Bentuk Awan , Embun, dan Kabut
Saat jalan-jalan pagi, terutama di daerah pedesaan, kita sering menjumpai adanya titik-titik air di permukaan daun, rerumputan, dan atap rumah yang disebut embun. Dan saat itu juga, udara tampak berkabut. Benda-benda di kejauhan tidak terlihat dengan jelas. Kabut terbentuk di dekat permukaan Bumi. Sedang awan terbentuk di udara yang lebih tinggi. Coba perhatikan gambar berikut. Kamu tentu mudah membedakan antara embun, kabut, dan awan.
Di kawasan industri di kota-kota besar sering kita jumpai adanya smog. Smog berasal dari dua kata, yaitu smoke yang berarti asap, sedang fog berarti kabut. Smog berwarna kekuning-kuningan karena bercampur asap polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan industri. Smog tampak melayang-layang di dekat permukaan tanah.
Kabut memengaruhi jarak pandang. Kabut tebal di daerah padat kendaraan dan bandar udara sangat membahayakan lalu lintas darat dan udara. Kabut tebal dapat menyebabkan jarak pandang < 200 m. Pada daerah yang berkabut normal jarak pandangnya sekitar 500 m. Sedang pada daerah yang berkabut tipis jarak pandangnya > 1.000 m. Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca. Awan gelap menandakan kemungkinan hujan. Sedang langit tanpa awan menunjukkan cuaca cerah. Awah gelap yang membumbung menandakan hujan badai akan terjadi. Nah, adanya berbagai jenis awan ini membuat adanya klasifikasi awan, antara lain berdasarkan ketinggian. Berdasarkan ketinggiannya, awan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Awan rendah (ketinggian kurang dari 2 km). Contoh: nimbostratus, stratus, dan stratocumulus.
b. Awan menengah, mempunyai ketinggian dasar awan antara 2–6 km. Contoh: altostratus dan altocumulus.
c. Awan tinggi (ketinggian di atas 6 km). Contoh: cirrostratus, cirrocumulus, dan cirrus.
d. Awan menjulang vertikal (ketinggian 0,5–18 km). Contoh: cumulonimbus dan cumulus.
Bentuk awan bermacam-macam. Ada yang bertumpuk-tumpuk, halus memanjang, dan berlapis-lapis. Berdasarkan bentuknya, awan dibedakan sebagai berikut.
a. Awan Cumulus atau Awan Bertumpuk
Awan ini bertumpuk-tumpuk dengan puncak yang membulat dan alas horizontal. Warna awan putih berkilauan, gerakannya selalu vertikal membentuk gumpalan yang semakin gelap dan meluas. Awan ini terbentuk ketika udara sangat panas dan bertambah dengan cepat sebelum terjadi hujan.
b. Awan Cirrus atau Awan Bulu
Awan ini berbentuk seperti serabut atau bulu ayam yang halus memanjang di langit. Awan Cirrus mempunyai ketinggian antara 7–13 km. Suhu awan Cirrus sangat rendah, bisa beberapa derajat di bawah 0°C. Awan Cirrus terdiri atas kristal-kristal es yang sangat kecil dan berwarna putih bersih.
c. Awan Stratus atau Awan Merata
Awan Stratus berlapis-lapis, meluas, dan tampak seperti kabut. Ketinggian awan ini rendah tetapi tidak sampai di permukaan Bumi. Munculnya awan ini pertanda cuaca akan baik jika terlihat saat Matahari terbit atau saat Matahari terbenam.
d. Awan Nimbus atau Awan Hujan
Awan ini menyebabkan terjadinya hujan. Awan ini tebal dan bentuknya tidak menentu. Warnanya hitam, kadang-kadang kelihatan merata seperti Stratus. Jika awan Cumulus bersatu dengan awan Nimbus maka disebut Cumulonimbus. Awan Cumulonimbus adalah awan yang sangat tebal, sering mendatangkan badai topan, petir, angin ribut, dan hujan deras.
0 Response to "Bentuk Awan , Embun, dan Kabut"