Mekanisme Pernafasan
Oksigen (O2) bersama dengan darah mengalir ke seluruh tubuh (sel-selnya) yang dikeluarkan melalui peredaran darah yang kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru ( Syaifuddin ,2006 :196 ).
Menururt Syaifuddin, (2006) secara umum proses yang terjadi selama pernafasan yaitu:
a) Inspirasi
Selama inspirasi udara mengalir dari lingkungan sekitar ke dalam trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli, gerakan diafragma dan otot-otot pernafasan lain membesar rongga thorak dan dengan demikian menurunkan tekanan atmosfir, karenanya udara tertarik melalui trakea dan bronkus kedalam alveoli.
b) Ekspirasi
Selama ekspirasi, gas alveolar menjalani rute yang sama dengan arah yang berlawanan selama ekspirasi normal, diafragma rileks, dan paru-paru mengempis, mengakibatkan penurunan ukuran rongga toraks, tekanan alveolar kemudian melebihi tekanan atmosfir., dan udara mengalir dari paru-paru kedalam atmosfer. Dimana proses ekspirasi ini tidak lepas dari peran arteri pulmonalis yang mengembalikan darah tanpa oksigen ke paru-paru dengan tekanan rendah yaitu 20 mmHg sampai 30 mmHg untuk sistolik dan 5 sampai 15 mmHg untuk tekanan distolik.
Menurut Smeltzer, (2001) Faktor-faktor yang mempengaruhi pernafasan :
a) Kompliens
Gradien tekanan antara rongga thorak dan atmosfer menyebabkan udara untuk mengalir masuk dan keluar paru-paru. Jika perubahan tekanan diterapkan dalam paru norml. Maka terjadi perubahan dalam volume paru – ukuran elastisitas, ekspandibilitas paru-paru disebut kompliens. Kompliens ditentukan dengan memeriksa hubungan volume – tekanan dalam paru-paru dan thorak. Dalam komliens normal (1,0 l/cm H2O), paru-paru dan thorak dapat meregang dan membesar dengan mudah ketika diberi tekanan.
b) Tekanan Intrapleura
Tekanan intrapleura adalah tekanan kontak dari pleura viseral dan pleura parretal yang oleh para ahli fisiologi disebut tekanan permukaan pleura. Diperhitungkan bahwa tekanan ini kira-kira (-4 mmHg) = tekanan cairan pleura (-10 mmHg) + tekanan permukaan pleura (+6 mmHg).
c) Tekanan Intraveolar
Selama inspirasi tekanan intraveolar menjadi agak negatif bila dibanding dengan tekanan atmosfer, biasanya kurang dari (-1 mmHg), dan ini menyebabkan aliran udara kedalam saluran pernafasan. Sebaliknya selama ekspirasi normal tekanan intraveolar meningkat menjadi hampir (+1 mmHg), yang menyebabkan aliran udara keluar melalui saluran pernapasan
d) Resistensi Jalan Udara
Resistensi ditentukan oleh diameter atau ukuran saluran udara tempat udara mengalir, karenanya setiap proses yang mengubah diameter atau kelebaran bronkial akan mempengaruhi resisten jalan udara dan mengubah kecepatan aliran udara. Faktor-faktor umum yang dapat mengubah diameter bronkial termasuk kontraksi otot polos bronkial seperti pada asma, penebalan mukosa bronkus seperti pada bronkitis kronis atau obstruksi jalan nafas akibat lendir, tumor, atau benda asing.
e) Volume Pertukaran Udara
Dalam keadaan yang normal kedua paru-paru dapat menampung udara sebanyak + 5 liter. Waktu ekspirasi, dida alam paru-paru masih tertinggal 3 liuter udara. Pada waktu kita bernapas biasanya udara yang masuk kedalam paru-paru 2.600 cm3 (2 ½ liter). Dalam keadaan tertentu akan berubah misalnya akibat dari suatu penyakit, pernafasan biasa bertambah cepat dan sebaliknya.
Kapasitas paru-paru merupakan kesanggupan paru-paru dalam menampung udara didalamnya, kapasitas paru-paru dapat dibedakan sebagai berikut:
(1) Kapasitas total yaitu jumlah udara yang dapat mengisi paru-paru pada inspirasi maksimal.
(2) Kapasitas vital yaitu jumlah udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi maksimal
0 Response to "Mekanisme Pernapasan & Faktor-faktor yang mempengaruhinya"