Latest News

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER VULVA

Pengertian
Kanker vulva adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam vulva
Vulva merupakan bagian luar dari sistem reproduksi wanita, yang meliputi labia, lubang vagina, lubang uretra dan klitoris.
3-4% kanker pada sistem reproduksi wanita merupakan kanker vulva dan biasanya terjadi setelah menopause.

Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui. Faktor resiko terjadinya kanker vulva:
  1. Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis)
    HPV merupakan virus penyebab kutil kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
  2. Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
  3. Infeksi sifilis
  4. Diabetes
  5. Obesitas
  6. Tekanan darah tinggi.
  7. Usia
    Tiga perempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya berusia diatas 70 tahun ketika kanker pertama kali terdiagnosis.
    Usia rata-rata penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun.
  8. Hubungan seksual pada usia dini
  9. Berganti-ganti pasangan seksual
  10. Merokok
  11. Infeksi HIV
    HIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh sehingga wanita lebih mudah mengalami infeksi HPV menahun.
  12. Golongan sosial-ekonimi rendah. Hal ini berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang adekuat, termasuk pemeriksaan kandungan yang rutin.
  13. Neoplasia intraepitel vulva (NIV)
  14. Liken sklerosus. Penyakit ini menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.
  15. Peradangan vulva menahun
  16. Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.

Gejala

Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.
Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal. Pada akhirnya akan terjadi perdarahan dan keluar cairan yang encer.

Gejala lainnya adalah:

·         nyeri ketika berkemih

·         nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

·         Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala.


IV. Penegakan Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil biopsi jaringan. Staging (Menentukan stadium kanker)
Staging merupakan suatu peroses yang menggunakan hasil-hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik tertentu untuk menentukan ukuran tumor, kedalaman tumor, penyebaran ke organ di sekitarnya dan penyebaran ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh.
Dengan mengetahui stadium penyakitnya maka dapat ditentukan rencana pengobatan yang akan dijalani oleh penderita.
Jika hasil biopsi menunjukkan bahwa telah terjadi kanker vulva, maka dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyebaran kanker ke daerah lain:
-        Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)
-        Proktoskopi (pemeriksaan rektum)
-         Pemeriksaan panggula dibawah pengaruh obat bius
-         Rontgen dada
-        CT scan dan MRI.

V.  Stadium kanker Vulva
      Stadium kanker vulva dari sistem FIGO:
  1. Stadium 0 (karsinoma in situ, penyakit Bowen) : kanker hanya ditemukan  permukaan kulit vulva
  2. Stadium I : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum (daerah antara rektum dan vagina). Ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dan belum menyebar ke kelenjar getah bening
  3. Stadium IA : kanker stadium I yang telah menyusup sampai kedalaman kurang dari 1 mm
  4. Stadium IB: kanker stadium I yang telah menyusup lebih dalam dari 1 mm
  5.  Stadium II : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineu, dengan ukuran lebih besar dari 2 cm tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening
  6.  Stadium III : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum serta telah menyebar ke jaringan terdekat (misalnya uretra, vagina, anus) dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening selangkangan terdekat.
  7. Stadium IVA : kanker telah menyebar keluar jaringan terdekat, yaitu ke uretra bagian atas, kandung kemih, rektum atau tulang panggul, atau telah menyebar ke kelenjar getah bening kiri dan kanan
  8. Stadium IVB : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam panggul dan/atau ke organ tubuh yang jauh.

VI. THERAPI
Terdapat 3 jenis pengobatan untuk penderita kanker vulva:
  1. Pembedahan
-        Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah jaringan normal di sekitar kanker Eksisi lokal radikal : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah besar jaringan normal di sekitar kanker, mungkin juga disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening
-        Bedah laser : menggunakan sinar laser untuk mengangkat sel-sel kanker
-        Vulvektomi skinning : dilakukan pengangkatan kulit vulva yang mengandung kanker
-        Vulvektomi simplek : dilakukan pengangkatan seluruh vulva
- Vulvektomi parsial : dilakukan pengangkatan sebagian vulva
- Vulvektomi radikal : dilakukan pengangkatan seluruh vulva dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
-        Eksenterasi panggul : jika kanker telah menyebar keluar vulva dan organ wanita lainnya, maka dilakukan pengangkatan organ yang terkena (misalnya kolon, rektum atau kandung kemih) bersamaan dengan pengangkatan leher rahim, rahim dan vagina.
Untuk membuat vulva atau vagina buatan setelah pembedahan, dilakukan pencangkokan kulit dari bagian tubuh lainnya dan bedah plastik.
  1. Terapi penyinaran
Pada terapi penyinaran digunakan sinar X atau sinar berenergi tinggi lainnya utnuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.
Pada radiasi eksternal digunakan suatu mesin sebagai sumber penyinaran; sedangkan pada radiasi internal, ke dalam tubuh penderita dimasukkan suatu kapsul atau tabung plastik yang mengandung bahan radioaktif.
  1. Kemoterapi
    Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat tersedia dalam bentuk tablet/kapsul atau suntikan (melalui pembuluh darah atau otot). Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah sehingga sampai ke seluruh tubuh dan bisa membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
KANKER VULVA

