Latest News

Komponen Kesastraan dalam Teks Puisi


Dilihat dari zaman pemunculannya, puisi dapat dikelompokkan menjadi puisi lama, puisi baru, dan puisi modern/kontemporer. Puisi lama adalah puisi peninggalan sastra Melayu. Puisi baru adalah puisi Indonesia yang lahir setelah mendapat pengaruh sastra Barat, dalam hal ini pengaruh sastra Belanda Angkatan ’80-an. Sementara itu, puisi modern adalah puisi yang lahir pada tahun 45-an dengan pengaruh dari sastra dunia.

1. Puisi Lama
Untuk kembali mengingatkan bentuk pantun, perhatikan contoh pantun berikut ini!
Angin teluk menyisir pantai
Hanyut rumpai di bawah titi
Biarlah buruk kain dipakai
Asal pandai mengambil hati

Pergi mendaki Gunung Daik
Hendak menjerat kancil dan rusa
Bergotong royong amalan baik
Elok diamalkan setiap masa
Sumber:http://www.geocities.com/azdriana8/pantunnasihat.htm?200517

2. Puisi Baru
Berbeda dengan puisi lama, puisi baru lebih bersifat bebas, baik dari segi tema maupun bentuknya. Puisi baru tidak lagi terikat oleh jumlah baris dan bait. Puisi baru juga tidak terikat oleh persajakan. Meskipun demikian, dalam puisi baru masih banyak ditemukan permainan bunyi sebagai unsur puitis puisi.

3. Puisi Kontemporer/Puisi Modern
Sutardji Colzoum Bachri adalah salah seorang pelopor munculnya puisi kontemporer. Puisi kontemporer ini muncul dan berkembang pesat pada masa Angkatan 45. Munculnya puisi kontemporer ini lebih mengutamakan makna daripada bentuk. Akan tetapi, bentuk puisi kontemporer ini juga sangat khas karena tidak mengikuti aturan lazimnya sebuah puisi.

0 Response to "Komponen Kesastraan dalam Teks Puisi"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...