Permainan tenis meja baru
dikenal di negara kita (Indonesia) kira-kira pada tahun 1930. Pada waktu it upermainan
tenis meja hanya dilakukan oleh orang-orang Belanda saja, sebagai pengisi waktu
luang atau untuk rekreasi bagi orang-orang Belanda di balai-balai pertemuan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa permainan tenis meja pada waktu itu
belum dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Kira-kira tahun 1900
permainan tenis meja mulai berkembang dan menyebar ke negara-negara di Eropa Barat,
Eropa Tengah, dan Amerika. Sedangkan ke Negara Asia adalah ke Tiongkok dan
Jepang. Kemudian timbul gagasan untuk membentuk Federasi Tenis Meja International
yang terkenal dengan nama Internationale Table Tennis Federation yang
disingkat ITTF. Federasi Tenis Meja di Asia didirikan tahun 1952 dengan nama Table
Tennis Federation of Asia.
Sedangkan khusus di negara
kita (Indonesia) juga didirikan ikatan tenis meja se-Indonesia pada tahun 1958
yang diberi nama PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) yang sebelumnya
diberi nama PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).
a. Peralatan dan lapangan
(meja)
1) Kayu pemukul (bat)
Kayu pemukul terbuat dari
kayu, berat, dan bentuk tidak mempunyai ukuran tertentu. Sedangkan ketentuan
yang lain sebagai berikut.
a) Kayu pemukul harus
berwarna tua atau pudar, tidak boleh menyilaukan atau mengkilat.
b) Pemukul yang kedua
bidangnya dilapisi oleh karet, lapisan karet dan bintik-bintiknya yang menonjol
keluar tidak boleh melebihi 2 mm. Bila dilapisi lagi dengan karet busa (sandwich),
tebal seluruhnya tidak boleh lebih dari 4 mm pada masing-masing bidang.
2) Bola
Bola terbuat dari bahan celluloid
atau plastic berwarna putih pudar dengan ukuran keliling 11,43 –12,06 cm
dan berat 2,40 – 2,53 gram. Dengan ketentuan, jika bola dijatuhkan dari
ketinggian 30,5 cm pada permukaan meja, bola itu akan memantul kembali ke atas
setinggi 20 cm dan tidak boleh lebih dari 23 cm.
3) Jaring atau jala (net)
dan tiang
Jaring dipasang di
tengah-tengah meja hingga membagi lapangan atau meja menjadi dua bagian yang sama
besar.
Ukuran jala:
a) Panjang jala dan
talinya 182 cm.
b) Tinggi (lebar) jala
15,25 cm.
c) Jarak tiang jala dengan
meja masing-masing 15,25 cm.
4) Lapangan atau meja
Meja yang dipergunakan berbentuk
persegi empat dengan permukaan rata dan berwarna tua/pudar dan tidak boleh
menyilaukan/ mengkilat.
Ukurannya:
a) Panjang meja (garis
tepi)= 2,74 m.
b) Lebar meja (garis
ujung)= 1,525 m.
c) Tinggi meja= 76 cm.
d) Tebal garis tiap-tiap
sisinya= 2 cm.
b. Teknik bermain tenis
meja
Teknik untuk bermain tenis
meja sebagai berikut.
1) Teknik memegang bat (grip)
2) Teknik siap sedia (stance)
3) Teknik memukul bola (stroke)
4) Teknik melakukan
pukulan awal (service)
Karena semua teknik dasar
bermain tenis meja telah dibahas pada kelas sebelumnya, maka materi buku ini membahas
tentang cara bermain tenis meja dengan menggunakan peraturan yang berlaku.
c. Cara bermain tenis meja
Permainan tenis meja dapat
dilakukan sebagai berikut.
1) Single : putra
atau putri (tunggal).
2) Double : putra
atau putri (ganda).
3) Double campuran:
yaitu ganda putra dan putri.
Cara memukul bola adalah
bola harus memantul dahulu satu kali pada bidang meja sendiri serta bola yang dipukul
itu harus melalui net lalu ke meja lawan. Tidak boleh memukul bola langsung dan
memukul bola yang telah memantul dua kali pada bidang meja sendiri.
d. Peraturan khusus
bermain tenis meja
Peraturan khusus bermain
tenis meja sebagai berikut.