Pengertian
Kanker vulva adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam vulva
Vulva merupakan bagian luar dari sistem reproduksi wanita, yang meliputi labia, lubang vagina, lubang uretra dan klitoris.
3-4% kanker pada sistem reproduksi wanita merupakan kanker vulva dan biasanya terjadi setelah menopause.

Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui. Faktor resiko terjadinya kanker vulva:
  1. Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis)
    HPV merupakan virus penyebab kutil kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
  2. Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
  3. Infeksi sifilis
  4. Diabetes
  5. Obesitas
  6. Tekanan darah tinggi.
  7. Usia
    Tiga perempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya berusia diatas 70 tahun ketika kanker pertama kali terdiagnosis.
    Usia rata-rata penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun.
  8. Hubungan seksual pada usia dini
  9. Berganti-ganti pasangan seksual
  10. Merokok
  11. Infeksi HIV
    HIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh sehingga wanita lebih mudah mengalami infeksi HPV menahun.
  12. Golongan sosial-ekonimi rendah. Hal ini berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang adekuat, termasuk pemeriksaan kandungan yang rutin.
  13. Neoplasia intraepitel vulva (NIV)
  14. Liken sklerosus. Penyakit ini menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.
  15. Peradangan vulva menahun
  16. Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.

Gejala

Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.
Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal. Pada akhirnya akan terjadi perdarahan dan keluar cairan yang encer.

Gejala lainnya adalah:

·         nyeri ketika berkemih

·         nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

·         Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala.


IV. Penegakan Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil biopsi jaringan. Staging (Menentukan stadium kanker)
Staging merupakan suatu peroses yang menggunakan hasil-hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik tertentu untuk menentukan ukuran tumor, kedalaman tumor, penyebaran ke organ di sekitarnya dan penyebaran ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh.
Dengan mengetahui stadium penyakitnya maka dapat ditentukan rencana pengobatan yang akan dijalani oleh penderita.
Jika hasil biopsi menunjukkan bahwa telah terjadi kanker vulva, maka dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyebaran kanker ke daerah lain:
-        Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)
-        Proktoskopi (pemeriksaan rektum)
-         Pemeriksaan panggula dibawah pengaruh obat bius
-         Rontgen dada
-        CT scan dan MRI.

V.  Stadium kanker Vulva
      Stadium kanker vulva dari sistem FIGO:
  1. Stadium 0 (karsinoma in situ, penyakit Bowen) : kanker hanya ditemukan  permukaan kulit vulva
  2. Stadium I : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum (daerah antara rektum dan vagina). Ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dan belum menyebar ke kelenjar getah bening
  3. Stadium IA : kanker stadium I yang telah menyusup sampai kedalaman kurang dari 1 mm
  4. Stadium IB: kanker stadium I yang telah menyusup lebih dalam dari 1 mm
  5.  Stadium II : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineu, dengan ukuran lebih besar dari 2 cm tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening
  6.  Stadium III : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum serta telah menyebar ke jaringan terdekat (misalnya uretra, vagina, anus) dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening selangkangan terdekat.
  7. Stadium IVA : kanker telah menyebar keluar jaringan terdekat, yaitu ke uretra bagian atas, kandung kemih, rektum atau tulang panggul, atau telah menyebar ke kelenjar getah bening kiri dan kanan
  8. Stadium IVB : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam panggul dan/atau ke organ tubuh yang jauh.

