Neoplasma adalah perkembangan massa jaringan abnormal yang tidak responsif terhadap mekanisme kontrol pertumbuhan normal.
1. Klasifikasi neoplasma
Neoplasma biasnya diklassifikasikan menurut asal selnya dan apakah sel itu benigna atau maligna
a. Benigna / Jinak : Suatu pembelahan sel abnormal tetapi tidak menginvasi jaringan sekitar dan tidak bermetastasis
b. Maligna / ganas : Suatu pembelahan sel abnormal yang menginvasi jaringan sekitar dan bermetastasis jauh.
2. Perbedaan Neoplasma Jinak dan Ganas
a. Jinak
1) Sel-sel lebih kohesif
2) Serupa sel asal
3) Tepian licin (batas tegas)
4) Mobile
5) Pertumbuhan lambat
6) Vaskuler sedikit
7) Jarang berulang
8) Tidak bermetastasis
b. Ganas
1) Tidak sama dengan sel asal
2) Sel –sel tidak kohesif
3) Tepi tidak rata (batas tidak tegas)
4) Tidak mobile
5) Pertumbuhan cepat
6) Vaskuler banyak
7) Residif
8) Umumnya metastasis
c. Etiologi neoplasma :
1) Zat karsinogen
a) Kimiawi
Asap rokok, knalpot kendaraan → Hidrokarbon → karsinoma bibir, lidah, rongga mulut, paru, kandung kemih, makanan pengawet, kamfer, insektisida
b) Fisik
Radiasi matahari dan sinar rotgen
c) Kebiasaan hidup
2) Metastase
B. Dampak terhadap organ reproduksi wanita
Menurut Lewis. 2007. Bahwa dampak yang paling sering diakibatkan oleh neoplasma terrhadap wanita adalah sebagai berikut:
1. Ca PAYUDARA
a. Pengertian
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. (http//www.pikiran-rakyat.com.Minggu Tanggal 2-5-2010, sumber : Harianto, dkk)
b. Etiologi
Etiologi pasti sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tapi diperkirakan bahwa penyebab sangat mungkin multifaktorial. Antara lain:
1) Genetika
a) Adanya kecendrungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker payudara daripada keluarga yang lain.
b) Pada kembar monozygote, terdapat kanker yang sama
c) Terdapat kesamaan lateralisasi kanker buah dada pada keluarga dekat dari penderita kanker payudara
d) Seorang dengan klinifelter akan mendapat kemungkinan 66 kali dari pria normal atau angka kejadiannya 2%.
2) Hormon
a) Kanker payudara umumnya pada wanita, dan pada laki-laki kemungkinannya sangat kecil
b) Insiden akan lebih tinggi pada wanita diatas 35 tahun
c) Saat ini pengobatan dangan menggunakan hormon hasilnya sangat memuaskan
3) Virogen
Baru dilakukan percobaan pada manusia dan belum terbukti pada manusia
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak
5) Radiasi daerah dada
Sudah lama diketahui, radiasi dapat menyebabkan mutagen.
c. Tanda dan gejala
Keluhan utama penderita adalah pembengkakan payudara. Perasaan sakit jaranga terjadi, kalaupun ada pada tingkat yang lembut. Oleh karena keluhan sakit tidak ada pasien merasa tidak perlu berobat sehingga tumor dibiarkan tumbuh tanpa menyadari akibat yang terjadi. Itulah sebabnya penderita tumor payudara ditemukan pada tingkat pertumbuhan lanjut.
Pada situasi demikian sering ditemukan tumor melengkket dengan kulit atau kelihatan seperti bisul disertai pembengkakan kelenjar getah bening diaksila maupun dileher.Pengobatan kuratif dapat dilakukan apabila tumor ditemukan pada stadium dini. Karsinoma timbul dari sel-sel duktus laktoferus biasanya pada wanita berusia lebih dari 40 tahun.
2. Ca CERVIKS
a. Pengertian
Di Amerika serikat 10.370 wanita menderita kenker servik dan 3700 wanita meningal karena kanker tersebut. Rata-rata kematian di Amerika serikat di derita 2x lebih banyak oleh ras kulit hitam di banding kulit putih. Kebanyakan kematian di Amerika serikat pada usia lebih dari 40 tahun.
