Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif
a. Pendahuluan
1) Judul penelitian
Judul penelitian dibuat dengan kalimat yang sederhana dan efektif sehingga tidak melebihkan masala yang diteliti. Penulisannya langsung ditujukan pada inti masalah dan jika ada penjelasan tentang penelitian diberi penjelasan judul dibawahnya. Contoh Judul penelitian
“ Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terhadap Kemajuan Pendidikan di Kota Surakarta ( Studi Deskripsi Kualitatif tentang Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan terhadap Kemajuan Pendidikan di Kota Surakarta)
2) Latar Belakang
Menggambarkan fenomena-fenomena yang memunculkan masalah.
a) Pada bagian ini diuraikan situasi dan kondisi yang menarik perhatian peneliti dan pembaca pada umumnya.
b) Kemukakan hal-hal yang ingin diketahui dan alasan mengapa peneliti tertarik dengan topik itu.
c) Kemukakan juga mengapa hal itu perlu diteliti.
d) Berikan gambaran pula apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian.
3) Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi/merinci masalah-masalah yang terdapat dalam latar belakang. Dengan demikian, segala permasalahan yang terangkum dalam latar belakang masalah dapat dikonkretkan dalam bentuk kalimat sederhana. contoh indentifikasi masalah:
“ Apakah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat membawa kemajuan bagi pendidikan di Kota Surakarta”
4) Pembatasan Masalah
Membatasi pada masalah yang akan diteliti, sehingga fokus penelitian menjadi jelas dan terarah. Pembatasan ini berfungsi agar penelitian tidak bias, sehingga tidak terjebak dalam masalah-masalah yang kemudian timbul sebagai konsekuensi dari masalah yang akan diteliti. contoh pembatasan masalah:
“ Kajian masalah berupa dampak Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terhadap kemajuan pendidikan di Kota Surakarta”
5) Perumusan Masalah
Merumuskan masalah yang terfokus pada permasalahan yang akan diteliti.
a) Rumuskan masalah penelitian dengan jalan mengaitkan fokus dengan sub-sub-fokus yang menjadi pertanyaan untuk dicarikan jawabannya.
b) Rumusan masalah penelitian harus menjawab pertanyaan, “apa yang akan diselesaikan peneliti dalam melakukan penelitian ini”.
c) Masalah penelitian itu dikemukakan dalam bentuk pertanyaan yang dirumuskan secara tajam yang ingin dicari jawabannya dalam penelitian ini.
d) Rumuskan dengan menggunakan kata-kata yang tepat dengan bahasa yang efisien. contoh perumusan masalah :
“ Bagaimana Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terhadap Kemajuan Pendidikan di Kota Surakarta “
6) Tujuan Penelitian
a) Merumuskan apa-apa yang ingin dicapai dalam penelitian.
b) Tujuan penelitian merupakan pernyataan operasional yang merincikan apa yang akan diselesaikan dan dicapai dalam penelitian ini.
c) Tujuan itu dirumuskan sebagai upaya yang ditempuh oleh peneliti untuk memecahkan masalah.
d) Rumusan tujuan itu menjawab pertanyaan: “bagaimana peneliti menggunakan hasil penelitiannya, dan bagaimana profesi sejenis menggunakan hasil penelitiannya”. contoh tujuan penelitian:
“ Untuk mengetahui implementasi dari pemberlakuan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan di Kota Surakarta”
7) Manfaat Penelitian
a) Mendeskripsikan manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian.
b) Manfaat dapat ditujukan untuk pribadi, pembaca, maupun institusi.
c) Dalam bagian ini dikemukakan apa yang kiranya menjadi kegunaan hasil penelitian, baik bagi dunia bidang ilmu itu sendiri dan masyarakat pada umumnya.
d) Manfaat penelitian dirumuskan secara singkat dan dengan bahasa yang tepat. contoh manfaat penelitian
“ Memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam mengevaluasi dari pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolahan”
b. Kajian Teori dan Kerangka Pikir
1) Kajian Teori
Menelaah teori-teori, yang kemudian memunculkan paradigma. Contoh:
a) Acuan Teori 1.
b) Acuan Teori 2.
c) Acuan Teori 3.
Hal ini berbeda dengan yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, karena di sini bukan untuk mengkaji teori melainkan sekedar memahami konsep apa yang akan diteliti. Contohnya: fokus mengenai pembelajaran Sosiologi. Maka sub-fokusnya dapat berupa: metode pembelajaran Sosiologi, perencanaan, media, strategi, dan evaluasi. Maka acuan teorinya adalah perencanaan, metode, media, strategi, dan evaluasi pembelajaran Sosiologi.
