Latest News

Elastisitas Penawaran & Permintaan dalam Ekonomi

Elastisitas Penawaran dalam Ekonomi
1. Elastisitas Penawaran
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengukuran elastisitas tidak hanya berlaku untuk permintaan saja, namun konsep elastisitas, juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga. Tingkat elastisitas penawaran dipengaruhi oleh dua faktor yang dianggap sangat penting di dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu:
a. Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Namun jika penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar maka penawaran bersifat elastis.

Apakah biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau akan mengalami pertambahan sedikit saja apabila produksi ditambah? Tergantung banyak faktor! Salah satu faktor yang penting adalah sampai di mana tingkat penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan. Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat yang tinggi, investasi baru haruslah dilakukan untuk menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan menjadi tidak elastis, terutama apabila faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi sangat sukar untuk diperoleh.
b. Jangka Waktu Analisis
Pengaruh waktu pada elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga jenis jangka waktu yaitu masa amat singkat, jangka pendek, dan jangka panjang.
1) Masa amat singkat; yaitu jangka waktu di mana para penjual tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.
2) Jangka pendek; di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah. Tetapi perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia itu dengan menggunakan faktor-faktor produksi, termasuk barang modal secara lebih intensif, antara lain dengan cara memperpanjang jam kerja, memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif, dan sebagainya. Usaha ini akan dapat menambah produksi barang yang ditawarkan.
3) Jangka panjang; produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang, sehingga penawaran bersifat elastis.

2. Menghitung Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas penawaran sama dengan rumus untuk menghitung koefisien elastisitas penerimaan. Berikut rumus menghitung koefisien elastisitas penawaran.

Koefisien elastisitas penawaran = % perubahan permintaan / % perubahan harga

a. Es > 1 (Elastis)
Permintaan yang bersifat elastis mempunyai angka koefisien elastisitas > 1, hal ini berarti persentase perubahan penawaran lebih besar dari persentase penambahan harga.
b. Es < 1 (Inelastis)
Penawaran yang bersifat inelastis mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (Es < 1). Hal ini berarti persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan. Dengan kata lain perubahan yang besar dalam harga tidak diikuti oleh perubahan yang cukup berarti dalam kuantitas yang ditawarkan.
c. Es = 1 (Elastis Uniter)
Penawaran yang bersifat elastis uniter mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (Es = 1). Hal ini berarti bahwa persentase perubahan penawaran sama dengan persentase perubahan harga.
d. Es = 0 (Inelastis Sempurna)
Penawaran yang bersifat inelastis sempurna mempunyai angka koefisien sama dengan 0 (Es = 0), hal ini berarti besarnya perubahan harga sama sekali tidak memengaruhi jumlah penawaran. Dengan kata lain, pada tingkat harga berapa pun, jumlah barang yang ditawarkan selalu tetap.
e. Es = ~ (Elastis Sempurna)
Penawaran yang bersifat elastis sempurna mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak terhingga (Es = ~), hal ini berarti perubahan harga walaupun sedikit akan mengakibatkan perubahan jumlah penawaran yang sangat besar.

Elastisitas Permintaan dalam ekonomi
1. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri. Tingkat elastisitas permintaan terhadap berbagai macam barang dan jasa akan berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
a. Tingkat Kemudahan Barang yang Bersangkutan untuk Digantikan oleh Barang Lain
Dalam suatu perekonomian, jika suatu barang tertentu banyak terdapat barang penggantinya maka permintaan terhadap barang tersebut cenderung bersifat elastis, artinya perubahan dalam harga barang tersebut sedikit saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang penggantinya. Sebaliknya, permintaan terhadap barang yang tidak banyak penggantinya akan cenderung bersifat inelastisitas.
b. Besarnya Proporsi Pendapatan yang Digunakan
Jika konsumen menganggarkan pendapatannya dengan proporsi yang besar untuk membeli suatu jenis barang, maka permintaan terhadap barang tersebut akan semakin elastis.
c. Jangka Waktu Analisis
Jangka waktu analisis yang dimaksud adalah kesempatan untuk mengetahui informasi-informasi atau perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. Semakin pendek atau semacam tidak ada kesempatan bagi konsumen untuk mengetahui informasi-informasi pasar, maka permintaan terhadap suatu barang tertentu akan semakin tidak elastis. Sebaliknya semakin panjang jangka waktu analisis, semakin banyak perubahan-perubahan yang diketahui konsumen sehingga permintaan terhadap suatu barang akan semakin elastis.

2. Menghitung Koefisien Elastisitas Permintaan
Penghitungan koefisien permintaan dimaksudkan untuk melihat derajat kepekaan permintaan suatu barang terhadap harga. Koefisien elastisitas permintaan diukur dari persentase perubahan kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga. Secara matematis koefisien elastisitas permintaan dirumuskan sebagai berikut:

Koefisien elastisitas permintaan = % perubahan permintaan/% perubahan harga

Perlu diketahui, bahwa dalam menghitung koefisien elastisitas, nilai yang diperoleh adalah negatif. Nilai negatif ini disebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami arah yang berbalikan (berbanding terbalik). Penurunan harga menaikkan permintaan, atau kenaikan harga menurunkan permintaan. Namun, dalam menghitung koefisien elastisitas, tanda negatif tersebut biasanya diabaikan. Ada beberapa kemungkinan hasil dari perhitungan koefisien elastisitas permintaan, yaitu:
a. Ed > 1 (Elastisitas)
Permintaan yang bersifat elastis mempunyai angka koefisien elastisitas > 1, hal ini berarti persentase perubahan harga lebih kecil daripada persentase perubahan kuantitas yang diminta atau apabila terjadi perubahan harga sedikit saja akan diikuti perubahan jumlah barang yang diminta dalam jumlah yang lebih besar.
b. Ed < 1 (Inelastis)
Permintaan yang bersifat inelastis mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (satu). Hal ini berarti persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase perubahan kuantitas yang diminta atau perubahan yang besar dalam harga tidak diikuti oleh perubahan yang cukup berarti dalam kuantitas yang diminta.
c. Ed = 1 (Elastis Uniter)
Permintaan yang bersifat elastis uniter mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (satu). Hal ini berarti bahwa persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan kuantitas yang diminta.
d. Ed = 0 (Inelastis Sempurna)
Permintaan yang bersifat inelastis sempurna mempunyai angka koefisien sama dengan 0 (Ed = 0), hal ini berarti besarnya perubahan harga tidak diikuti oleh perubahan dalam kuantitas yang diminta.
e. Ed = ~ (Elastis Sempurna)
Permintaan yang bersifat elastis sempurna mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak terhingga (Ed = ~), hal ini berarti permintaan dapat mencapai jumlah yang tak terhingga walaupun harga barang tetap.

0 Response to "Elastisitas Penawaran & Permintaan dalam Ekonomi"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...