menelaah dan menikmati drama, prosa
(cerpen, novel
dan hikayat), serta puisi sebagai karya sastra. Kalian tentu merasakan persamaan dan
perbedaan ketiga jenis karya sastra tersebut. Khusus tentang drama,
karya sastra ini bisa dilihat dari segi anatomi dan segi tujuannya. Dari segi
tujuan, drama ditulis untuk
pementasan,
bukan sekadar untuk dibaca saja. Akibatnya, karakteristik audiensi atau
penontonnya harus diperhitungkan. Pemilihan tema pun disesuaikan dengan
tingkat intelegensi dan latar belakang sosial budaya penonton. Oleh
karena itulah, banyak drama yang mengangkat permasalahan
sehari-hari. Hal itu disebabkan pertimbangan aspek komunikatif dengan para
penontonnya.
Jika dikaitkan dengan penonton maka
tidak bisa dihindari adanya
segmentasi
pada komunitas penonton yang berdampak pada segmentasi pada jenis drama. Bagi
penonton yang romantis, disajikanlah
drama
romantis. Bagi penonton yang senang horor, dibuatlah drama horor. Demikian pula,
dengan drama komedi, drama ini muncul karena ada penonton yang sangat senang
dengan humor dan kelucuan.
Dilihat dari anatominya, drama bisa
dilihat dari dua lapis, yaitu
lapis
inti drama dan lapis luar drama. Lapis inti drama adalah tema, alur cerita, dialog,
penokohan, karakter, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Lapis
luarnya adalah unsur moral, sosial, budaya, filsafat, psikologi, dan
pedagogi. Lapis inti itu dalam wujudnya dikemas dalam bentuk dialog,
adegan, dan babak.
Untuk bisa menyimpulkan apakah
sebuah teks atau naskah drama
berkualitas atau tidak, kalian harus melihatnya dari gabungan dua komponen, yaitu
kualitas naskah dilihat dari anatominya dan tujuannya. Bisa saja
sebuah naskah drama dilihat dari kualitas komponen dinilai baik, tetapi ternyata
kurang bahkan tidak diminati
masyarakat.
Ketika dipentaskan atau dipasarkan hanya mendapat respons dari kalangan
tertentu saja. Ada lagi, naskah drama yang jika dilihat dari kualitas
isinya rendah, ternyata sangat disukai masyarakat. Penilaian terhadap
kualitas naskah drama memang bisa sangat subjektif. Bagaimanapun naskah drama merupakan
karya sastra.
Pendekatan rasa dan nilai seni
lebih memengaruhi penilaian di
banding
pendekatan teori dan nilai keilmuan. Meskipun demikan, kalian tetap harus
mencoba menggabungkan keduanya sehingga lebih objektif. Cara yang
bisa kalian lakukan adalah dengan membuat tabel persiapan penilaian
yang menggabungkan aspek kualitas komponen naskah dengan respons
masyarakatnya.
0 Response to "Menelaah Karya Sastra Drama"