1) Memukul bola dilakukan
dari belakang garis akhir/ujung meja (bidang meja sendiri).
2) Bola harus terletak di
atas telapak tangan yang terbuka (4 jari rapat dan ibu jari terbuka). Jadi bola
itu tidak boleh dijepit atau dikepal.
3) Pada waktu akan memukul
bola, bola itu harus dilambungkan dahulu baru dipukul.
4) Bola yang dipukul harus
jatuh dulu pada bidang meja sendiri baru jatuh ke bidang meja lawan dengan
melalui set/jala/jaring.
5) Bola yang dipukul pada
waktu servis kemudian menyentuh net dan masuk pada bidang meja lawan harus diulang.
6) Servis untuk double harus
dilakukan di sebelah kanan serta jatuhnya bola ke bidang meja lawan harus
diagonal/silang.
7) Urutan servis untuk
double:
a) Pemain A1 memukul
diterima oleh B1
b) Pemain B1 memukul
diterima oleh A2
c) Pemain A2 memukul
diterima oleh B2
d) Pemain B2 memukul
diterima oleh A1
Begitulah seterusnya
saling berganti.
8) Bola out/keluar
tidak boleh ditahan atau dipegang.
9) Pada permainan double,
kedua pemain mengembalikan bola berganti-ganti.
e. Cara mendapatkan nilai (score)
Seorang pemain akan
mendapatkan satu angka bila ia melakukan servis dengan baik atau mengembalikan bola
dengan baik, sedangkan lawannya tidak dapat menerimanya atau mengembalikannya
dengan baik, (misalnya bola keluar atau perkenaannya tidak sah).
1) Pemain kehilangan nilai
a) Ia gagal membuat servis
yang sempurna. b) Lawan membuat servis yang sempurna atau mengembalikan bola
dengan sempurna, tetapi ia tidak berhasil mengembalikannya dengan sempurna.
c) Jika bat/pemukulnya atau
apa saja yang menyentuh net atau tiang net pada waktu bola di dalam permainan (in
play).
d) Jika bat/pemukul atau
apa saja yang dipakai atau dibawanya menggerakkan bidang permainan (meja) pada
waktu bola dalam permainan (in play).
e) Jika tangan bebasnya
menyentuh bidang permainan/meja pada waktu bola dalam permainan.
2) Perhitungan nilai
(point)
a) Setiap game dimenangkan
oleh pemain atau pasangan lawan.
b) Setiap game dimenangkan
oleh pemain atau pasangan yang telah terdahulu mencapai nilai
21 kecuali bila terjadi duece.
c) Bila kedua belah pihak
mencapai nilai sama, misalnya 20 lawan 20 (duece) maka yang menang
adalah yang terdahulu dapat melebihi 2 angka.
d) Di dalam duece,
perpindahan bola dilakukan setelah mencapai nilai ataupun tidak, tetapi bola
harus pindah/berganti.
f. Bermain tenis meja
dengan peraturan yang dimodifikasi
Kalian telah mempelajari
beberapa teknik bermain tenis meja. Apakah kalian telah mampu menerapkan teknik
bermain tenis meja yang telah kalian pelajari? Selain peraturan-peraturan di
depan kalian dapat menerapkan teknik-teknik tersebut dengan menggunakan peraturan-peraturan
yang telah dimodifikasi.
Peraturan-peraturan yang
telah dimodifikasi misalnya sebagai berikut.
1) Pertandingan dilakukan
di lapangan tenis meja dan menggunakan peralatan tenis meja.
2) Skor akhir pertandingan
adalah 15. Sistem penilaian tidak menggunakan sistem penilaian reli poin. Perolehan
poin diperoleh oleh pemain yang melakukan
servis jika lawannya melakukan kesalahan saat mengembalikan bola.
3) Permainan dilakukan
dengan sistem tunggal (1 lawan 1).
0 Response to "Berlatih Permainan Tenis Meja"