Bulan Desember 1993, PBB mengambil kepurusan tentang pembentukan Komisi Dunia tentang Lingkungan dan Pembangunan. Panitian ini dipimpin oleh Mrs. Gro H. Brundlandt, Perdana Menteri Norwegia. Salah satu anggotanya adalah Prof. Emil Salim dari Indonesia. Panitia ini telah memberikan laporan yang berjudul Our Common Future atau Masa Depan Kita Bersama (1988). Salah satu langkah yang sangat penting adalah dicanangkannya agar pemahaman tentang perlunya wawasan lingkungan dimasyarakatkan di semua sektor yang terkenal dengan istilah Sustainable development artinya pembangunan yang berkelanjutan atau pembangunan yang berkesinambungan. Komisi ini menekankan bahwa pembangunan mencakup kebutuhan generasi sekarang tanpa mengabaikan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.......
Bagi Indonesia, hal semacam itu sebenarnya sudah diamanatkan oleh GBHN. Pembangunan adalah upaya untuk menaikkan kualitas hidup seluruh rakyat tahap demi tahap dengan memanfaatkan sumber daya alam untuk menjadi landasan pembangunan berikutnya. Jadi, pembangunan nasional Indonesia sudah mengandung makna pembangunan yang berkesinambungan.
Di Indonesia masalah lingkungan menjadi semakin populer. Masalah lingkungan mulai dikaitkan dengan ilmu pengetahuan. Untuk itu berbagai seminar dan konferensi tingkat internasional mulai diadakan sebagai contoh di Indonesia pernah diadakan Konferensi Pendidikan Lingkungan di Bogor (1983) dan di Jakarta (1983).
Pendidikan lingkungan hidup mulai dimasukkan ke dalam kegiatan pendidikan di sekolah, sejak SD sampai SMU dan sekolah kejuruan. Pendidikan lingkungan juga dikembangkan melalui perkuliahan di Perguruan Tinggi. Bahkan di IPB, UGM, USU, UNHAS, dan UI telah dikembangkan pendidikan pascasarjana lingkungan. Kemudian dibentuk PSL (Pusat Studi Lingkungan). Sejak tahun 1985 berbagai studi tentang lingkungan terus berkembang di Indonesia.
Di samping itu, mulai bermunculan wadah seperti terbentuk WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang kemudian mendirikan organisasi-organisasi yang salah satu tugasnya menangani lingkungan hidup, seperti Dian Desa, Gerakan Ciliwung Bersih, dan lain-lain. Berbagai kalangan swasta telah membentuk badan untuk menangani lingkungan hidup, misalnya DNL (Dana MItra Lingkungan)......
0 Response to "Komisi Dunia tentang Lingkungan dan Pembangunan"