Memberikan bantuan langsung misalnya :menyediakan makanan yang menarik minat pasien

Memberikan edukasi

Mendampingi pasien beraktifitas

Meningkatkan hubungan dan interaksi.
3.       
STRUKTUR
Fungsi :
Membantu mendorong perilaku yang meladaptif menjadi adaptif

Maksud :
Seting keadan yang direncanakan bersama antara pasien dan petugas sesuai dengan kebutuhan pada semua aspek milleu yaitu organisasi, tempat dan orang

Tujuan :
Meningkatkan tanggung jawab terhadap perilaku dan konsekwensinya, serta meningkatkan keterlibatan pasien terhadap aktifitas yang terstruktur.
Terapi aktifitas

Terapi aktifitas sosial

Terapi occupation

Kontrak bersama pasien

Menentukan jenis kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuan pasien

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana bersama

Melakukan diskusi untuk tukar pendapat

Menjadwalkan pertemuan untuk semua aktifitas
4.       
INVOLVEMENT
Fungsi :
Mendorong pasien untuk dapat bekerjasama, melakukan kompromi dan konfrontasi untuk meningkatkan keterlibatan sosial

Maksud :
Keterlibatan pasien dalam aktifitas merupakan bagian dari struktur untuk menuju pencapaian ketrampilan yang lebih kompleks

Tujuan :
Menstrimulasi pasien untuk berperan sert aktif dalam lingkungan sosial dan interaksi serta mengembangkan ketrampilan
Terapi kelompok
Melaksanakan aktifitas kelompok misalnya bermain kartu

Mendampingi pasien berinteraksi dalam kelompok
5.       
VALIDATION
Fungsi :
Membantu pasien mengembangkan kapasitsa kedekatan yang lebih besar dan menyatu identitasnya

Maksud :
Pengenalan antar individu

Tujuan :
Membantu pasien memahami dan menerima keunikan dirinya serta mendorong integrasi antara perasaan senang dan tidak senanag
Psikodrama

Stimulasi persepsi dan validasi
Penerapan komunikasi terapeutik empati

Bermain peran

Merencanakan tindakan individual

Menghargai hak pasien

Menerima pikiran perasaan pasien dan memberi reinforcemen

Klarifikasi pikiran perasaan pasien.

KOMPONEN YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM TERAPI LINGKUNGAN
1.      Fisik
Terkait dengan desain dan renovasi
2.      Intelektual
Aspek intelektual dari lingkungan meliputi : warna, sinar, suara, suhu, bau dan rasa
3.      Sosial
Komponen sosial : peran pasien pola komunikasi dan perbandingan staf dengan pasien
4.      Emosional
Factor fisik, intelektual dan sosial menciptakan suasana emosional

Misalnya :
a.       Merasa sangat senang berada diruangan/lingkungan
b.      Merasa sangat santai
c.       Setiap orang bekerjasama dengan baik
d.      Segala sesuatu terawat baik
Peran terapis
1.      Tidak defensive
2.      Empati
3.      Dapat menciptakan keamanan
4.      Tidak menakutkan
5.      Percaya dan menerima
Menurut Moos peran terapis dalam terapi lingkungan adalah
1.      Mendukung spontanitas pasien
2.      Merangsang pasien agar merasa bebas dan terbuka
5.      Spiritual
Sarana : tempat ibadah, buku-buku suci, dll harus terpisah, sepi dan tertutup agar memusatkan perhatian untuk pengobatan dan menemukan harapan baru bagi masa depan pasien.

F.     CONTOH PELAKSANAAN TERAPI LINGKUNGAN
1.      PENGKAJIAN
Pengumpulan data yang berhubungan dengan terapi lingkungan
Contoh data :
Bangsal yang terlalu padat
Gagal menjaga prifasi psaien, fasilitas kamar mandi kurang
Pasien tidak bebas memilih teman sekamar
Dinding yang dicat putih menyebabkan silau
Situasi yang dingin dan bersaing
Kurang dukungan orientasi
Kekuatan otoritas, mencegah pasien terlibat dalam pengambilan keputusan

