Teknik penulisan artikel meliputi cara penulisan, gaya penulisan, dan diakhiri dengan petunjuk umum penulisan. Menurut Bogdan dan Biklen (1982), cara penulisan suatu laporan penelitian biasanya diarahkan oleh suatu fokus yang berarti bahwa penulis memutuskan untuk memberitahukan keinginannya kepada para pembaca. Keinginan tersebut hendaknya ditulis dengan dua atau beberapa kalimat sebagai simbol dalam mengkomunikasikan hasil penelitian. Mengkomunikasikan penelitian harus dengan bahasa yang cermat dan sederhana sehingga mudah dipahami.
Fokus penelitian hendaknya berupa tesis, tema, atau topik. Tesis ialah proposisi yang diajukan kemudian diikuti argumentasi.Tesis itu bisa diangkat dari hasil perbandingan penelitian yang sedang dilakukan dengan apa yang dikatakan oleh kepustakaan profesional.
Misalnya, “Peneliti berpendirian bahwa...; Penelitian ini menemukan permasalahan lainnya...; Model... yang ditemukan dalam penelitian ini jelas menuntut adanya cara penerapan lainya dalam kehidupan masyarakatnya. Tesis demikian dapat berargumentasi bahwa kosekuensi yang tak tampak dari suatu perubahan tertentu yang dilihat oleh oran luar atau lebih penting dari proses yang direncanakan. Dengan demikian tesis merupakan suatu fokus yang baik yang penyajiannya bersifat argumentatif dan menarik. Dan yang dilakukan oleh peneliti hendaknya berhati-hati dalam mengungkapkan argumentasinya karena biasanya argumen demikian diserang oleh peneliti lainnya.
Fokus berikutnya ialah tema. Tema, menurut kedua penulis adalah beberapa konsep yang muncul dari data. Tema ini dapat dirumuskan dalam beberapa tingkatan abstraksi yang berasal dari pertanyaan-pertanyaan tentang jenis latar tertentu menjadi pertanyaan yang universal. Penulisan tema ini disesuaikan dengan tema-tema yang sederhana dan kemudian baru dijabarkan dalam bentuk diskriptif.
Fokus yang terakhir adalah ialah topik, yaitu satuan aspek tertentu tentang apa yang sedang diteliti dan suatu ide mengenai hal itu. Tema bersifat konseptual sedangkan topik bersifat diskriptif. Fokus ini kadang-kadang digabung oleh penulis laporan dan hal itu bergatung pada beberapa hal. Pertama, bergantung pada apa yang diperlukan oleh penulis laporan. Kedua, tergantung kepada kemampuan dan kecakapan penulis. Ketiga, tergantung kepada bentuk tulisan yang dihasilkan, misalnya penulisan akademis cenderung menggunakan tema. Sebagai peneliti pemula kadang masih mengalami kebingungan dalam menyusun kerangka penulisan laporannya. Kadang ada yang menulis dengan sistematika yang tidak teratur sehingga sulit untuk dipahami. Agar lebih mudah sebagai peneliti pemula penyusunan laporan penelitian dibuat secara sederhana dengan memperhatikan sistimatika yang sudah ditentukan. Dengan mengikuti alur sistimatika penulisan laporan penelitian maka peneliti pemula dapat menjabarkan bahasan apa yang akan dikomunikasikan ke khalayak umum. Penulisan laporan penelitian etnografi yang dikerjakan oleh anak-anak SMA agar mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Lexy Mauleong.
Dalam menulis laporan penelitian etnografi menurut Lincoln dan Guba (1985) yang kiranya dapat bermanfaat bagi penulis muda dikemukakan petunjuk penulisan laporan sebagai berikut
a. Penulisan hendaknnya dilakukan secara informal.
b. Penulisan itu hendaknnya tidak bersifat penafsiran atau evaluatif kecuali bagian yang mempersoalkan hal itu.
c. Penulisan hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang dimasukan.
d. Penulisan hendaknya tetap menghormati janji tidak menuliskan nama dan menjaga kerahasiaan.
e. Penulisan hendaknya tetap melaksanakan penjajahan audit.
f. Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporannya dan bertekat untuk menyelesaikannya.
Dengan menggunakan petunjuk penelitian ini kalian dapat mengkomunikasikan hasil penelitiannya secara baik dan sempurna. Akan tetapi yang terpenting adalah aliran jangan menggunakan bahasa yang berlebihan dalam menyusun argumentasi sehingga sulit dipahami oleh pembaca maupun pendengar jika sedang dipresentasikan.
0 Response to "Teknik Penulisan Laporan Penelitian"