Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa
yang berusaha mengungkapkan maksud yang berada di balik sebuah tuturan. Hal-hal
yang dibahas adalah unsurunsur di luar bahasa, seperti latar belakang penutur
dan mitra penutur, situasi, waktu terjadinya atau tingkat pendidikan dan umur
si penutur.
Pragmatik sangat memperhatikan konteks
(situasi) tuturan sehingga untuk menciptakan komunikasi yang baik sangat
memperhatikan prinsip kerja sama agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
1. Mengidentifikasi dan
Menyusun Kalimat Persetujuan/Tidak Setuju
Seperti yang telah
dipaparkan di atas bahwa keterampilan menggunakan bahasa yang sesuai, selaras,
dan serasi dengan faktor-faktor situasi disebut dengan keterampilan pragmatik.
Pemilihan kata, pembentukan frase, penyusunan kalimat dengan panjang-pendeknya,
penyusunan alinea dengan panjang-pendeknya, dan segi-segi bahasa yang lain-
semuanya perlu diterapkan menurut situasinya.
Demikian pula saat orang
berbicara, beropini ada kalanya kita tidak setuju/ setuju dengan opini
tersebut. Namun, pengungkapan atas persetujuan/tidak setuju hendaknya menggunakan
kalimat yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Kalimat persetujuan biasanya
berisi ungkapan persetujuan kita terhadap sebuah pendapat/perlakuan/pernyataan
orang atau berisi rasa bangga sehingga menimbulkan kesatuan pendapat. Selain
itu, bersifat bebas, sedangkan kalimat tidak setuju merupakan kebalikannya.
Perhatikan pernyataan
berikut:
a. Kalau demikian
keputusannya, saya setuju!
b. Saya tidak setuju dengan
keputusan tersebut!
2. Mengidentifikasi dan
Menyusun Kalimat yang Menyatakan Penolakan/Sanggahan
Kalimat penolakan adalah
kalimat yang digunakan untuk menolak pernyataan/perlakuan/opini orang lain. Bila
Anda menolak, susunlah kalimat tersebut sehingga tidak menyinggung perasaan
orang lain.
Perhatikan contoh penolakan
di bawah ini!
a. Saya sangat keberatan
dengan pernyataan Anda tadi!
b. O, terima kasih. Saya
sudah memiliki buku sendiri.
3. Mengidentifikasi dan
Menyusun Kalimat yang Menginformasikan dan Menanyakan Sesuatu
Memberikan/menginformasikan
sesuatu hendaknya memilih kata-kata yang sifatnya netral dan tidak bermakna
ambigu/ganda sehingga informasi yang disampaikan dapat sampai kepada orang
kedua dan tidak menyimpang. Dalam penulisannya pun, kalimat berita ini diakhiri
dengan tanda baca titik (.) dan pelafalannya datar.
Perhatikan!
a. Kesehatan sangat mahal
harganya. Oleh sebab itu jagalah pola makan yang baik dan benar.
b. Membeli obat generik
sangat bermanfaat bagi masyarakat yang sangat membutuhkan.
Kalimat yang digunakan untuk
menanyakan sesuatu dalam penulisannya diakhiri dengan tanda baca tanya (?) dan
bila dituliskan, intonasinya turun.
Coba Anda perhatikan!
4. Mengidentifikasi dan
Menyusun Kalimat yang Digunakan untuk Menanyakan Sesuatu
Kalimat yang digunakan untuk
menanyakan sesuatu dapat menggunakan kata tanya seperti apa, siapa, mengapa,
dan sebagainya dan diakhiri dengan tanda baca tanya (?). Kalimat tersebut
disebut kalimat tanya. Perhatikan ilustrasi di bawah ini!
a. Mengapa akhir-akhir ini
negara kita jauh dari rasa aman?
b. Apa yang Anda pikirkan
tentang hal ini?
c. Siapa yang harus
bertanggung jawab?
Kalimat tanya juga bisa
menggunakan partikel -kah.
d. Bisakah Anda menjawabnya?
e. Tidakkah Anda berpikir
untuk mencari solusinya?
5. Mengidentifikasi dan
Menyusun Kalimat agar Pihak Kedua Melakukan Sesuatu
Kalimat yang bertujuan agar
orang kedua melakukan sesuatu dapat dikategorikan ke dalam kalimat direktif.
Perhatikan ilustrasi
berikut!
a. Bukakan jendela kamar ini
agar udara bisa masuk!
b. Tuliskan dengan bahasa
yang benar!
c. Sertakanlah ilustrasinya!
d. Susunlah ke dalam kalimat
yang baik!
Bila Anda cermati ke-4
ilustrasi di atas akan Anda temukan karakteristik kalimat direktif yang berupa
KK + akhiran -kan, KK + akhiran -kan + partikel -lah untuk memperhalus isinya.
0 Response to "Mengidentifikasi dan Menyusun Jenis kalimat secara pragmatik"