Latest News

Fungsi Agama/Religi/Kepercayaan dalam kehidupan


Agama adalah suatu kepercayaan yang melahirkan pola perilaku tertentu guna menangani dan mengatasi masalah-masalah penting yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan teknologi dan teknik organisasi yang diketahuinya. Agama menjawab berbagai pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh pikiran dan akal manusia. Untuk segala masalah yang tidak teratasi dan masalah yang tidak terjawab, manusia berpaling dan berpasrah pada satu Oknum Yang Maha Kuasa dan Maha Tahu yang kita sebut dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut William A. Haviland (1999), Religi/kepercayaan memiliki fungsi psikologis dan sosial. Fungsi psikologis religi/agama/kepercayaan meliputi :
a. Agama mengurangi kegelisahan dengan menerangkan apa yang tidak diketahui dan membuatnya dapat dipahami. Agama memberikan jawaban terhadap segala sesuatu yang tidak dapat dapat dipahami oleh akal manusia dan membuatnya menjadi logis. Menjadikan sesuatu yang irrasional menjadi rasional, yang tidak dapat dipahami menjadi dipahami, proses ini mengurangi kegelisahan dan ketakutan manusia.

b. Memberi ketenangan karena percaya bahwa ada bantuan supernatural yang dapat diharapkan pada waktu menghadapi malapetaka. Dalam setiap agama/religi, selalu ada anggapan tentang kekuatan supernatural yang dapat dimintai bantuan oleh manusia dalam setiap krisis atau kesulitan yang dihadapinya. Agama menjadi sarana untuk mengatasi krisis, karena secara teoritis, bantuan Illahi dapat diperoleh kalau semua usaha lainnya mengalami kegagalan.

c. Agama berisi ketentuan-ketentuan moralitas, yang dianggap sebagai ketentuan Illahi. Hal ini membebaskan manusia dari beban tanggung jawab atas suatu keputusan penting yang harusnya diambil karena dialihkan ke religi/agama dan kekuasaan Ilahi.

Ada beberapa fungsi sosial dari agama/religi/kepercayaan dalam kehidupan manusia, yaitu terdiri dari :
a. Memberi sanksi kepada sejumlah besar tata kelakuan. Agama memegang peranan penting dalam pengendalian sosial. Dalam agama terdapat pengertian tentang perbuatan baik dan jahat. Bila orang berbuat baik, maka ia direstui oleh sesuatu kekuatan supernatural. Bila orang berbuat jahat, maka ia akan mendapat pembalasan sanksi dari kekuatan supernatural yang dipercayai itu. Hal ini mendorong orang untuk selalu berbuat baik dan menghindari sifat dan perbuatan jahat.

b. Memelihara solidaritas sosial. Setiap religi/agama memiliki pemukapemuka agama yang menjadi pusat perhatian umat, yang dapat berfungsi sebagai unsur pembantu dalam memelihara solidaritas sosial. Pelaksanaan upacara keagamaan menghadirkan adanya persamaan dasar pada setiap orang yang mengikuti upacara keagamaan itu, hal ini tentu saja ikut mempererat persatuan dan memperkuat identifikasi orang dengan kelompoknya.

c. Menyelenggarakan pendidikan. Upacara-upacara keagamaan sering didahului oleh kursus-kursus kilat kepada para pesertanya. Terjadi proses transformasi sikap dan perbuatan melalui pewarisan nilai-nilai agama dari tokoh agama kepada para penganut agama/religi yang bersangkutan. Upaca-upacara keagamaan memberikan peristiwa yang sukar dilupakan dan berfungsi sebagai sarana pendidikan yang sangat efektif dalam membentuk sikap perilaku yang bersangkutan.

Sebuah masyarakat atau kelompok sosial tertentu selalu mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat. Masyarakat di kota maupun desa, masyarakat terasing maupun masyarakat modern pasti mengalami perubahan. Hal ini akibat adanya interaksi antarmanusia dan antarkelompoknya. Keinginan kuat setiap manusia untuk selalu mengadakan hubungan yang saling mempengaruhi ini tidak terlepas dari hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dan kerja sama orang lain. Coba kalian perhatikan sejak reformasi bergulir pada pertengahan tahun 1998, telah terjadi berbagai perubahan yang sangat cepat di berbagai bidang ekonomi, politik, sosial, pendidikan maupun pertahanan keamanan.

Perubahan-perubahan tersebut terwujud dalam pola-pola perilaku sebagai sebuah nilai atau norma yang disepakati bersama. Seperangkat pola perilaku yang ada di masyarakat itulah secara sederhana dapat disebut kebudayaan sehingga kebudayaan sangat penting bagi setiap manusia untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar. Tahukah kalian bahwa kebudayaan itu bukan merupakan warisan biologis yang langsung diturunkan kepada manusia tetapi harus melalui sebuah proses pewarisan atau sosialisasi karena kebudayaan adalah sesuatu hal yang harus dipelajari oleh manusia. Tentu saja kebudayaan akan selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman agar adaptasi yang dilakukan manusia dapat berjalan. Perubahan kebudayaan inilah yang disebut sebagai dinamika kebudayaan.

0 Response to "Fungsi Agama/Religi/Kepercayaan dalam kehidupan"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...