Berdasarkan teori mengenai proses pembentukan Bumi yang telah dijelaskan, Bumi terbentuk dari lapisan udara, air, besi, nikel, dan batuan. Materi-materi tersebut membentuk susunan perlapisan di bawah maupun di atas permukaan Bumi.
1. Lapisan Udara Bumi
Bumi dikelilingi lapisan udara yang disebut atmosfer. Atmosfer Bumi terbentuk dari gas-gas beracun, seperti metana, hidrogen, dan amonia yang berasal dari gunung berapi di permukaan Bumi. Sementara itu, selama miliaran tahun, uap air yang jatuh (berupa hujan), mengisi bagian Bumi dan samudra mulai terbentuk di dalam cekungan-cekungan kerak Bumi. Massa daratan yang tersisa membentuk daratan. Tebal atmosfer ± 1.000 km. Udara dalam lapisan atmosfer terdiri atas gas nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tahukah kamu, apa saja manfaat atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi? Lapisan atmosfer terdiri atas lapisan-lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Karakteristik lapisan-lapisan tersebut akan dibahas pada bab atmosfer.
2. Lapisan dalam Bumi
Berapa dalamkah Bumi ini? Dapatkah kamu melakukan penggalian hingga dapat menembus ke sisi lain Bumi? Jari-jari Bumi diperkirakan 6.400 km, sedangkan lubang penggalian terdalam baru sekitar 5 km. Sehingga rasanya tidak mungkin dilakukan penggalian hingga menembus sisi lain Bumi.
Pengetahuan manusia tentang bagian dalam Bumi masih sangat sedikit. Orang yang pertama kali mengemukakan pendapatnya mengenai bagian dalam Bumi adalah Plato. Ahli filsafat ini berpendapat bahwa Bumi terdiri atas sebuah massa pijar dan dikelilingi lapisan batuan atau kerak Bumi. Massa pijar tersebut kadang mencapai permukaan Bumi melalui pipa-pipa gunung api dalam bentuk lava. Dahulu, pendapat ini pada umumnya diterima dunia ilmu pengetahuan.
Pandangan dari Plato, lambat laun bergeser. Penyelidikan seismologi dengan pertolongan alat-alat seismograf telah memberikan pandangan lain mengenai perlapisan dalam Bumi. Penyelidikan ini membuktikan bahwa di dalam Bumi ditemukan lapisan-lapisan yang dibatasi oleh bidang diskontinu (tidak bersambung). Bidang tersebut ditemukan pada jarak kira-kira 60 km dan diberi nama bidang diskontinu dari Mohorovicic, bidang lain ditemukan pada jarak 1.200 km dan 2.900 km dari permukaan Bumi. Pada jarak 2.900 km terdapat inti Bumi yang memiliki jari-jari 3.500 km. Banyak ahli berpendapat bahwa inti Bumi terdiri atas unsur-unsur besi dan nikel. Suess dan Wiechert mengadakan pembagian perlapisan bagian dalam Bumi sebagai berikut.
a. Kerak Bumi
Bagian ini memiliki ketebalan 30–70 km, terdiri atas batuanbatuan basa dan masam yang memiliki berat jenis kira-kira 2,7 gram/cm3. Bagian atas dan bagian tengah kerak Bumi disebut lapisan sial karena sebagian besar terdiri atas zat-zat silisium dan aluminium, sedangkan bagian bahwa disebut sima karena sebagian besar terdiri atas zat-zat silisium dan magnesium. Kerak Bumi dibagi menjadi dua, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua memiliki ketebalan lebih besar dibandingkan dengan kerak samudra. Di bagian kerak Bumi dapat dilihat berbagai bentuk muka Bumi seperti gunung api, pegunungan, lembah, sungai, danau, perairan laut, ataupun samudra yang terbentuk pada lapisan ini.
b. Selubung Bumi atau Sisik Silikat
Lapisan ini memiliki ketebalan kira-kira 1.200 km dan memiliki berat jenis 3,4–4 gram/cm3. Kerak Bumi dan selubung Bumi ini merupakan lapisan litosfer.
c. Lapisan antara atau Chalkosfera
Lapisan ini memiliki ketebalan kira-kira 1.700 km dengan berat jenis kira-kira 6,4 gram/cm3. Lapisan ini sebagian besar merupakan sisik oksida dan sulfida.
d. Inti Besi-Nikel atau Barysfera
Inti Bumi tersusun dari nikel dan besi sehingga disebut juga lapisan nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi). Lapisan ini memiliki jari-jari kira-kira 3.500 km dan terdiri atas inti luar dan inti dalam. Inti luar memiliki suhu hampir 2.200°C dan ketebalan lapisan kira-kira 2.000 km. Sedangkan pada bagian pusat inti dalam memiliki suhu mencapai 4.500°C.
0 Response to "Karakteristik Perlapisan Bumi"