Latest News

Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan dan struktur fungsinya

Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Sistem saraf merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf dapat kita mengisap suatu rangsangan dari luar pengendalian pekerja otot.
Sistem saraf manusia mempunyai struktur yang kompleks dengan berbagai fungsi yang berbeda dan saling mempengaruhi. Satu fungsi saraf terganggu secara fisiologi akan berpengaruh terhadap fungsi tubuh yang lain.
Jaringan saraf tersusun atas neuron (sel saraf) dan neurologi (sel pendukung). Kedua jenis sel tersebut terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai suatu unit.
1. Neuron
Neuron adalah jaringan dasar sistem saraf dan unit fungsional sel saraf dengan bentuk yang berbeda-beda, berfungsi sebagai penerus stimulus atau respon. Struktur neorun dibagi menjadi 3 yaitu dendrit, badan sel dan axon (Tarwoto, 2007 : 1).
Dendrit adalah serat pendek seperti sikatyang melekat pada bagian sel luar. Mempunyai cabang-cabang serat yang pendek dan banyak. Informasi pertama kali diterima oleh dendrit yang kemudian dilanjutkan ke sel body saraf dan ke axon. Badan sel terdiri atas nukleus, apartus golgi, lisosom. Axon adalah suatu percabangan dari sel saraf yang keluar dari badan sel yang berfungsi sebagai pengantar informasi dari badan sel ke axon terminal (synaptic knobs). Setiap sel saraf memiliki satu axon dengan panjang yang bervariasi. Axon dilapisi / diselubungi oleh lapisan tipis lipid-protein yang disebut meilin.
2. Neurologia
Kurang lebih 40% dari struktur otak dan medulla spinalis tersusun dari sel neurologia. Sel ini berfungsi sebagai pendukung, proteksi dari sel-sel tubuh dan sel neuron. Menurut Tarwoto, 2007 sel-sel neurologia diantaranya terdiri dari :
a. Astrolgia
Memberikan makanan pada struktur neuron, pembentuk rangka dan kapiler neuron, bagian dari sawar pembuluh darah otak
b. Oligodendroglia
Membentuk lapisan mielin di akson pada CNS ( Central Nervus System )
c. Ependyma
Memproduksi cairan serebro spinalis (CSF)
d. Microglia
Mempunyai sifat-sifat fagosit bila jaringan saraf rusak, maka sel-sel ini bertugas untuk mencernakan sisa-sisa jaringan rusak.
3. Sistem saraf pusat (central nervus sistem)
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis yang dibungkus oleh selaput meningen yang berfungsi untuk melindungi struktur saraf halus yang membawa pembuluh darah dan cairan sekresi (cairan serebro spinalis).
a. Otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan suatu komputer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang di bungkus oleh selaput otak yang kuat, berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100 triliun neuron. Otak terdiri dari otak besar (cerebrum) otak kecil (cerebelum) dan batang otak (brainstem).
Suplay darah ke otak bersifat konstan, untuk kebutuhan normal otak seperti nutrisi dan metabolisme. Hampir 1/3 kardiak output dan 20% oksigen di pergunakan untuk otak. Otak memerlukan suplai kira-kira 750 ml/menit. Kekurangan suplai darah keotak akan menimbulkan kerusakan jaringan otak yang menetap.
Otak secara umum di perdarahi oleh dua arteri yaitu arteri vertebra dan arteri karotis interna. Kedua arteri ini membentuk jaringan pembuluh darah kolateral yang disebut Circle Willis. Arteri vertebra memenuhi kebutuhan darah otak bagian posterior, diencefalon, batang otak, serebelum dan oksipital. Arteri karotis bagian internal untuk memenuhi sebagian besar hemisfer kecuali oksipital, basal ganglia dan 2/3 diatas encephalon.
Barier darah otak adalah sekat yang sangat selektif terhadap keadaan lingkungan internal di otak dan berfungsi sebagai pengatur substansi, yang masuk dari ruang ekstrasel otak. Sawar otak secara fisiologi membantu mempertahankan dan menjaga keseimbangan konsentrasi ion di lingkungan otak. Ia sangat peka terhadap air, CO2, O2 dan substansi larutan lemak seperti alkohol dan molekul-molekul kecil dan selektif terhadap obat-obatan tertentu, racun, plasma protein dan molekul-molekul besar.
1) Otak besar (cerebrum)
Otak besar merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Serebrum terdiri dari hamisfer serebri yang terdiri dari lobus frontal, lobus temporal, lobus parietal, dan lobus oksipital.
a) Lobus frontal
