Latest News

Pengaruh Budaya Hindu di Indonesia


Tanda-tanda tertua dari adanya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia ditemukan di Jawa Barat dekat kota Jakarta sekarang, atau di pedalaman daerah sungai Cisadane dekat kota Bogor sekarang. Batu-batu bertulisan juga ditemukan di daerah Muara Kaman, Kutai, pantai Kalimantan Timur. Dari bentuk dan gaya huruf tulisan pada batu disebut huruf Palawa, diperkirakan dibuat pada abad ke-4 Masehi.

Menurut para ahli Sejarah Purbakala Indonesia, kerajaan-kerajaan yang disebut dalam tulisan-tulisan pada batu-batu tadi merupakan kerajaan-kerajaan Indonesia asli, yang hidup makmur berdasarkan perdagangan dengan negara-negara di India Selatan. Raja-rajanya mengadopsi konsep-konsep Hindu dengan cara mengundang ahli-ahli dan orang-orang pandai dari golongan Brahmana (Pendeta) di India selatan yang bernama Wisnu dan Brahma.

Para ahli dan orang pandai tadi diminta untuk memberi nasehat mengenai struktur dan upacara-upacara kenegaraan menurut sistem negara-negara di India Selatan. Dengan demikian, pengaruh kebudayaan Hindu beserta kesusastraan Hindu masuk ke dalam kebudayaan Indonesia, tetapi hanya dalam lapisan-lapisan dan lingkungan masyarakat teratas, yakni lapisan dan lingkungan masyarakat istana.

Pada zamannya, kebudayaan Hindu mempunyai kekuatan dan pengaruh besar dan serupa dengan teknologi Barat pada zaman sekarang ini, merembet dan memengaruhi kehidupan hampir semua bangsa-bangsa di dunia. Kebudayaan intelektual dari agama Hindu sangat memengaruhi dunia Asia Tenggara pada zaman dulu. Hal ini nampak pada konsepsi mengenai susunan negara yang amat hierarkis dengan aneka bagianbagiannya yang digolongkan ke dalam empat atau delapan bagian besar yang bersifat sederajat dan yang tersusun simetris. Semua golongan dan fraksi diorientasikan ke atas ialah sang raja, yang dianggap keturunan dewa, yang bersifat keramat, yang merupakan puncak dari segala hal dalam negara dan yang merupakan pusat dari alam semesta.

Konsepsi ini diterapkan sepenuhnya oleh negara-negara kerajaan Indonesia yang terletak di pedalaman yang ekonominya berdasarkan sistem pertanian padi dengan irigasi di sawah-sawah. Kemudian diterapkan sebagian oleh kerajaan-kerajaan nusantara yang terletak di pantai atau di pesisir yang ekonominya berdasarkan perdagangan maritim dengan armada-armada perdagangan yang menyeberangi laut sampai jauh. Hal ini terjadi pada negara Kutai di pantai Timur Kalimantan dan Sriwijaya di Palembang atau di pertengahan sungai Kampar Sumatra Tengah atau mungkin juga di kota Jambi sekarang.

Negara Mataram Kuno, negara Kediri, negara Singosari dan negara Majapahit pada dasarnya merupakan negara agraris, terletak di daerah subur, di lembah-lembah sungai yang dikelilingi oleh gunung berapi dan rakyatnya hidup dari bercocok tanam padi di sawah. Di negara seperti inilah konsepsi Hindu mengenai raja keturunan dewa diserap sepenuhnya ke dalam kebudayaan pribumi dan berkembang biak dengan berbagai bentuk penjelmaannya sendiri-sendiri. Negara Majapahitlah yang paling jaya dalam pertengahan abad ke-14, akibat dari surplus produksi pertanian yang dialihkan ke sektor perdagangan yang menyebabkan ekspansi ke tempat-tempat pantai yang strategis di seluruh nusantara serta ke arah barat sampai di beberapa tempat di Vietnam Selatan dan ke arah timur sampai di beberapa tempat di bagian barat Irian Jaya atau Papua (Koentjaraningrat, 1999:23).

0 Response to "Pengaruh Budaya Hindu di Indonesia"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...