Ini juga sudah di diagnose lebih awal dengan menggunakan pemeriksaaan papanicolaou (PAP). PAP dapat menggambarkan sebelum sel kanker berubah. Dengan pengobatan sebelum kanker berubah menjadi lebih besar, perjalanan kanker servik dapat dicegah.
b. Etiologi Ca Cerviks
Penyabab langsung karsinoma uterus belum diketahui. Factor resiko yang dapat menyebabkan kanker servik adalah status social ekonomi. Hubungan seksual dengan banyak pasangan, hubungan seksual di usia muda (sebelum usia 17), infeksi oleh human papiloma virus ( HPV ), imunosupresi, dan merokok. ( menurut lewis,
c. Manifestasi klinis
Dari anammesis didapatkan keluhan metroragi, keputihan atau purulen yang berbau dan tidak gatal, perdarahan pasca koitus, perdarahan spontan dan bau busuk yang khas. Dapat juga ditemukan gejala karena metastasis seperti obstruksi total vesika urinaria. Pada yang lanjut ditemukan keluhan cepat lelah, kehilangan berat badan dan anemia.
Pada pemeriksaan fisik serviks dapat teraba membesar, ireguler dan teraba lunak. Bila tumor tumbuh eksofitik maka terlihat lesi pada porsio atau sudah sampai vagina. Diagnosis harus dipastikan dengan pemeriksaan histology dan jaringsn yang diperoleh dari biopsy.
d. Penatalaksanaan
Pengobatan dari kanker servik dilakukan berdasarkan dari tingkatan stadium dari kanker tersebut
3. KISTA OVARIUM
a. Pengertian
Kista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan seperti balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi Kista adalah indung telur. Tidak ada keterkaitan apakah indung telur kiri atau kanan. Pada kebanyakan kasus justru tak memerlukan operasi. (http://Suara merdeka.com)
b. Jenis kista
Jenis kista indung telur meliputi:
1). Kista Fungsional.
Sering tanpa gejala, timbul gejala rasa sakit bila disertai komplikasi seprti terpuntir/ pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Dan sangat jarang pada kedua indung telur. Kista bisa mengecil dalam waktu 1-3 bilan.
2). Kista Dermoid.
Terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak. Kista dapat terjadi pada kedua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit bila kista terpuntir/ pecah.
3). Kista Cokelat. (Edometrioma)
Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam ragim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilakan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid/ sexsuale intercourse.
4). Kistadenoma.
Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti VU sehingga dapat menyebabkan inkontinensia. Jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia diatas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.
Contoh Kistadenoma:
a). Kistadenoma ovarii serosum.
Berasal dari epitel germinativum. Bentuk umunya unilokuler, bila multilokuler perlu dicurigai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak sebesar kista musinosum.
Gambaran klinis pada kasus ini tidak klasik. Selain teraba massa intraabdominal, dapat timbul asites. Penatalaksanaan umumnya sama seperti Kistadenoma ovarii musinosum.
b). Kistadenoma ovarii musinosum.
Asal kista belum pasti. Menurut Meyer, kista ini berasal dari teratoma, pendapat lain mengemukakan kista ini berasal dari epitel germinatifum atau mempunyai asal yang sama dengan tumor Brener. Bentuk kista multilobuler, biasanya unilatelar dapat tumbuh menjadi sangat bersar.
Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif sehingga timbul pelekatan kista dengan omentum, usus dan peritoneum parietal. Selain itu, bisa terjadi ileus karena perlekatan dan produksi musin yang terus bertambah akibat pseudomiksoma peritonei.
Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista tanpa pungsi terlebih dahulu dengan atau tanpa salpingo ooforektomi tergantung besarnya kista.
c. Etiologi
Factor yang menyebabkan gajala kista meliputi;
1. Gaya hidup tidak sehat.
Diantaranya adalah :
a) Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b) Zat tambahan pada makanan
c) Kurang olah raga
d) Merokok dan konsumsi alcohol
e) Terpapar denga polusi dan agen infeksius
f) Sering stress
2. Faktor genetic.
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
d. Tanda dan gejala
Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik.
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa;
1) Gangguan haid
2) Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
3) Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
4) Nyeri saat bersenggama.
Pada stadium lanjut
1) Asites
2) Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan hati)
3) Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
4) Gangguan buang air besar dan kecil.
5) Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.
4. TUMOR OVARIUM
a. Pengertian
Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh secara alami. Tumor ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar yang dapat menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari keganasan.
b. Etiologi
Sampai sekarang penyebab dari kistik ovarium belum ditemukan secara pasti, tetapi beberapa pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu yang mempunyai riwayat heriditor menghidap tumor prosentasenya lebih tinggi dari pada yang tidak mempunyai riwayat tumor
Mengenai terjadinya Kista ada dua teori disebabkan oleh karena perkembangan yang tidak sempurna pada akhir Stadium Glastomer dan tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak dibuahi dalam ovarium.
