Hubungan Pembentukan Kepribadian dengan Kebudayaan
Menurut pendapat M. J. Herkovits, budaya merupakan sesuatu yang superorganik karena bersifat turun-temurun meskipun masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan adanya kelahiran dan kematian. Budaya secara langsung dapat memengaruhi perilaku dan kepribadian yang disebabkan adanya kelahiran dan kematian. Budaya langsung memengaruhi perilaku dan kepribadian individu karena individu tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki budaya itu.
Menurut pendapat Theodore R. New Combe, kepribadian merupakan organisasi sikap-sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berfikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi diri sendiri. Berdasarkan konsep psikologi, kepribadian merupakan watak khas seseorang yang tampak dari luar, sehingga orang luar memberikan kepadanya suatu identitas khusus. Identitas khusus tersebut diterima dari warga masyarakat sehingga terbentuknya kepribadian dipengaruhi oleh faktor kedaerahan, cara hidup, tempat tinggal, agama, profesi, dan kelas sosial.
Hubungan kepribadian dan kebudayaan
Kepribadian ada yang selaras dan tidak selaras dengan lingkungan alam maupun dengan lingkungan sosial. Keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan alamnya dapat dipahami dari kedudukan alam sebagai tempat hidup dan yang memberi hidup manusia. Ada tujuh pokok makna lingkungan alam bagi manusia, yaitu sebagai berikut.
1. Manusia memiliki ikatan dengan lingkungan alam.
2. Motivasi etis dapat mendasari kecintaan terhadap alam yang berdasarkan rasa keindahan.
3. Alam menghidupi manusia.
4. Alam merupakan serikat bagi manusia dalam hal mempertahankan diri.
5. Alam menjadi sumber materi genetik.
6. Alam memiliki arti penting bagi pengetahuan dan pendidikan.
7. Alam menjadi sumber kesehatan, rekreasi, serta kesenian.
Lingkungan sosial terdiri atas individu maupun kelompok yang berada di sekitar manusia. Di dalam masyarakat akan dijumpai lapisan-lapisan sosial yang menghasilkan kepribadian masingmasing. Individu disebut berkepribadian jika pola perilaku khas diproyeksikan pada suatu lingkungan sosialnya. Perilaku individu diharapkan selaras dengan lingkungan sosialnya dalam situasi tertentu sebagai berikut.
1. Individu dengan keluarga
Peranan individu ditentukan adat istiadat, norma-norma, dan nilai-nilai serta bahasa yang ada pada keluarga melalui proses sosialisasi dan internalisasi.
2. Individu dengan lembaga
Posisi dan peranan individu dalam lembaga sosial sudah dibakukan berdasarkan moral, adat atau hukum yang berlaku.
3. Individu dengan masyarakat
Posisi dan peranan individu dalam komunitas tidak lagi bersifat langsung, sebab perilakunya sudah tertampung atau diredam oleh keluarga dan kebudayaan yang mencakup dirinya.
4. Individu dengan negara
Individu dengan masyarakat dalam persepsi makro lebih bersifat abstrak.
5. Individu dan negara
Posisi individu dalam suatu negara sebagai warga negara. Kepribadian yang menyimpang atau tidak selaras dengan lingkungan alam adalah menunjukkan perilaku manusia yang memanfaatkan lingkungan alam secara tidak benar sehingga menimbulkan bencana alam yang pada gilirannya justru akan mengancam kelestarian hidup manusia itu sendiri. Pencemaran lingkungan alam, penggundulan hutan, merupakan contoh-contoh kepribadian yang tidak selaras dengan lingkungan alam sehingga menimbulkan kesengsaraan.
Kepribadian yang tidak selaras dengan lingkungan sosial mewujudkan pola perilaku yang menyimpang yang membuat keresahan masyarakat, misalnya kenakalan remaja, tindak kriminal, penyalahgunaan narkoba yang semuanya merupakan penyakit masyarakat.
0 Response to "Hubungan Pembentukan Kepribadian dengan Kebudayaan"