Latest News

Lapisan-Lapisan Atmosfer


Lapisan-Lapisan Atmosfer
Atmosfer mengandung gas-gas yang mampu menjaga panas dan kelembapan ideal bagi kehidupan di Bumi. Lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer pada atmosfer memiliki karakteristik tertentu. Di lapisan paling bawah, terjadi proses yang dinamis dari unsur-unsur cuaca dan iklim seperti penyinaran matahari, suhu udara, angin, awan, kelembapan, dan curah hujan. Banyak ahli melakukan pengukuran dan pengamatan unsur-unsur cuaca dan iklim seperti suhu udara, curah hujan, letak lintang, dan vegetasi untuk menentukan cuaca dan iklim daerah tertentu. Hasil pengukuran dan pengamatan dapat disajikan dalam bentuk peta. Informasi ini penting, karena bagaimanapun apa yang terjadi di atmosfer memberi dampak bagi kehidupan manusia.

1. Troposfer (0–15 km)
Troposfer berada pada lapisan atmosfer paling bawah. Manusia dan makhluk hidup lain hidup di lapisan ini. Lapisan ini menjadi tempat akumulasi gas-gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida. Uap air dan karbon dioksida yang banyak terdapat pada lapisan ini berfungsi menjaga keseimbangan panas permukaan Bumi, terutama yang ditimbulkan oleh radiasi sinar inframerah dari Matahari. Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu seiring dengan peningkatan ketinggian karena sangat sedikit penyerapan radiasi gelombang pendek dari Matahari. Permukaan tanah memberikan panas udara di atasnya melalui konduksi, konveksi, kondensasi, dan sublimasi sehingga troposfer bagian bawah lebih panas. Gejala cuaca seperti awan, hujan, petir, topan, dan badai terjadi di lapisan troposfer. Antara troposfer dan stratosfer terdapat lapisan peralihan yang disebut tropopause. Zona ini menjadi jalur lintasan pesawat terbang.

2. Stratosfer (15–50 km)
Stratosfer mempunyai dua lapisan molekul-molekul gas tipis yang tidak terdapat troposfer. Lapisan bawah mengandung bahan sulfat yang memengaruhi terjadinya hujan. Di stratosfer bagian atas terdapat lapisan ozon terbesar. Stratosfer adalah lapisan inversi, yaitu semakin tinggi dari permukaan Bumi, suhu udara akan meningkat. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozon yang menyerap radiasi ultraviolet dari Matahari. Bagian stratosfer paling atas disebut stratopause, yaitu lapisan yang membatasi stratosfer dan mesosfer.

3. Mesosfer (50–85 km)
Suhu udara di lapisan mesosfer sangat dingin mencapai –100°C. Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan meteor-meteor dari luar angkasa yang sangat panas pecah dan berubah menjadi batuan-batuan kecil yang tidak membahayakan kehidupan di Bumi. Di mesosfer terdapat lapisan ion atau udara bermuatan listrik yang disebut lapisan D. Lapisan D terbentuk karena sinar ultraviolet pada molekul-molekul udara bertemu dengan elektron bermuatan listrik negatif. Awan sinar malam yang berasal dari uap air atau debu meteorit muncul pada lapisan ini.

4. Termosfer (85–500 km)
Pada lapisan termosfer terjadi ionisasi gas-gas oleh radiasi matahari sehingga lapisan ini dikenal juga dengan ionosfer. Berkat adanya gas-gas yang mengalami ionisasi ini, sinyal-sinyal radio komunikasi dari permukaan Bumi dapat dipantulkan kembali ke Bumi, sehingga aktivitas komunikasi dapat terjadi. Pada lapisan ini terdapat pula sinar kutub (aurora) yang muncul di kala fajar atau petang.

5. Eksosfer (lebih dari 500 km)
Kandungan gas utama pada lapisan eksosfer adalah hidrogen. Kerapatan udaranya semakin tipis sampai hampir habis di ambang luar angkasa. Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer. Cahaya ini sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteorit yang jumlahnya banyak dan melayang di angkasa. Satelit-satelit buatan biasanya berada di lapisan ini.

Dewasa ini para ahli lingkungan ramai membicarakan fenomena pemanasan global yang diakibatkan oleh efek rumah kaca. Fenomena ini terjadi karena pencemaran udara oleh gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), gas-gas senyawa nitrogen (NH3, NO, N2O), gas-gas senyawa sulfur (H2S dan SO2), serta Klorofluorokarbon / KFK (Chlorofluorocarbon/CFC). Gas-gas rumah kaca mempunyai sifat mudah ditembus oleh radiasi sinar Matahari, tetapi tidak dapat melepaskan radiasi sinar Matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi. Radiasi sinar yang dipantulkan kembali ini tertahan oleh gas-gas rumah kaca dan dipantulkan lagi ke bawah. Keadaan ini menjadikan suhu udara di permukaan Bumi semakin lama bertambah panas.

Sebetulnya fenomena ini bermanfaat untuk menjaga keseimbangan suhu yang sesuai untuk makhluk hidup di Bumi. Namun, karena saat ini pencemaran sudah tidak terkendali, maka suhu udara terus meningkat. Peningkatan suhu udara secara global menyebabkan pencairan es di Kutub Utara dan Selatan, sehingga permukaan laut mengalami kenaikan.

0 Response to "Lapisan-Lapisan Atmosfer"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...