Apakah Anda mengenal seni tari? Menurut Curt Sach dalam World History of The Dance, tari adalah gerak yang berirama. Menurut Corrie Hartong tari adalah gerak gerik badan yang diberi bentuk dan irama di dalam ruang. Secara sederhana tari adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media gerak tubuh manusia yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. Dalam seni tari, unsur utamanya adalah gerak, dan unsur terpenting lainnya adalah irama. Di Indonesia terdapat berbagai macam tari yang berasal dari berbagai daerah. Berikut akan kalian pelajari satu persatu.
1) Tari Saman
Tarian ini mempunyai komposisi khas, berasal dari beberapa daerah Propinsi Aceh seperti Aceh Tengah, Aceh Timur, dan Aceh Barat. Tarian ini dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar/bersaf tanpa menggunakan alat musik pengiring. Bentuk tarian ini banyak memainkan tangan yang ditepuktepukkan pada berbagai anggota badan yang dihempaskan ke berbagai arah dan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syeh.
Tarian ini mempunyai bentuk sajian dominan berupa gerak langkah kaki yang lincah seperti berlari, dan sangat dinamis. Karena kedinamisan geraknya, tarian ini banyak dibawakan/ditarikan oleh kaum pria, tetapi dalam perkembangannya sekarang tarian ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita maupun campuran antara penari pria dan penari wanita. Tarian ini ditarikan oleh kurang lebih 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
2) Tari Tor-Tor
Tarian ini termasuk tari hiburan dari Sumatera Utara. Tari ini disajikan sebagai hiburan selingan upacara adat. Ragam geraknya sangat sederhana, pola gerak banyak meniru gerakan binatang, misalnya walang kekek yang dalam bahasa daerah disebut balanghua. Iringan yang digunakan adalah Gondang Simalungun.
3) Tari Sriwijaya
Tarian ini berasal dari Sumatera Selatan dan merupakan tari tradisi yang saat ini masih dipercaya sebagai peninggalan kerajaan Sriwijaya. Tarian ini biasanya digunakan pada acara penyambutan tamu agung kerajaan tersebut.
4) Tari Payung
Tari ini berasal dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Pada dasarnya tarian ini dibawakan secara berpasangan antara penari pria dan penari wanita, dengan menggunakan payung. Gerakannya merupakan aspek kehidupan para remaja yang ada di daerah tersebut. Musik pengiring aslinya menggunakan Talempong dan Saluang, tetapi pada masa kini sudah banyak diiring dengan instrument Barat, seperti orkes Melayu. Lagu-lagu yang digunakan untuk mengiringinya pada umumnya lagu Babindi-Bindi, Singgalang Runtuah, Singgalang Renyai, dan lagu Minang Lenggang.
5) Tari Ya-Fatah
Tari Ya-Fatah merupakan tari rakyat Jambi yang terdapat di desa-desa di sepanjang aliran sungai Batanghari. Tarian ini merupakan sarana pemikat untuk mengumpulkan masyarakat dalam upaya penyebaran agama Islam. Selain itu tari ini juga berfungsi sebagai sebagai pengantar pengantin pria ke tempat pengantin wanita.
6) Tari Tabot
Tari tabot adalah bagian dari upacara Tabot setiap bulan Muharam, berlangsung di kotamadya Bengkulu. Riwayat Tabot erat hubungannya dengan peringatan wafatnya cucu Nabi Muhammad saw.
5) Tari Piring
Tari ini sudah hidup subur di wilayah pesisir selatan dan Sumatera Barat. Penyajian tari ini dilakukan secara berpasangan maupun kelompok dengan ragam gerakan yang sifatnya cepat dan dinamis serta diselingi bunyi piring berdetik yang dibawa oleh para penari. Tarian ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat Minangkabau.
8) Tari Zapin
Tari Zapin merupakan jenis tari ketangkasan dan kelincahan gerak yang indah dan berirama. Tari ini pada mulanya berkembang di kalangan santri terutama sebagai pengisi waktu senggang mereka setelah selesai mempelajari ilmu agama dan melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Kalau ditinjau dari ragam gerak dan komposisinya, dapat diduga tari ini merupakan penyesuaian tari-tari kepahlawanan dari Timur Tengah, dan masuk ke Indonesia bersama dengan awal perkembangan agama Islam. Gerak tari in terutama ditekankan pada kelincahan rentak kaki dan kelenturan tubuh melakukan gerak berputar, maju mundur dengan cepat.Keharmonisan tari ini paling nampak jika ditarikan berpasangan atau oleh beberapa penari yang dijalankan secara serentak dan kompak, cepat, lincah, sehingga mendebarkan hati yang melihat. Penyajian tari ini bisa berpasangan maupun kelompok yang disajikan dengan tempo cepat, lincah, yang ditarikan oleh penari pria dengan mengandalkan irama dari hentakan kaki dan jentikan jari tangan penari tersebut.
9) Tari Penggung Cambai
Penggung artinya pegang, cambai artinya sirih. Tari Penggung Cambai adalah sebuah tarian rakyat daerah Lampung yang menggambarkan tata kehidupan masyarakat terutama tata pergaulan mudamudi yang menjunjung tinggi adat istiadat. Daun sirih merupakan lambang rasa hormat, hingga sirih (sekapur sirih) sering dipakai dalam acara menyambut tamu agung atau dalam perjamuan kecil lainnya.
10) Tari Cokek
Tarian ini berasal dari DKI Jakarta yang merupakan tari pergaulan. Tarian ini ditarikan berpasangan antara laki-laki dengan perempuan dengan iringan khas musik Jakarta yaitu gamelan Gambang Kromong.
11) Tari Gambyong
Tarian klasik ini berasal dari Surakarta, Jawa Tengah, yang menggambarkan sifat-sifat wanita yang diungkapkan dalam gerak halus, lembut, lincah, dan terampil namun sebagai seorang wanita Jawa tetap menonjolkan keluwesannya. Beberapa contoh tarian ini adalah Gambyong Gambirsawit, Gambyong Pareanom, dan Gambyong Pangkur.
12) Tari Bedaya
Tari Bedaya merupakan tari kelompok dengan komposisi 9 (sembilan) orang penari putri. Komposisi ini mengandung cerita tertentu yang sangat simbolik dan tidak menggunakan dialog. Gerak-geriknya sangat halus dan lembut. Komposisi 9 mempunyai nama sendiri-sendiri, yaitu: Batak, Jangga, Dada, Buncit, Apit Ngajeg, Apit Wingking, Endel Pojok, Endel Weton Ngajeng, dan Endel Weton Wingking. Fungsi tari Bedaya adalah sebagai tari upacara adat kraton, diantaranya Penobatan Raja, Tumbuk Yuswa (Hari Ulang Tahun).
13) Tari Remo
Tarian ini menggambarkan karakter penari putri (pada umumnya ditarikan oleh pria yang berbusana putri). Tari in biasa digunakan untuk menyambut tamu. Hadirin yang datang disambut dengan tarian yang lincah dengan menggunakan permainan selendang (remong). Bentuk tari ini ditandai dengan gerakan lincah dan dinamis. Penari juga membawakan tembang yang isinya mengucapkan selamat datang kepada para hadirin. Dalam perkembangan selanjutnya, tari ini tidak ditarikan perempuan saja, tetapi juga penari pria dengan karakter laki-laki dengan pola gerak gagah. Fungsi tarian ini adalah hiburan, dan pada umumnya digunakan sebagai pembuka pertunjukan teater Ludruk.
0 Response to "Seni Tari unik dari daerah di Indonesia"