2) Penelitian yang Relevan
Bagian ini memuat hasil-hasil penelitian yang sebelumnya relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian lain, dengan maksud untuk menghindari duplikasi. Di samping itu, untuk menunjukkan bahwa topik yang diteliti belum pernah diteliti oleh peneliti lain dalam konteks yang sama. Dengan demikian, penelitian yang relevan perlu menunjukkan masalah apa yang akan diteliti, dan kekurangan-kekurangan apa yang terdapat dalam penelitian yang mendahului tersebut sehingga perlu dilakukan penelitian kembali.
3) Kerangka Pikir
Mendeskripsikan paradigma penelitian yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian, sehingga memperjelas alur pemikiran penulis atau peneliti dalam melakukan penelitian. Kerangka pikir harus disusun mengikuti alur pikiran penulis, sehingga penulis harus menunjukkan dari mana dulu meneliti melakukan penelitian, dan tujuan apa yang hendak dicapai. Dengan demikian, peneliti harus menunjukkan gejala-gejala sosial yang hendak diteliti dan apa indikator ketercapaiannya.
c. Metodologi Penelitian
1) Lokasi Penelitian
Menunjuk tempat/kasus penelitian. Artinya, peneliti harus menjelaskan dimana penelitian dilaksanakan, misalnya di kecamatan, desa, kampung, atau sekolah mana. Dengan menunjukkan tempat, berarti penelitian kualitatif berlaku pada wilayah yang menjadi tempat penelitian.
2) Waktu Penelitian
Menjelaskan berapa lama penelitian di laksanakan. Waktu harus dijelaskan agar peneliti memiliki acuan waktu tentang kapan penelitian dapat dilaksanakan, dan kapan diselesaikan. Tanpa batasan waktu yang jelas, maka peneliti akan kesulitan dalam memprediksi penyelesaian penelitian.
3) Bentuk Penelitian
Kemukakan metode yang digunakan: naturalistik, etnografi, studi kasus, penelitian tindakan, dan deskripsikan secara singkat. Contoh: kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus. Kemudian jelaskan bagaimana mekanisme penelitiannya.
4) Sumber Data
a) Data-data yang akan digunakan atau dikumpulkan, misalnya dokumen, hasil observasi, wawancara, dan angket.
b) Apa dan siapa yang menjadi sumber data (jika belum dikemukakan
sebelumnya), apa satuan kajiannya (unit of analysis-nya).
c) Kemukakan bagaimana menjaga kerahasiaan sumber data.
d) Apakah pemilihan sumber data sesuai dengan acuan teori dan pertanyaan penelitian.
5) Teknik Pengumpulan Data
a) Kemukakan langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data (dikaitkan dengan metode/teknik penelitian yang digunakan).
b) Strategi/cara-cara untuk mandapatkan data, misalnya narrative interview, in depth interview, observation, content analysis atau analisis isi.
c) Kemukakan bagaimana menjaga kerahasiaan sumber data.
d) Apakah pemilihan sumber data sesuai dengan acuan teori dan pertanyaan penelitian.
6) Teknik Cuplikan/Sampling
Menjelaskan cara pengambilan sampel, misalnya dengan purposive sampling dan internal sampling. Purposive sampling dimaksudkan bahwa sampel tidak dimaksudkan untuk mewakili populasi, melainkan untuk mewakili informasi. Jika dalam penelitian kuantitatif sampel harus mewakili populasi, misalnya ada prosentase atau rumus yang jelas tentang pengambilan sampel, tetapi dalam kualitatif tidak berdasarkan pada pertimbangan itu. Artinya ketika peneliti kualitatif hendak meneliti suatu masyarakat pada suatu wilayah, maka informan yang dapat diambil boleh terbatas yang penting informasinya dianggap sudah mewakili informasi secara keseluruhan.
7) Validitas Data
Untuk menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian, peneliti dapat menggunakan teknik informan review atau umpan-balik dari informan (Milles dan Hubberman, 1992: 453). Selain itu, penelitian juga dapat menggunakan teknik triangulasi untuk lebih memvalidkan data. Teknik triangulasi meliputi triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Triangulasi sumber yakni mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber yang berbeda. Triangulasi metode yakni mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan teknik atau pengumpulan data yang berbeda. Triangulasi teori untuk menginterpretasikan data yang sejenis.
8) Teknik Analisis
a). Jelaskan rencana analisis data (memilih salah satu model analisis atau dua model di antaranya).
b) Uraikan secara singkat, bagaimana proses analisis data yang ditempuh.
Misalnya adalah teknik analisis dengan model analisis interaktif (Miles dan Huberman, 1984). Dalam model analisis ini, tiga komponen analisisnya, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses yang berlanjut, berulang, dan terus-menerus hingga membentuk sebuah siklus. Dalam proses ini, aktivitas peneliti bergerak di antara komponen analisis dengan pengumpulan data selama proses ini masih berlangsung. Selanjutnya, peneliti hanya bergerak di antara tiga komponen analisis tersebut.
