Adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan penemuan teknologi baru. Inovasi adalah suatu proses pembaharuan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, modal, pengaturan, baru dari tenaga kerja, penggunaan teknologi, sistem produksi, maupun produk baru yang didapat melalui proses discovery dan invention. Discovery adalah suatu penemuan dari suatu kebudayaan yang baru baik yang berupa suatu alat baru maupun ide yang diciptakan individu atau kelompok individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan invention adalah ketika discovery dapat diterima, diakui, dan diterapkan oleh masyarakat secara luas. Menurut Koentjaraningrat, ada tiga faktor yang mendorong seseorang melakukan dan mengembangkan penemuan baru yaitu:
a. Kesadaran para anggota masyarakat akan kekurangan dalam unsur kebudayaannya.
b. Mutu dari keahlian kebudayaan.
c. Sistem perangsang bagi aktifitas mencipta atau menemukan dalam masyarakat.
Misalnya saja perkembangan penemuan handphone mulai dari gambar hitam putih menjadi berwarna, dari sebagai alat komunikasi menjadi alat untuk memfoto atau merekam. Perkembangan teknologi yang terbaru adalah dapat mengakses chanel televisi. Ini merupakan perkembangan teknologi yang akan terus mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Selain konsep-konsep dalam kebudayaan tersebut, terdapat istilah-istilah kebudayaan lainnya yang dapat digunakan dalam memberikan analisis dinamika kebudayaan.
Kebudayaan Khusus (Subcultures) dan Kebudayaan Tandingan (Counter Cultures)
Setiap masyarakat modern meliputi beberapa kelompok orang yang memiliki sejumlah kebudayaan yang tidak dimiliki oleh kelompok lain. Kebudayaan yang khusus dalam kelompok kita mencakup pekerjaan, agama, suku bangsa, daerah, kelas sosial, usia, jenis kelamin, dan lain-lain. Misalnya saja anak muda sekarang memiliki gaya pakaian, rambut dan bahasa sendiri yang kadangkala tidak dimengerti oleh orang lain. Inilah yang disebut kebudayan khusus. Sedangkan kebudayaan tandingan adalah kebudayaan khusus yang berlawanan dengan kebudayaan induk. Misalnya saja geng kenakalan. Ini bukanlah suatu kelompok tanpa norma atau nilai-nilai moral tetapi kelompok tersebut memiliki norma dan nilai moral yang bersifat memaksa. Para remaja yang terbiasa dalam kebudayaan tandingan menentang norma-norma kebudayaan induk.
Kebudayaan Real dan Kebudayaan Ideal
Kebudayaan ideal mencakup tata kelakuan dan kebiasaan yang secara formal disetujui yang diharapkan diikuti oleh banyak orang (norma-norma budaya) sedangkan kebudayaan real mencakup hal-hal yang betul-betul mereka laksanakan. Misalnya saja larangan untuk tidak minum-minuman keras karena mengakibatkan seseorang individu mabuk dan bersikap tidak rasional lagi. Tetapi kenyataannya banyak toko-toko yang menjual minuman ini bahkan adanya diskotik-diskotik cenderung menampilkan sisi negatif dari kehidupan malam termasuk minuman keras. Ini menggambarkan bahwa antara kebudayaan real dan kebudayaan ideal tidak bisa sejalan.
0 Response to "Pengertian Inovasi, Discovery, dan Invention dalam kehidupan"