Khusus tentang drama, karya sastra ini bisa dilihat dari segi anatomi
dan segi tujuannya. Dari segi tujuan, drama ditulis untuk pementasan, bukan
sekadar untuk dibaca saja. Akibatnya, karakteristik audiens atau penontonnya
harus diperhitungkan. Pemilihan tema pun disesuaikan dengan tingkat intelegensi
dan latar belakang sosial budaya penonton. Oleh karena itulah, banyak drama yang
mengangkat permasalahan sehari-hari. Hal itu disebabkan pertimbangan aspek
komunikatif dengan para penontonnya.
Jika dikaitkan dengan penonton maka tidak bisa dihindari adanya segmentasi
pada komunitas penonton yang berdampak pada segmentasi jenis drama. Bagi
penonton yang romantis, disajikanlah drama romantis. Bagi penonton yang sanang
horor, dibuatlah drama horor. Demikian pula, dengan drama komedi, drama ini
muncul karena ada penonton yang sangat senang dengan humor dan kelucuan.
Dilihat dari anatominya, drama bisa dilihat dari dua lapis, yaitu lapis
inti drama dan lapis luar drama. Lapis inti drama adalah tema, alur cerita,
dialog, penokohan, karakter, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Lapis
luarnya adalah unsur moral, sosial, budaya, filsafat, psikologi, dan pedagogi.
Lapis inti itu dalam wujudnya dikemas dalam bentuk dialog, adegan, dan babak.
Untuk bisa menyimpulkan apakah sebuah teks atau naskah drama berkualitas
atau tidak, kalian harus melihatnya dari gabungan dua komponen, yaitu kualitas
naskah dilihat dari anatomi dan tujuannya. Bisa saja sebuah naskah drama
dilihat dari kualitas komponen dinilai baik, tetapi ternyata kurang, bahkan
tidak diminati masyarakat. Ketika dipentaskan atau dipasarkan hanya mendapat respons
dari kalangan tertentu saja. Ada lagi, naskah drama yang jika dilihat dari
kualitas isinya rendah, ternyata sangat disukai masyarakat.
Penilaian terhadap kualitas naskah drama memang bisa sangat subjektif.
Bagaimanapun naskah drama merupakan karya sastra. Pendekatan rasa dan nilai
seni lebih memengaruhi pernilaian di banding pendekatan teori dan nilai
keilmuan. Meskipun demikan, kalian tetap harus mencoba menggabungkan keduanya
sehingga lebih objektif. Cara yang bisa kalian lakukan adalah dengan membuat table
persiapan penilaian yang menggabungkan aspek kualitas komponen naskah dengan
respons masyarakatnya.
0 Response to "Unsur Komponen Kesastraan dalam Drama"