Dalam dunia sastra, dikenal karya asli,
terjemahan, dan saduran. Penyaduran karya sastra tidak harus dari jenis yang
sama seperti dari novel menjadi novel lagi, tetapi bisa juga dari cerpen ke
novel, dari puisi ke cerpen dan seterusnya.
Pada pembelajaran kali ini, kita akan
mengubah cerita pendek menjadi naskah drama. Cerita pendek seperti halnya prosa
lain, alur cerita tergambar pada narasi, sedangkan pada drama alur itu tampak pada
perubahan adegan dan babak. Pada cerpen, narasi berbentuk monolog dominan
sekali, dialog atau percakapan antartokoh hanya sesekali muncul. Lain halnya
dengan drama, dialoglah yang sangat dominan, narasi cerita hanya muncul ketika
dibutuhkan saja.
Untuk mengubah cerpen menjadi drama,
yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memahami unsur-unsur intrinsiknya,
minimal unsur tema, penokohan, setting, dan alur. Tema diperlukan untuk dijadikan
patokan ide awal drama yang akan disusun, penokohan diperlukan untuk membuat
tokoh dan mengatur ragam bahasa pada dialog-dialognya. Setting atau
latar diperlukan untuk member gambaran latar belakang pada babak atau adegan,
plot diperlukan untuk memisah-misahkan peritiwa yang ada dalam cerpen menjadi babak-babak
atau adegan-adegan dalam drama.
Perhatikan contoh dialog drama yang
disadur dari cerpen ”Senyum Karyamin” berikut
Saidah :
Jadi, kamu sungguh tak mau makan, Min?
Karyamin :
Tidak. Kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku pun tak tega melihat
daganganmu menipis karena utang-utangku dan kawan-kawan.
0 Response to "Menyadur Cerpen ke Dalam Drama"