VI. THERAPI
Terdapat 3 jenis pengobatan untuk penderita kanker vulva:
  1. Pembedahan
-        Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah jaringan normal di sekitar kanker Eksisi lokal radikal : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah besar jaringan normal di sekitar kanker, mungkin juga disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening
-        Bedah laser : menggunakan sinar laser untuk mengangkat sel-sel kanker
-        Vulvektomi skinning : dilakukan pengangkatan kulit vulva yang mengandung kanker
-        Vulvektomi simplek : dilakukan pengangkatan seluruh vulva
- Vulvektomi parsial : dilakukan pengangkatan sebagian vulva
- Vulvektomi radikal : dilakukan pengangkatan seluruh vulva dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
-        Eksenterasi panggul : jika kanker telah menyebar keluar vulva dan organ wanita lainnya, maka dilakukan pengangkatan organ yang terkena (misalnya kolon, rektum atau kandung kemih) bersamaan dengan pengangkatan leher rahim, rahim dan vagina.
Untuk membuat vulva atau vagina buatan setelah pembedahan, dilakukan pencangkokan kulit dari bagian tubuh lainnya dan bedah plastik.
  1. Terapi penyinaran
Pada terapi penyinaran digunakan sinar X atau sinar berenergi tinggi lainnya utnuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.
Pada radiasi eksternal digunakan suatu mesin sebagai sumber penyinaran; sedangkan pada radiasi internal, ke dalam tubuh penderita dimasukkan suatu kapsul atau tabung plastik yang mengandung bahan radioaktif.
  1. Kemoterapi
    Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat tersedia dalam bentuk tablet/kapsul atau suntikan (melalui pembuluh darah atau otot). Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah sehingga sampai ke seluruh tubuh dan bisa membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
KANKER VULVA

Pengertian
Kanker vulva adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam vulva
Vulva merupakan bagian luar dari sistem reproduksi wanita, yang meliputi labia, lubang vagina, lubang uretra dan klitoris.
3-4% kanker pada sistem reproduksi wanita merupakan kanker vulva dan biasanya terjadi setelah menopause.

Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui. Faktor resiko terjadinya kanker vulva:
  1. Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis)
    HPV merupakan virus penyebab kutil kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
  2. Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
  3. Infeksi sifilis
  4. Diabetes
  5. Obesitas
  6. Tekanan darah tinggi.
  7. Usia
    Tiga perempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya berusia diatas 70 tahun ketika kanker pertama kali terdiagnosis.
    Usia rata-rata penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun.
  8. Hubungan seksual pada usia dini
  9. Berganti-ganti pasangan seksual
  10. Merokok
  11. Infeksi HIV
    HIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh sehingga wanita lebih mudah mengalami infeksi HPV menahun.
  12. Golongan sosial-ekonimi rendah. Hal ini berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang adekuat, termasuk pemeriksaan kandungan yang rutin.
  13. Neoplasia intraepitel vulva (NIV)
  14. Liken sklerosus. Penyakit ini menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.
  15. Peradangan vulva menahun
  16. Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.

Gejala

Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.
Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal. Pada akhirnya akan terjadi perdarahan dan keluar cairan yang encer.

Gejala lainnya adalah:

·         nyeri ketika berkemih

·         nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

·         Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala.


IV. Penegakan Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil biopsi jaringan. Staging (Menentukan stadium kanker)
Staging merupakan suatu peroses yang menggunakan hasil-hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik tertentu untuk menentukan ukuran tumor, kedalaman tumor, penyebaran ke organ di sekitarnya dan penyebaran ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh.
Dengan mengetahui stadium penyakitnya maka dapat ditentukan rencana pengobatan yang akan dijalani oleh penderita.
Jika hasil biopsi menunjukkan bahwa telah terjadi kanker vulva, maka dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyebaran kanker ke daerah lain:
-        Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)
-        Proktoskopi (pemeriksaan rektum)
-         Pemeriksaan panggula dibawah pengaruh obat bius
-         Rontgen dada
-        CT scan dan MRI.

V.  Stadium kanker Vulva
      Stadium kanker vulva dari sistem FIGO:
  1. Stadium 0 (karsinoma in situ, penyakit Bowen) : kanker hanya ditemukan  permukaan kulit vulva
  2. Stadium I : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum (daerah antara rektum dan vagina). Ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dan belum menyebar ke kelenjar getah bening
  3. Stadium IA : kanker stadium I yang telah menyusup sampai kedalaman kurang dari 1 mm
  4. Stadium IB: kanker stadium I yang telah menyusup lebih dalam dari 1 mm
  5.  Stadium II : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineu, dengan ukuran lebih besar dari 2 cm tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening
  6.  Stadium III : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum serta telah menyebar ke jaringan terdekat (misalnya uretra, vagina, anus) dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening selangkangan terdekat.
  7. Stadium IVA : kanker telah menyebar keluar jaringan terdekat, yaitu ke uretra bagian atas, kandung kemih, rektum atau tulang panggul, atau telah menyebar ke kelenjar getah bening kiri dan kanan
  8. Stadium IVB : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam panggul dan/atau ke organ tubuh yang jauh.