Lobus frontal berpengaruh terhadap perilaku, kalau ada gangguan perilaku, misalnya orang gila agresif, suka merusak, perilakunya terganggu, maka masalahnya terdapat di daerah frontal. Antara lobus kanan dan kiri terdapat perbedaan, frontal kiri lebih cenderung kesikap agresif sedangkan yang kanan perilakunya cenderung diam. Lobus yang letaknya dibagian dahi depan ini juga merupakan pusat bicara, terutama yang sebelah kiri. Manusia bisa berbicara dengan lancar, mengungkapkan pikirannya melalui perkataan karena di atur oleh otak frontal.
b) Lobus temporal
Lobus temporal bertanggung jawab soal ingatan. Bagian ini juga berperan sebagai pusat bahasa tetapi bukan untuk bicara sebagaimana yang dilakukan dalam hal pengertian bahasa (reseptik). Dengan bantuan lobus yang terletak di samping kepala ini orang bisa mengerti apa yang dibicarakan orang lain. Jadi apa yang di terima melalui pendengaran akan di artikan oleh temporal kiri. Hal ini terutama untuk mempelajari bahasa verbal (yang di dengar dan baca).
c) Lobus parietal
Lobus parietal menginginkan manusia dapat merasakan sesuatu melalui indera perasa. Lobus yang letaknya dibagian tengah di permukaan korteks ini akan menerjemahkan apa yang dirasakan itu. Pembagian kerjanya berseberangan, artinya bagian kiri lobus parietal akan mengatur indera perasa tubuh bagian kanan, semisal tangan kanan, atau kaki kanan. Sedangkan bagian kanan lobus akan mengatur indera perasa tubuh bagian kiri.
d) Lobus oksipital
Lobus oksipital merupakan pusat penglihatan. Di sini manusia mengerti apa yang di lihat karena telah di proses atau di interpretasi. Jika lobus yang letaknya di belakang ini terganggu maka akan ada gangguan juga dalam interpretasi hasil penglihatan oleh mata, jadi manusia itu dapat melihat tapi tidak tahu apa yang dilihat. Kemampuan mengenali benda yang dilihat terganggu. Semua input yang melalui penglihatan itu akan masuk melalui mata, diteruskan ke otak bagian belakang, dari sana akan di interpretasi atau diproses, dianalisa, sehingga kemudian manusia bersangkutan akan mengerti apa yang di lihat. Di perbatasan di antara lobus temporal, lobus parietal, dan lobus oksipital ada bagian yang berfungsi sebagai pusat baca tulis.
2) Otak kecil (cerebellum)
Cerebellum terletak di dalam fosa krani posterior dan ditutupi oleh durameter yang menyerupai tenda yaitu tentorium, yang memisahkannya dari bagian posterior serebrum. Otak kecil berfungsi mengontrol keseimbangan (misalnya berjalan), dan melakukan gerakan yang terkoordinir terutama untuk aktivitas motorik. Seluruh aktivitas motorik manusia di koordinasi oleh otak kecil. Dengan kata lain, dialah yang berjasa sehingga manusia dapat melakukan gerakan-gerakan yang lancar, terkoordinasi, serasi dan selaras. Sekarang otak juga berperan (walau tidak terlalu dominan) dalam mengontrol fungsi berpikir, dan juga dalam pengendalian emosi. Sedangkan batang otak berfungsi menyalurkan informasi ke atau dari otak. Gangguan terjadi jika arus informasi ini terganggu.
3) Batang otak (brainstem)
Menurut Arif Mutaqin, 2008 batang otak terdiri dari diensefalon, mesensefalon, pons varoli, dan medula oblongata. Diensefalon terdiri dari epitalamus, talamus dan hipotalamus.
a). Pons
Pons merupakan jembatan serabut-serabut yang menghubung- kan hemisferium serebri
b). Medula oblongata
Medula oblongata merupakan pusat reflek yang penting untuk jantung, vasokonstriktor, pernafasan, bersin, batuk, menelan, pengeluaran air liur dan muntah.
c). Mesenfalon
Membuat pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata serta memutar mata
d). Diensefalon
(1). Talamus
Talamus terdiri dari dua struktur besar, masing-masing mempunyai kompleks nukleus yang saling berhubungan dengan korteks serebri, serebelum dan dengan berbagai kompleks nuklear subkortikal seperti yang ada dalam hipotalamus.
(2). Subtalamus
Subtalamus merupakan nukleus motorik yang penting. Fungsinya belum dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi dalam subtalamus dapat menyebabkan hemibalismus atau gerakan menyentak yang terjadi dengan kuat dan diluar kesadaran pada salah satu sisi tubuh.
(3).Epitalamus
Adalah pita sempit jaringan saraf yang membentuk atap diensefalon, epitalamus berhubungan dengan sistem limbik dan berperan pada beberapa dorongan emosi dasar.
(4) Hipotalamus
Fungsi hipotalamus diantaranya adalah pengaturan cairan tubuh dan komposisi elektrolit, suhu tubuh, fungsi endokrin tingkah laku seksual reproduksi normal, ekspresi ketenangan atau kemarahan serta lapar dan haus.

