Mekanika ventilasi merupakan faktor fisik yang mengatur aliran udara masuk dan keluar paru secara bersamaan. Selama inspirasi, udara mengalir dari lingkungan sekitar kedalam trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveoli. Selama ekspirasi, gas alveolar menjalani rute yang sama dengan arah yang berlawanan.
Bagian terluar paru paru yang dikelilingi oleh membran halus, licin, yaitu pleura, yang juga meluas untuk membungkus dinding interior thoraks dan permukaan superior diafragma. Pleura parietalis melapisi thoraks, pleura viseralis melapisi paru-paru. Antara kedua plrura ini terdapat ruang yang disebut spasium pleura, yang mengandung sejumlah kecil cairan yang melicinkan permukaan dan memungkinkan keduanya bergeser dengan bebas selama ventilasi.
Menurut Brunner dan Suddarth (2002, hlm. 515) mekanika ventilasi mencakup varians tekanan udara, resistensi terhadap aliran udara, dan kompliens paru.
1. Varians Tekanan Udara
Udara mengalir dari region yang tekanannya tinggi ke region yang tekanan lebih rendah. Selama inspirasi, gerakan diafragma dan otot-otot pernapasan lain memperbesar rongga thoraks dan dengan demikian menurunkan tekanan didalam thoraks sampai tingkat dibawah tekanan atmosfer. Selama ekspirasi normal, diafragma rileks, dan paru mengempis, mengakibatkan penurunan rongga toraks. Tekanan alveolar kemudian melebihi tekanan atmosfer, dan udara mengalir dari paru-paru kedalam atmosfer.
2. Resistensi Jalan Udara
Resistensi ditentukan terutama oleh diameter atau ukuran saluran udara tempat udara mengalir. Karenanya setiap proses yang mengubah diameter atau kelebaran bronkial akan mempengaruhi resisten jalan udara dan mengubah kecepatan aliran udara sampai gradien tekanan tertentu selama respirasi.
3. Kompliens
Gradien tekanan antara rongga thoraks dan atmosfer menyebabakan udara untuk mengalir masuk dan keluar paru-paru. Jika perubahan tekanan diterapkan pada paru normal, maka terjadi proporsional dalam volume paru. Ukuran elastisitas, ekspandibilitas, dan distanbilitas paru-paru dan struktur toraks disebut Kompliens.
Bagian terluar paru paru yang dikelilingi oleh membran halus, licin, yaitu pleura, yang juga meluas untuk membungkus dinding interior thoraks dan permukaan superior diafragma. Pleura parietalis melapisi thoraks, pleura viseralis melapisi paru-paru. Antara kedua plrura ini terdapat ruang yang disebut spasium pleura, yang mengandung sejumlah kecil cairan yang melicinkan permukaan dan memungkinkan keduanya bergeser dengan bebas selama ventilasi.
Menurut Brunner dan Suddarth (2002, hlm. 515) mekanika ventilasi mencakup varians tekanan udara, resistensi terhadap aliran udara, dan kompliens paru.
1. Varians Tekanan Udara
Udara mengalir dari region yang tekanannya tinggi ke region yang tekanan lebih rendah. Selama inspirasi, gerakan diafragma dan otot-otot pernapasan lain memperbesar rongga thoraks dan dengan demikian menurunkan tekanan didalam thoraks sampai tingkat dibawah tekanan atmosfer. Selama ekspirasi normal, diafragma rileks, dan paru mengempis, mengakibatkan penurunan rongga toraks. Tekanan alveolar kemudian melebihi tekanan atmosfer, dan udara mengalir dari paru-paru kedalam atmosfer.
2. Resistensi Jalan Udara
Resistensi ditentukan terutama oleh diameter atau ukuran saluran udara tempat udara mengalir. Karenanya setiap proses yang mengubah diameter atau kelebaran bronkial akan mempengaruhi resisten jalan udara dan mengubah kecepatan aliran udara sampai gradien tekanan tertentu selama respirasi.
3. Kompliens
Gradien tekanan antara rongga thoraks dan atmosfer menyebabakan udara untuk mengalir masuk dan keluar paru-paru. Jika perubahan tekanan diterapkan pada paru normal, maka terjadi proporsional dalam volume paru. Ukuran elastisitas, ekspandibilitas, dan distanbilitas paru-paru dan struktur toraks disebut Kompliens.
0 Response to "Mekanisme Ventilasi paru-paru"