Prinsip Pengukuran dalam Pemetaan
Tentunya kamu pernah melakukan pengukuran, walaupun yang kamu lakukan merupakan pengukuran sederhana. Kamu pernah mengukur panjang dan lebar suatu bidang dengan penggaris bukan? Seperti itulah prinsip pengukuran untuk pemetaan, yaitu mengukur suatu bidang atau area di permukaan Bumi dengan alat ukur. Tentu saja tidak mungkin kamu mengukur bidang di permukaan Bumi hanya dengan penggaris. Menurutmu, peralatan apa sajakah yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran di permukaan Bumi? Secara keseluruhan, pembuatan peta dengan pengukuran melalui beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu:
1. Kerja Lapangan
Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan meliputi observasi, pengukuran, serta pencatatan data dari pengukuran. Pada prinsipnya, kegiatan di tahap ini dapat dilakukan dengan alat-alat mulai dari yang paling sederhana, seperti kayu ukur, rol meter, kompas, hingga alat-alat yang lebih canggih seperti penyipat datar, theodolit, dan sebagainya.
2. Pengelolaan Data Hasil Pengukuran
Pada tahap ini dilakukan penghitungan, pengolahan, dan koreksi data guna menentukan posisi (koordinat) setiap titik hasil pengukuran dari wilayah yang dipetakan. Pada tahap ini perlu dilakukan koreksi karena bisa saja terjadi kesalahan dalam pengukuran. Baik dari human error (kesalahan petugas pengukuran) maupun kesalahan yang bersumber dari alat.
3. Penyajian Peta
Pada tahap ini dilakukan pembuatan peta dengan menggambar data sesuai dengan hasil pengukuran jarak maupun posisinya dalam peta. Di dalam pemetaan, pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur sederhana disebut dengan istilah pengukuran secara langsung. Hasil pengukuran ini dapat diketahui pada saat itu juga. Dua unsur penting yang harus diukur di lapangan, yaitu jarak antara dua titik dan sudut arah.
Pembuatan peta zaman dahulu menggunakan metode pengukuran langsung. Alat yang digunakan pada waktu itu adalah meteran untuk mengetahui jarak dan kompas untuk mengetahui arah. Metode ini masih dapat kita gunakan tetapi untuk wilayah yang sempit. Jika wilayah yang akan dipetakan sangat luas, metode pengukuran langsung menjadi tidak efektif. Selain melelahkan, metode pengukuran langsung akan memakan waktu yang lama. Beruntunglah kini ada alat ukur yang disebut theodolit. Dengan alat ini, jarak dua titik dan sudut arahnya dapat diketahui dengan cepat. Kamu akan menggunakan alat ini jika kelak melanjutkan studi di Fakultas Geografi atau Teknik Geodesi.
0 Response to "Prinsip Pengukuran dalam Pemetaan"