VI. THERAPI
Terdapat 3 jenis pengobatan untuk penderita kanker vulva:
  1. Pembedahan
-        Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah jaringan normal di sekitar kanker Eksisi lokal radikal : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah besar jaringan normal di sekitar kanker, mungkin juga disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening
-        Bedah laser : menggunakan sinar laser untuk mengangkat sel-sel kanker
-        Vulvektomi skinning : dilakukan pengangkatan kulit vulva yang mengandung kanker
-        Vulvektomi simplek : dilakukan pengangkatan seluruh vulva
- Vulvektomi parsial : dilakukan pengangkatan sebagian vulva
- Vulvektomi radikal : dilakukan pengangkatan seluruh vulva dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
-        Eksenterasi panggul : jika kanker telah menyebar keluar vulva dan organ wanita lainnya, maka dilakukan pengangkatan organ yang terkena (misalnya kolon, rektum atau kandung kemih) bersamaan dengan pengangkatan leher rahim, rahim dan vagina.
Untuk membuat vulva atau vagina buatan setelah pembedahan, dilakukan pencangkokan kulit dari bagian tubuh lainnya dan bedah plastik.
  1. Terapi penyinaran
Pada terapi penyinaran digunakan sinar X atau sinar berenergi tinggi lainnya utnuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.
Pada radiasi eksternal digunakan suatu mesin sebagai sumber penyinaran; sedangkan pada radiasi internal, ke dalam tubuh penderita dimasukkan suatu kapsul atau tabung plastik yang mengandung bahan radioaktif.
  1. Kemoterapi
    Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat tersedia dalam bentuk tablet/kapsul atau suntikan (melalui pembuluh darah atau otot). Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah sehingga sampai ke seluruh tubuh dan bisa membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh.
Pengobatan berdasarkan stadium
Pengobatan kanker vulva tergantung kepada stadium dan jenis penyakit serta usia dan keadaan umum penderita.
- Kanker vulva stadium 0
  1. Eksisi lokal luas atau bedah laser, atau kombinasi keduanya
  2. Vulvektomi skinning
  3. Salep yang mengandung obat kemoterapi
- Kanker vulva stadium I
  1. Eksisi lokal luas
  2. Eksisi lokal radikal ditambah pengangkatan seluruh kelenjar getah bening selangkangan dan paha bagian atas terdekat pada sisi yang sama dengan kanker
  3. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan pada salah satu atau kedua sisi tubuh
  4. Terapi penyinaran saja.
- Kanker vulva stadium II
  1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan kiri dan kanan. Jika sel kanker ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka dilakukan setelah pembedahan dilakukan penyinaran yang diarahkan ke panggul
  2. Terapi penyinaran saja (pada penderita tertentu).
- Kanker vulva stadium III
  1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan dan kelenjar getah bening paha bagian atas kiri dan kanan.
    Jika di dalam kelenjar getah bening ditemukan sel-sel kanker atau jika sel-sel kanker hanya ditemukan di dalam vulva dan tumornya besar tetapi belum menyebar, setelah pembedahan dilakukan terapi penyinaran pada panggul dan selangkangan
  2. Terapi radiasi dan kemoterapi diikuti oleh vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening kiri dan kanan
  3. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi.
- Kanker vulva stadium IV
  1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon bagian bawah, rektum atau kandung kemih ( tergantung kepada lokasi penyebaran kanker) disertai pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi panggul)
  2. Vulvektomi radikal diikuti dengan terapi penyinaran
  3. Terapi penyinaran diikuti dengan vulvektomi radikal
  4. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi dan mungkin juga diikuti oleh pembedahan.
- Kanker vulva yang berulang (kambuh kembali)
  1. Eksisi lokal luas dengan atau tanpa terapi penyinaran
  2. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon, rektum atau kandung kemih (tergantung kepada lokasi penyebaran kanker) disertai dengan pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi panggul)
  3. Terapi penyinaran ditambah dengan kemoterapi dengan atau tanpa pembedahn
  4. Terapi penyinaran untuk kekambuhan lokal atau untuk mengurangi gejala nyeri, mual atau kelainan fungsi tubuh.

VII. PENCEGAHAN
Ada 2 cara untuk mencegah kanker vulva:
  1. Menghindari faktor resiko yang bisa dikendalikan
  2. Mengobati keadaan prekanker sebelum terjadinya kanker invasif.

0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER VULVA"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Klik salah satu Link di Bawah ini, untuk menutup BANNER ini...