VOC selalu memaksakan kehendak (monopoli) dalam usaha dagangnya sehingga sering menimbulkan peperangan. Pada awal abad ke-18, VOC mulai mengadakan eksploitasi agraris. Hal itu disebabkan keuntungan dari usaha dagang makin merosot akibat melimpahnya rempah-rempah dari daerah jajahan Inggris, Prancis, Spanyol, dan Portugis.......
VOC dengan giat menekan beberapa daerah di Indonesia yang sudah mereka kuasai, seperti Banten, Priangan, Cirebon, dan Mataram untuk mengumpulkan berbagai hasil bumi dengan cara sebagai berikut.
a. Pembayaran pajak dari rakyat berupa hasil bumi.
b. Penyerahan upeti wajib setiap tahun dari kerajaan-kerajaan yang tunduk kepada VOC atau kerajaan yang telah mengikat perjanjian dengan VOC.
c. Rakyat di daerah yang sudah dikuasai diwajibkan menanam tanaman tertentu dan menjualnya kembali dengan harga tertentu kepada VOC. Misalnya, penanaman kopi di daerah Priangan serta penanaman tebu di daerah Banten dan Mataram.
Akibat eksploitasi agraris melalui para raja dan adipati, serta pengambilalihan berbagai pungutan di wilayah Mataram, para pegawai VOC mendapat peluang besar untuk memperkaya diri. Para adipati dan pegawai pengumpul pajak dan upeti juga makin kaya, sedangkan rakyat makin melarat dan hidup menderita. Keadaan itu menimbulkan perasaan tidak puas, benci, dan dendam kepada VOC yang makin meluas di kalangan rakyat. Mereka selalu menunggu munculnya pemimpin dan penggerak massa untuk memberontak terhadap VOC.
Menjelang berakhirnya abad ke-18, tepatnya pada tanggal 17 Juni 1789 di Eropa terjadi Revolusi Prancis. Revolusi yang dipelopori oleh kaum Borjuis dan kaum terpelajar kota Perancis bertujuan untuk menumbangkan kekuasaan raja, bangsawan, dan kaum pendeta yang absolut. Revolusi yang diawali dengan penyerbuan penjara Bastille berhasil menumbangkan kekuasaan monarki absolut Perancis dan memunculkan faham-faham baru Eropa, seperti liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Revolusi Perancis yang bersemboyan Liberte, Egalite, dan Fraternite mampu mempengaruhi kerajaan-kerajaan Eropa yang lain untuk mengubah bentuk kerajaan absolut menjadi bentuk kerajaan berkonstitusionil (UUD) dan Republik. Pasca Revolusi Perancis, kerajaan Perancis berubah menjadi republik dan dipimpin oleh J.P. Marrat, G.J. Danton, dan Robbespierre, namun bentuk in tidak berlangsung lama dan diganti dengan sistem pemerintahan Directoire, namun sistem inipun tidak mampu mengatasi kekacauan di Perancis, sampai akhirnya muncul tokoh Napoleon Bonaparte. Napoleon Bonaparte berhasil menguasai dan memerintah Prancis. Di bawah pemerintahan Napoleon Bonaparte, Prancis tumbuh menjadi negara besar dan kuat. Napoleon setelah berkuasa berusaha memperluas wilayah kekuasaannya. Napoleon menguasai hampir seluruh wilayah Eropa termasuk Negeri Belanda, kecuali Inggris masih mampu bertahan melawan Prancis.
Belanda cemas akan kedudukannya di Indonesia terhadap serbuan Inggris. Di pihak lain, VOC makin merosot kekuatannya sehingga tidak mampu menahan serangan Inggris. Oleh karena itu, pada tahun 1799 VOC dibubarkan dan pemerintahan kolonial di Indonesia langsung dipegang oleh pemerintah Kerajaan Belanda. Sejak itu Indonesia secara politis dikuasai (dijajah) oleh pemerintah Kerajaan Belanda.......
0 Response to "Sejarah Runtuhnya VOC dan Terbentuknya Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda di Indonesia"