Latest News

Teknik Penulisan Ilmiah


Teknik Penulisan Ilmiah
a. Kertas
Gunakan kertas kuarto A4 S, berat 80 gram.

b. Ketikan
Gunakan huruf Times New Roman 12 dan spasi ganda. Batas pengetikan 4 cm dari pinggir kiri dan atas, dan 3 cm dari pinggir kanan dan bawah.

c. Bahasa
Bahasa menggunakan kosakata Bahasa Indonesia yang baku atau umum dan disajikan secara menarik. Kalimat memenuhi persyaratan sebagai kalimat yang mengandung pola SPOK.

d. Paragraf
Memenuhi persyaratan paragraf. Jika dihitung baris, maka satu paragraf sekurang-kurangnya 5 baris, dan terdiri sekurang-kurangnya mengandug dua kalimat. Paragraf mengandung: mean idea, suporting idea, dan controlling idea.

e . Notasi Ilmiah
1) Teknik notasi ilmiah menggunakan catatan kaki atau foot note yang langsung diletakkan di halaman yang bersangkutan atau juga dapat dengan menggunakan cacatan tubuh.
2) Jika menggunakan foot note, maka setiap bab dimulai dengan nomor 1.
3) Bedakan teknik penulisan catatan kaki dengan daftar pustaka, yakni jika dalam daftar pustaka tahun diletakkan setelah nama pengarang, maka dalam foot note tahun diletakkan setelah penerbit kemudian menyebutkan kutipan pada halaman berapa.
4) Contoh:
Taufik Abdullah, Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996, hlm. 30.
W. Wiersma, Research Methods in Education: An Introduction. Boston: Allyn and Bacon, 1995, hlm. 77. Ibid, hlm.30. Abdulah, loc.cit. Wiersma, op.cit, hlm. 90-120. Ibid.
5) Catatan kaki juga dapat digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting.
6) Khusus untuk karya ilmiah pendidikan, maka notasi ilmiah diperbolehkan menggunakan catatan tubuh.
7) Contoh: Pada akhir kalimat yang dikutip (Abdullah, 1996: 30).

f. Kutipan
1) Kutipan langsung diperkenankan maksimal 30% dari seluruh kutipan dalam tubuh tulisan.
2) Kutipan sebaiknya merupakan pernyataan yang telah disimpulkan dan dengan bahasa sendiri.
3) Tidak boleh mengambil kutipan langsung lebih dari 5 baris.
4) Dalam satu halaman tidak boleh mengandung lebih dari 1 kutipan langsung.
5) Kutipan langsung hanya digunakan untuk hal-hal yang penting saja, seperti definisi, teori, atau pendapat seseorang yang khas.
6) Kutipan langsung dalam bahasa asing diperkenankan, asalkan diterjemahkan dalam bahasa Indonesianya.
7) Terjemahan bahasa Indonesia ditaruh dalam tubuh tulisan, sedangkan bahasa asing ditaruh dalam catatan kaki atau diletakkan di bawah kutipan dalam bahasa Indonesia.
8) Dilarang menulis kutipan tidak langsung dalam bahasa asing.
9) Jika mengutip dari buku X, namun X juga hasil kutipan dari tulisan Z, maka kapasitas X dan Z perlu dijelaskan dalam tubuh tulisan maupun catatan kaki.
10) Contoh:
Sartono Kartodirdjo, “Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah”, dalam Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang
Budaya, 1999, hlm. 15.

h. Kesetaraan Isi
1) Pembahasan sesuai dengan kebutuhan.
2) Kesetaraan antar-paragraf.
3) Kesetaraan antar-bab.

i. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka dituliskan secara konsisten dan alphabetis sesuai dengan salah satu model baku. Sumber yang dicantumkan dalam daftar ustaka hanya yang benar-benar dirujuk di dalam naskah. Semua sumber yang dirujuk di dalam naskah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Daftar pustaka dapat bersumber pada buku, jurnal, majalah, dan internet. Daftar pustaka ditulis menurut tata cara sebagai berikut.
1) Buku
Nama pengarang. (tahun terbit). judul buku (cetak miring). edisi buku. kota penerbit: nama penerbit. (model American Psychology Association - APA edisi ke lima).
Contoh:
Wiersma, W. (1995). Research Methods in Education: An Introduction. Boston: Allyn and Bacon.
Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan ke-38. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada.
2) Artikel/Bab dalam Suatu Buku
Nama pengarang. (tahun terbit). judul artikel. In/dalam nama editor (Ed.). judul buku (cetak miring). Edisi. nama penerbit, kota penerbit, halaman.
Contoh:
Schoenfeld, A.H. (1993). On Mathematics as Sense Making: An Informal Attack on the Unfortunate Divorce of Formal and Informal Mathematics, in J.F. Voss., D.N. Perkins & J.W. Segal (Eds.). Informal Reasoning and Education. Hillsdale. NJ: Erlbaum, hlm. 311-344.
Wiryohandoyo, Sudarno, (2002). Pengantar Perubahan Sosial, dalam Agus Salim. Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana, hlm. xix-xxiii.
3) Artikel dari Jurnal
Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal (cetak miring),
volume jurnal, halaman.
Contoh:
Mikusa, M.G. & Lewellen, H., (1999). Now Here is That, Authority on Mathematics Reforms, The Mathematics Teacher, 92, hlm. 158- 163.
Zainul, A. (2004). “Penerapan Asesmen Alternatif dalam Pembelajaran”, Historia, Vol.V No. 9, hlm. 76-85.
4) Majalah
Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama majalah (cetak miring), volume terbitan, nomor terbitan, halaman.
Contoh:
Ross, D. (2001). The Math Wars, Navigator, Vol 4, Number 5, hlm. 20-25. Kartodirdjo, Suyatno. (2004). “Pemberontakan Anak Buah Kapal “Zeven Provincien” Tahun 1933", Historia, Vol. V No. 9, hlm. 3-13.
5) Internet
Nama pengarang, tahun, judul (cetak miring), alamat website, tanggal akses.
Contoh:
Wu, H.H., (2002). Basic Skills versus Conceptual Understanding: A Bogus Dichotomy in Mathematics Education. Tersedia pada http: //www.aft.org/publications. Diakses pada tanggal 11 Februari 2006.
Lestari, P. (2005). Teori Sosial Budaya: Suatu Pengantar. Tersedia pada http://www.au.pj.sosio. Diakses pada tanggal, 11 Maret 2006.

0 Response to "Teknik Penulisan Ilmiah"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...