Latest News

Membaca Hikayat & memahami ilmu folklor dan ilmu filologi


Sastra lama perlu menjadi bahan perhatian sebab keberadaan sastra lama sangat penting dalam ilmu sastra. Sastra yang tumbuh dan berkembang saat ini adalah kelanjutan sastra masa lalu. Sastra lama dapat dikaji melalui ilmu folklor dan ilmu filologi.

Ilmu folklor adalah ilmu yang menggali dan mempelajari tradisi lisan, seperti mitos, legenda, dan dongeng, misalnya mitologi Dewi Sri atau asal usul padi. Mitos erat hubungannya dengan kepercayaan pada dewa, sedangkan legenda erat hubungannya dengan cerita asal usul suatu daerah atau suatu tempat, misalnya legenda Tangkuban Perahu. Dongeng adalah salah satu bentuk sastra lisan yang isinya bercerita tentang makhluk khayali dan memiliki makna simbolik bagi manusia, misalnya dongeng Sang Kancil, dongeng Timun Mas, dan dongeng Bawang Putih Bawang Merah.

Berbeda dengan folklor yang mengkaji sastra lisan atau tradisi lisan, tradisi sastra lama yang sudah mengenal bahasa tulis dikaji oleh filologi. Filologi adalah ilmu yang menekankan pengkajian pada naskah-naskah kuno. Naskah-naskah kuno tersebut ditulis dengan bahasa dan aksara kuno, seperti bahasa Sansekerta, Jawa Kuno, bahasa Sunda lama, dengan huruf Palawa, Arab Pegon, atau Arab Melayu. Isi naskah kuno itu, antara lain hikayat. Hikayat merupakan bentuk prosa sastra lama. Dari panjangnya, hikayat ini bisa dibandingkan dengan roman atau novel pada sastra modern. Kini banyak hasil kajian filologi yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dipublikasikan. Di antaranya Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Sri Rama, dan Hikayat Hang Tuah. Biasanya penelitian naskah-naskah lama terfokus pada bentuk huruf, isi cerita, nilai budaya, transformasi naskah, dan ajaran-ajaran yang termuat dalam naskah tersebut.

0 Response to "Membaca Hikayat & memahami ilmu folklor dan ilmu filologi"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...