Latest News

Jenis-Jenis Pengendalian Sosial


 Jenis-Jenis Pengendalian Sosial
Dalam pergaulan sehari-hari kita akan menjumpai berbagai jenis pengendalian sosial yang digunakan untuk mencegah atau mengatasi perilaku menyimpang. Jenis pengendalian tersebut antara lain berikut ini.

a. Gosip atau desas-desus
Gosip atau desas-desus adalah bentuk pengendalian sosial atau kritik sosial yang dilontarkan secara tertutup oleh masyarakat. Gosip sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, yakni apabila ada individu/kelompok yang tindakannya menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku, maka individu tersebut akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat.
Contoh: apabila ada seseorang siswa SMA diketahui temannya terlibat penyalahgunaan obat terlarang dan minum-minuman keras. Siswa tersebut akan menjadi bahan pembicaraan/gosip teman-teman sekolahnya yang kemudian berkembang menjadi bahan pembicaraan guru, orang tua, dan masyarakat sekitar. Kritik sosial yang dilakukan masyarakat dalam bentuk gosip/desas-desus tersebut dapat berperan sebagai pengendalian sosial. Dari adanya gosip tersebut pelaku merasakan bahwa dia melakukan suatu pelanggaran norma-norma sosial. Misalnya seorang gadis yang hamil, ia segera mendesak pacarnya untuk menikahi, atau meminta segera dinikahkan secara resmi oleh orang tuanya. Demikian pula bagi pelajar SMA yang terlibat penggunaan obat terlarang, ia akan segera menghentikan tindakannya.

b. Teguran
Teguran adalah kritik sosial yang dilontarkan secara terbuka oleh masyarakat terhadap warga masyarakat yang berperilaku menyimpang. Teguran ini umumnya dilakukan oleh orang-orang dewasa seperti para orang tua, guru, tokoh-tokoh masyarakat dan para pemimpin masyarakat. Dalam pelaksanaannya teguran ada dua macam, yaitu teguran lisan dan teguran tertulis. Teguran lisan adalah teguran yang dilontarkan secara lisan kepada individu yang berperilaku menyimpang. Misalnya teguran orang tua secara langsung terhadap anaknya yang berperilaku menyimpang, teguran guru kepada siswa yang melanggar, teguran lisan pemimpin terhadap bawahannya yang melanggar, dan sebagainya.

Adapun teguran tertulis adalah bentuk teguran yang dilakukan secara tidak langsung, tetapi melalui surat. Teguran tertulis pada umumnya dilakukan oleh pemimpin kepada bawahannya karena kewenangan dalam suatu organisasi atau instansi tertentu. Misalnya teguran tertulis melalui surat dari kepala sekolah terhadap guru yang melanggar, teguran tertulis dari kepala desa kepada aparatnya yang melanggar, teguran tertulis dari gubernur kepada bupati yang melanggar, dan sebagainya. Kritik sosial bentuk teguran ini dapat berperan pula sebagai pengendalian sosial, karena mereka yang berperilaku menyimpang itu jika ditegur atasannya cenderung memperbaiki sikap dan tindakannya.

c. Pendidikan
Pendidikan juga berperan sebagai alat pengendalian sosial, karena pendidikan dapat membina dan mengarahkan warga masyarakat (terutama anak sekolah) kepada pembentukan sikap dan tindakan yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Menurut pendapat para ahli sosiologi maupun ahli psikologi, bahwa pengaruh pendidikan sangat menentukan proses pembentukan kepribadian seseorang. Individu yang berpendidikan baik cenderung berperilaku lebih baik dari pada individu yang kurang berpendidikan. Berpendidikan artinya individu mempunyai, mengalami, dan mengikuti pendidikan yang sempurna dalam kehidupannya sehingga ia dapat membedakan mana yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk, atau mana yang boleh dan tidak boleh.

Sebaliknya individu yang kurang pendidikan, ia cenderung mengalami kesulitan penyesuaian dirinya dalam interaksi sosial di masyarakat. Berdasarkan asumsi tersebut, maka pendidikan dapat berfungsi untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang dari warga masyarakat.

d. Agama
Sama halnya dengan pendidikan, agama pun dapat berperan sebagai alat pengendalian sosial. Agama dapat memengaruhi sikap dan perilaku para pemeluknya dalam pergaulan hidup bermasyarakat. Agama pada dasarnya berisikan perintah, larangan, dan anjuran kepada pemeluk dalam menjalani hidup sebagai makhluk pribadi, makhluk Tuhan, dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Norma-norma agama berfungsi untuk membimbing dan mengarahkan para pemeluk agama dalam bersikap dan bertindak di masyarakat.

Apabila individu yang beragama tersebut berperilaku menyimpang atau bertindak melanggar norma-norma agama, tentu ia akan dicekam perasaan bersalah atau berdosa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bagi penganut agama yang baik tentu ia akan berusaha menghindari perilaku yang melanggar norma-norma agamanya. Dengan demikian jelaslah, bahwa agama sangat berperan sebagai alat pengendalian sosial.

e. Hukuman (Punishment)
Menyimak keempat jenis pengendalian sosial di depan, yakni gosip, teguran, pendidikan, dan agama dirasakan kurang tegas dan nyata sanksinya bagi individu yang berperilaku menyimpang. Dalam kenyataan seharihari di dalam masyarakat, terdapat pula individu-individu yang tebal muka. Sudah hilang rasa malunya atau tidak percaya adanya siksa Tuhan. Mereka tentu tidak jera sekalipun digosipkan, ditegur, ataupun diberikan pendidikan/pengarahan. Oleh karena itu diperlukan adanya hukum fisik seperti hukuman mati, hukuman penjara, hukuman denda atau pencabutan hak-hak oleh masya-rakat/pemerintah.

Dengan adanya sanksi hukuman yang keras tersebut, diharapkan bisa membuat jera bagi para pelanggar, sehingga tidak berani mengulanginya lagi. Tidak hanya si pelaku, tetapi juga berpengaruh besar terhadap warga masyarakat lainnya. Jadi, jelas bahwa hukuman merupakan alat pengendalian sosial yang paling keras dan tegas dibandingkan jenis pengendalian sosial. Misalnya individu yang melakukan pemerkosaan, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, pencurian ataupun pembunuhan. Mereka tentu tidak akan banyak pengaruhnya bila hanya digosipkan atau ditegur begitu saja, melainkan harus diberi hukuman yang seberat-beratnya agar tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.

0 Response to "Jenis-Jenis Pengendalian Sosial"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...