Latest News

Sosok Haji Abdul Malik Karim Amrullah (H a m k a)


Hamka adalah singkatan, namanya Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Dia dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1908 di Maninjau Sumatera Barat. Ayahnya ialah seorang pemuka Islam yang sangat terkenal di Sumatera Barat yang bernama Dr. HAKA (Haji Abdul Karim Amrullah), pembawa pembaharuan dalam agama Islam, pembasmi bid’ah dan khurafat yang merajai Sumatera Barat sebelum tahun 20-an.

HAMKA termasuk seorang pujangga Islam yang lancar dan tajam penanya, menulis banyak sekali buku agama dan beberapa roman yang “berhiaskan” ajaran agama di dalamnya. Di sekolah umum dia hanya sampai kelas II SD, tetapi melanjutkan sekolah agamanya di sekolah yang dipimpin ayahnya walaupun tidak sampai tamat pula. Pada masa kecilnya, dia sangat nakal. Setelah keluar dari sekolah, dia tak berani pulang kepada orang tuanya, lalu mengembara ke sana ke mari.

Tahun 1924 ketika penyakit cacar berjangkit, HAMKA diserang penyakit itu sehingga mukanya menjadi bopeng. Tahun 1927 dia naik haji ke Mekah dengan biaya hanyalah kemauan yang keras. Kembali dari sana, Hamka menetap di Minangkabau, menjadi guru agama di Padang Panjang, dan memimpin gerakan Muhammadiyah. Tahun 1936-1945, Hamka tinggal di Medan dan memimpin majalah Islam terkenal “Pedoman Masyarakat” sampai tahun 1942, tahun masuknya Jepang. Sejak 1945, Dia bergerilya di hutanhutan Sumatra Barat sampai pengakuan kemerdekaan tahun 1949 turun ke kota, kemudian terus ke Jawa, menetap sampai meninggalnya. Hamka pernah tinggal di Makasar dua tahun sebagai utusan Pengurus Besar Muhammadiyah. Pengetahuannya tentang ceruk-ceruk kota ini yang dilukiskannya dalam bukunya Tenggelamnya Kapal van der Wijck didapatnya selama dia bermukim di sana.
Dia banyak belajar dari ayahnya sendiri, dari Kyai Sutan Mansyur pemimpin Muhammadiyah terkemuka, dari H.O.S. Tjokroaminoto, dan banyak belajar sendiri. Menampilkan ilmunya melalui bahasa Arab, satusatunya bahasa asing yang dikuasainya benar.

Selain tertarik kepada kesusastraan, dia juga banyak membaca kitabkitab filsafat. Dia mengetahui filsafat Socrates Plato, ajaran Zoroaster, filsafat agama Persia lama, filsafat Yunani. Dia mengenal teori-teori filsafat modern seperti ajaran Descartes, Spinoza. Semuanya dikenalnya melalui bahasa Arab.

Karangan romannya banyak dipengaruhi oleh pengarang Mesir Al- Manfaluth. Di bawah Lindungan Ka’bah juga dihebohkan orang sebagai karya plagiat atau sekurang-kurangnya karya yang banyak dipengaruhi oleh roman Al-Manfaluhti Pondok Si Miskin. Selain dari buku-buku yang berisi ajaran agama yang sangat banyak dikarangnya, terdapat karya sastranya yang lain di antaranya ialah:
1. Di dalam Lembah Kehidupan (kumpulan cerpen BP 1940)
2. Kenang-kenangan Hidup (4 jilid, terbit antara tahun 1951-1952)
3. Karena Fitnah (dianggap lemah, terbit tahun 1950)
4. Merantau ke Deli
5. Tuan Direktur (terbitan “Lukisan Punjangga” Medan tahun 1939)
6. Terusir
7. Menanti Beduk Berbunyi
8. Ayahku (biografi ayahnya)
Sumber: J.S. Badudu,

0 Response to "Sosok Haji Abdul Malik Karim Amrullah (H a m k a)"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...