Otak dan medulla spinalis di lapisi oleh selaput meningen. Menurut Martini, 2001 meningen adalah jaringan membran penghubung yang melapisi otak dan medulla spinalis. Ada tiga lapisan meningen yaitu :
a) Durameter
Durameter adalah lapisan luar meningen, merupakan lapisan yang kuat, kasar dan mempunyai lapisan membran.
b) Aranchoid
Aranchoid adalah membrane bagian tengah, tipis, dan bentuk seperti laba-laba.
c) Piameter
Piameter merupakan lapisan dalam, tipis, merupakan membran vaskuler yang membungkus seluruh permukaan otak.
Antara lapisan satu dengan lainnya terdapat ruang yaitu :
(1) Rongga epidural
Berada diantra tulang tengkorak / vertebra denagn duramater, berisi pembuluh darah dan jaringan lemak yang berfungsi sebagai bantal
(2) Rongga subdural
Berada diantara duramater dan arachnoid berisi cairan serosa
(3) Rongga sub arachnoid
Berada diantara arachnoid dan piamater berisi cairan serebrospinalis
b. Medula Spinalis
Medula spinalis berawal dari foramen magnum dan berakhir pada lumbal pertama tulang belakang, dengan panjang sekitar 45 cm. Pada ujung bagian bawah, yang menghilang kedalam bentuk kerucut, yang dinamakan konus medularis dari ujung, tempat filum terminal turun ke kogsigis dikelilingi oleh akar saraf, yang disebut kauda equine. Medulla spinalis memiliki saraf-saraf yang berpasangan. Ketebalannya bervariasi, membengkak pada daerah servikal dan lumbal, dimana kauda mempersarafi daerah tungkai. Medulla spinalis bercelah pada bagian depan dan belakang dan hampir secara utuh terbagi dalam dua sisi seperti cerebrum.
Medula spinalis terdiri dari massa abu-abu dibagian tengah. Massa putih mengandung serabut yang terletak hanya diantara medulla dan otak tetapi tidak dijaringan tubuh. Medula spinalis mengandung serabut sensoris yaitu berjalan kebawah dari pusat motorikcerebrum dan cerebellum ke sel-sel motorik dan serabut motorik yaitu berjalan ke atas dari sel-sel sensorik ke pusat sensorik di otak.
Massa abu-abu, pada irisan melintang memiliki pola seperti huruf H dengan dua tonjolan kedepan pada setiap sisi disebut kornu posterior. Saraf cranial, saraf spinalis dan system saraf otonom mebentuk sitem saraf perifer (Roger Watson, 2002 78-80)
Medulla spinalis terdiri dari segmen jaringan saraf dan masing-masing memiliki sepasang saraf spinal yang keluar dari kanalis vertebralis melalui foramina intevertebralis (lubang oada tulang vertebrata). Saraf-saraf spinal diberi nama sesuai dengan foramina intervertebralis keluarnya saraf-saraf yaitu servikal 8 serabutt saraf, torakal 12 serabut saraf, lumbal 5 serabut saraf, sacral 5 serabut saraf, dan koksigealis 1 serabut saraf.

4. Susunan Saraf Perifer
Di dalam kepala ada 2 saraf kranial, beberapa diantaranya adalah serabut campuran gabungan saraf motorik dan saraf sensorik tetapi ada yang terdiri dari saraf motorik saja atau hanya sensorik saja.
Duabelas pasang saraf kranial keluar dari batang otak atau bagian lain mengindikasikan asal saraf, dan banyak saraf tersebut membawa impuls bagi fungsi yang melibatkan kepala. Namun, beberapa fungsi mempunyai jangkauan yang lebih jauh.(Valerie C. Scanlon, 2006)
Impuls untuk indra penghidu, pengecap, penglihatan, semuanya dibawa oleh saraf kranial menuju area sensorik masing-masing sensasi tersebut di dalam otak.
5. Saraf otonom
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari 2 bagian, yaitu
a. Sistem saraf simpatis
Saraf simpatis distimulasi oleh emosi, seperti rasa takut, marah, gembira. Sistem saraf ini membantu tubuh berespon terhadap emosi dengan memberikan otot suplai darah yang kaya dengan O2.
b. Sistem saraf parasimpatis
Sistem saraf parasimpatis mempunyai pengaruh yang bertolak belakang dengan saraf simpatis yaitu menstimulasi sistem pencernaan dan merangsang keluaran asam lambung dan aktivitas peristaltik.

0 Response to "Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan dan struktur fungsinya"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...