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dengan demikian, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan, menggolongkannya dalam suatu pola yang lebih luas dan sebagainya. Sementara itu penyajian data merupakan alur penting yang kedua dari kegiatan analisis interaktif. Suatu penyajian merupakan kumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Sedangkan kegiatan analisis ke tiga yang penting adalah menarik kesimpulan atau verifikasi (Paton, 1983: 20).
Dengan demikian, model analisis interaktif ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam pengumpulan data model ini, peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian data sampai penyusunan kesimpulan. Artinya data yang didapat di lapangan kemudian peneliti menyusun pemahaman arti segala peristiwa yang disebut reduksi data dan diikuti penyusunan data yang berupa cerita secara sistematis. Reduksi dan sajian data ini disusun pada saat peneliti mendapatkan unit data yang diperlukan dalam penelitian. Pengumpulan data terakhir peneliti mulai melakukan usaha menarik kesimpulan dengan menarik verifikasi berdasarkan reduksi dan sajian data. Jika permasalahan yang diteliti belum terjawab dan atau belum lengkap, maka peneliti harus melengkapi kekurangan tersebut di lapangan terlebih dahulu.
d. Kepustakaan
Berisi daftar sumber yang dikutip dalam rancangan penelitian.
Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
Adapun sistematika penelitian kuantitatif terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut.
a. Judul Penelitian
Judul penelitian ditulis dengan singkat dan jelas serta menunjukkan fokus dan permasalahan pokok penelitiannya. Contoh judul penelitian kuantitatif
b. Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari:
1) Latar Belakang Masalah
Bagian ini berisi uraian yang disusun dalam alur pikir logis yang menunjukkan adanya kesenjangan antara situasi yang ada dan yang diharapkan, serta pentingnya masalah tersebut untuk diteliti.
2) Identifikasi Masalah
Berisi daftar atau sederetan masalah yang berkaitan dengan topik/judul penelitian, yang merupakan penyebab terjadinya kesenjangan sebagai terungkap pada latar belakang masalah yang sekiranya dapat dicari jawabannya melalui penelitian.
3) Pembatasan Masalah
Berisi pemilihan masalah di antara masalah-masalah yang telah diidentifikasi yang dipandang penting dan berguna untuk dicarikan pemecahannya.
4) Rumusan Masalah
Masalah harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang menggambarkan hubungan kausal korelasional atau kausal komparatif.
5) Tujuan Penelitian
Berisi uraian singkat dan jelas tentang apa yang ingin dicapai atau diperoleh melalui penelitian.
6) Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini, perlu dikemukakan manfaat yang dapat diberikan dari hasil penelitian, baik untuk kepentingan teoritis maupun praktis.
c. Kerangka Teori atau Kajian Pustaka
Berisi tentang:
1) Deskripsi teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan.
2) Kerangka berpikir yang menjelaskan model hubungan kausal yang konsepnya berdasarkan kerangka teoritik yang telah dikemukakan.
3) Perumusan hipotesis penelitian.
Hipotesis dinyatakan/dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif yang menggambarkan hubungan kausal korelasional dan kausal komparatif.
d. Metode Penelitian
Pada bagian ini, perlu dijelaskan cara yang akan dipakai dalam melaksanakan penelitian, yang mencakup:
1) Desain Penelitian
Pada bagian ini, perlu dikemukakan model desain yang akan digunakan, apakah model kausal korelasional atau model kausal komparatif.
2) Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang akan diteliti perlu didefinisikan secara operasional, yang menggambarkan cara mengukur variabel tersebut.
3) Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menunjukkan batas-batas suatu generalisasi akan berlaku. Bila penelitian menggunakan sampel, maka perlu ditegaskan tentang besarnya sampel, teknik dan prosedur pengambilan sampel dengan penjelasan atas pertimbangan ilmiah.
4) Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data
Perlu diuraikan tentang instrumen yang akan dipakai dan rencana pengujian validitas dan reliabilitas. Bila menggunakan instrumen yang bukan buatan sendiri harus dijelaskan asalnya, modifikasinya (bila dilakukan), dan informasi tentang validitas serta reliabilitasnya. Juga perlu dikemukakan tentang metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan.
5) Teknik Analisis Data
Perlu dikemukakan tentang teknik analisis data yang akan digunakan sesuai dengan permasalahan dan hipotesis penelitian.
e. Kepustakaan
Kepustakaan mencantumkan sumber-sumber yang dikutip dalam rancangan penelitian.
0 Response to "Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif & Kuantitatif"