2.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakjelasan intelektual B/D ketidakmampuan memberi dukungan orientasi
3.      INTERVENSI DAN PELAKSANAAN
Tujuan :
Jangka panjang    : Memberi dukungan orientasi yang diperlukan
Jangka pendek     : Pasien dan staf menyumbang dukungan orientasi
                               Punya administrasi untuk menyediakan dana
Kriteria hasil        : Jam dinding, kalender dipasang
                               Papan pengumuman aktifitas dapat dilihat dengan jelas
                               Peta untuk menunjuk arah ada
Tindakan dan pelaksanaan :
a.       Fisik
Pemikiran dalam pengembangan terapi lingkungan : partisipasi dalam desain lingkungan
b.      Intelektual
Perawat dapat bertanya pada ahli interior tentang : warna, tekstur, cahaya, grafik dan sebagainya.
Partisipsai aktif pasien, mendorong interaksi dan meningkatkan harga diri, misalnya : mencat, mengatur perabot, membersihkan lingkungan.
c.       Sosial
Meningkatkan interaksi, komunikasi dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan
Untuk komunikasi efektif perlu keterbukaan, reaksi dan umpan balik
Pemecahan konflik perlu konfrontasi yang prinsipnya perlu pimpinan netral.
d.      Emosional
Mengembangkan situasi harmonis, kerjasama dan kekompakan kelompok agar tercipta iklim yang mendukung keterlibatan dan spontanitas.

Faktor yang menentukan kekompakan kelompok diantaranya :
Menerima satu dengan yang lain
Adanya kebersamaan tujuan
e.       Spiritual
Memaksimalkan arti dari pengalaman pengobatan, mengembangkan rasa damai, meningkatkan hubungan manusia alam, kreatifitas sehingga perlu peningkatan kualitas spiritual dari lingkungan.
4.      EVALUASI
Apa tujuan sudah tercapai ?
Modifikasi agar cara kerja lebih efektif

APLIKASI TERAPI LINGKUNGAN PADA PASIEN GANGGUAN PERILAKU DAN INTERVENSI KEPERAWATANNYA
No
Gangguan perilaku dan diskripsi
Tujuan
Bentuk terapi lingkungan
Intervensi
1.       
Destruktif perilaku merusak secara fisik yang merupakan respon dari bermacam- macam perasaan, seperti ketakutan atau kemarahan
Mengontrol atau melakukan pembatasan terhadap respon perilaku yang maladaptive
Containment (isolasi dan pengekangan)
Gunakan komunikasi terapeutik
Dorongan pasien untuk identifikasi perilaku yang melatarbelakangi validasi untuk membantu pasien mengenal, mengetahui perasaannya
Memberikan perhatian perlindungan pada pasien dan orang lain.
2.       
Disorganisasi penyimpangan perilaku yang tidak sesuai pada psikotik, yang mungkin disebabkan oleh peningkatan kecemasan atau dis fungsi organil
Menurunkan derajad penyimpangan perilaku melalui proses terapeutik
Edukasi dan validasi
Terangkan pasien dengan komunikasi dan sikap yang terapeutik
Bantu pasien menurunkan derajat perilaku yang maladaptif
Beri perhatian dan dukungan
Empati dan kesediaan memberi dukungan
Tingkatkan hubungan dan interaksi
Hargai pasien
3.       
Disforia
Respon perilaku maladaptif seperti menarik diri lingkungan, perilaku obsesi atau hiperreligi
Merubah perilaku maladaptif menjadi adaptif
Edukasi support struktur
Pertahankan hubungan terapeutik
Eksplorasi perrasaan psaien yang berhubungan dengan respon perilaku
Berikan perhatian dan edukasi
Damping pasien beraktivitas.
4.       
Dependency
Ketidakmampuan pasien mengidentifiksai dan menemukan kebutuhannya sendiri, meskipun sebenarnya mampu mengerjakannya
Meningkatkan kemampuan pasien dalam identifikasi kebutuhan
Meningkatkan kemandirian
Structure positif involument
Pertahankan hubungan terapeutik
Identifiksai perilaku psien
Libatkan pasien dalam aktifitas yang terstruktur
Ajarkan dan dorong pasien untuk menerapkan perilaku mandiri yang adaptif.

0 Response to "KONSEP TERAPI LINGKUNGAN"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...