c. Gejala
Gejala yang timbul merupakan asosiasi dari penekanan meliputi konstipasi, sering kencing, terasa penuh diperut dan terasa berat nyeri pada saat defekasi dan dispareunia ( nyeri waktu koitus ). Nyeri akut biasanya terjadi pada saat menstruasi, perutnya membesar dan pakaiannya tidak muat / cukup. Umumnya mereka hamil, gejala akhir meliputi distensi abdominal dengan dyspnea, edoma perifer dan anorexia. Nyeri pelvis muncul sebagai gejala lanjut, jika tumor ovari tumbuh secara cepat dan jika tumor memproduksi hormon akan mempengaruhi menstruasi menjadi irreguler dan efek maskulin atau feminine.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Ca payudara menurut doenges, 2000
1. Pengetahuan
Pengetahuan tentang penyakit, pencegahan, terapi pengobatan, pilihan-pilihan terapi pengbatan
2. Kenyamanan
Nyeri akut, nyeri kronis, mual, ansietas (kecemasan)
3. Aktivitas istirahat
Pekerjaan, aktivitas yang melibatkan banyak gerakan tangan. Pola tidur (tengkurap)
4. Makanan dan cairan
Massa nodul aksila, edema, eritema pada kulit sekitar
5. Seksualitas
a. Perubahan pada kesimetrisan payudara, warna kulit, putting yang tak biasanya.
b. Masalah tentang hubungan sexualitas/keintiman
6. Interaksi social
Perasaan tidak percaya diri dengan perubahan yang terjadi
7. Penyuluhan dan pembelajaran
a. Riwayat kangker dalam keluarga (ibu, saudara wanita, nenek)
b. Kangker unilateral sebelumnya, kangker endometrium atau ovarium.
B. Diagnose keperawatan Ca payudara menurut Lewis, 2007
1. Deficit pengetahuan pre operasi berhubungan dengan kurang/tidak adanya informasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan intra operasi (pembedahan)
3. Harga diri rendah berhubungan dengan mastektomi
4. Ansietas berhubungan dengan tindakan operasi
5. Kerusakan integritas kulit / jaringan berhubungan dengan pengangkatan bedah kulit / jaringan ( mastektomi )
6. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur fungsi atau bagian tubuh
C. Intervensi keperawatan Ca payudara menurut Lewis, 2007
Diagnose pertama
a. Kaji tingkat pengetahuan klien
b. Yakinkan informasi pasien tentang diagnosis, harapan intervensi pembedahan dan terapi yang akan dating.
c. Kaji pengetahuan tentang proknosis dan pengobatan
d. Kaji pengetahuan tentang pilihan pengobatan:
1). Pembedahan
2). Radiasi
3). Kemoterapi
4). Mammograpi
5). Ultrasonograpi
6), mastektomi
e. berikan informasi tentang sumber komunitas bila ada. Dorong atau berikan kunjungan seorang wanita yang telah sembuh dari mastektomi
Diagnose yang kedua
a. Kaji keluhan nyeri, lokasi, lamanya dan intensitas ( skala 0-10 )
b. Bantu pasien menemukan posisi nyaman,
c. Berikan tindakan nyaman dasar, penggunaan tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi dan sentuhan terapeutik
d. Berikan narkotik / analgesic sesuai indikasi
Diagnose yang ketiga
a. dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan
b. diskusikan tanda atau gejala depresi dengan pasien atau orang terdekat
c. berikan penguatan positip untuk peningkatan dan partisifasi perawatan diri atau program pengobatan
d. yakinkan perasaan atau masalah pasangan sebuhungan dengan aspek seksual
Diagnose yang keempat
a. Yakinkan informasi pasien tentang diagnosis, harapan intervensi pembedahan dan terapi yang akan datang
b. Jalaskan tujuan dan persiapan untuk tes diagnostic
Ddorong pertanyaan dan berika waktu untuk mengekspresikan takut
e. Kaji tersedianya dukungan pada pasien. Berikan informasi tentang komunitas bila ada
f. Diskusikan atau jelaskan peran rehabilitasi setelah pembedahan
Diagnose yang kelima
a. Kaji balutan atau luka untuk karakteristik braincase. Awasi jumlah edema, kemerahan, dan nyeri pada insisi
b. Tempatkan pada posisi semifowler pada punggung atau sisi yang tak sakit dengan lengan tinggi disokong dengan bantal
c. Jangan melakukan pengukuran TD, menginjeksikan obat atau memasukan IV pada lengan yang sakit
d. Kosongkan drain luka secara periodic, catat jumlah dan karakteristik drainase
e. Dorong untuk menggunakan pakaian yang tidak sempit
f. Berikan antibiotic sesuai indkasi
Diagnose yang keenam
a. Kaji informasi pasien atau orang terdekat tentang anatomi atau fungsi seksual
b. Dorong pasien untuk berbagi pikiran atau masalah dengan teman
c. Diskusikan sensasi atau ketidak nyamanan fisik, perubahan pada respon seperti individu biasanya
d. Rujuk ke konselor atau ahli seksual sesuai dengan kebutuhan
0 Response to "asuhan keperawatan Kista ovarium, tumor ovarium, Ca cerviks dan Ca payudara"